Hiperbilirubinemia merupakan suatu kondisi neonatus dimana kadar bilirubin lebih dari 10 mg/dl ditandai dengan ikterus pada sklera mata, kuku, kulit yang bersifat patologis dan berpotensi untuk menimbulkan kerusakan otak (kernicterus). Fototherapi merupakan terapi pilihan pertama yang dilakukan pada bayi dengan hiperbilirubinemia, selain itu dilakukan tindakan keperawatan alih baring selama fototherapi untuk mempercepat penurunan bilirubin. Tujuan penelitian ini adlaah menjelaskan asuhan keperawatan tentang alih baring neonatus pada tindakan fototherapi dengan masalah hiperbilirubinemia di Ruang Melati RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo Purwokerto. Metode karya Ilmiah ini menggunakan desain studi kasus deskriptif, cara pengambilan data dengan mengobservasi tindakan alih baring setiap 3 jam sekali pada ketiga pasien selama fototherapi 18 jam. Hasil evaluasi menunjukkan diagnosa keperawatan hiperbilirubinemia neonatal teratasi. Tindakan keperawatan yang diberikan yaitu alih baring (perubahan posisi miring kanan, miring kiri dan tengkurap) setiap 3 jam sekali selama fototherapi 18 jam yang dilakukan pada tiga pasien, masing-masing memiliki rata-rata penurunan kadar bilirubin total 9.55 mg/dl, bilirubin direk 0.15 mg/dl dan bilirubin indirek 9.40 mg/dl. Diharapkan peneliti selanjutnya dapat melakukan penelitian tentang tindakan keperawatan alih baring fototherapi dengan kriteria pasien berbeda dan alat fototherapi menggunakan dua lampu fototherapi yaitu lampu atas dan bawah pada neonatus yang mengalami hiperbilirubinemia.