Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

ANALISA STABILITAS TEBING SUNGAI MENGGUNAKAN METODE KESETIMBANGAN BATAS DAN METODE ELEMEN HINGGA Tahan, Yosef Marchiano; Koesnaryo, S; Dwinagara, Barlian; Laitupa, Karmila; Tugo, Laode Jonas
Prosiding Seminar Teknologi Kebumian dan Kelautan Vol 1, No 1 (2019)
Publisher : Prosiding Seminar Teknologi Kebumian dan Kelautan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1606.844 KB)

Abstract

PT. Sari Mulia dan PT. Sarana Jaya Makmur merupakan perusahaan yang memiliki Wilayah Ijin Usaha Pertambangan (WIUP) Operasi Produksi (OP) Sirtu di aliran Sungai Gendol dengan luas masing-masing yaitu 2,25 ha yang berada pada Dusun Kalitengah Kidul, Desa Glagaharjo dan Desa Kepuharjo, Kecamatan Cangkringan, Kabupaten Sleman. Pada 2 April 2018 telah terjadi longsoran Tebing Sungai Gendol sebelah timur yang mencakup WIUP OP kedua perusahaan tersebut yang mengakibatkan korban jiwa 2 orang supir truk dan 2 warga sekitar luka-luka.  Tebing sungai yang longsor memiliki tinggi 60 m, panjang longsoran 52 m, dengan kemiringan tebing 83°. Data-data yang digunakan dalam studi kasus ini merupakan data primer dan data sekunder. Pengumpulan data dilakukan dengan pengamatan langsung dilapangan dan metode literatur. Analisa ini menggunakan  metode kesetimbangan batas (limit equilibrium methode) yaitu bishop dan metode elemen hingga(finite element methode). Analisa untuk mengetahui kestabilan lereng ini selanjutnya menggunakan suatu program geoteknik yaitu Slide Vesion.6 dan Phase2 Version 8 dari rocscience. Tolak ukur kestabilan tebing adalah FK ? 1,3. Berdasarkan hasil pengamatan di lapangan terdapat tiga litologi yaitu pada kedalaman 10 m berupa tanah lanau lempung lunak, pada kedalaman 20 m berupa tanah lanau lempung berpasir, pada kedalaman 30 m berupa pasir dan batupasir, menggunakan model kriteria keruntuhan Mohr-Coulomb. Tindakan stabilitas tebing dilakukan pada litologi dengan kedalaman 10 m dengan dua alternatif yaitu pengurangan sudut kemiringan dan pembuatan berm, hasil yang didapatkan bahwa metode elemen hingga dengan pembuatan berm 8 m, sudut 31 0, tinggi 4 m dan 6 m menghasilkan FK 1,44 dipilih untuk menangani potensi longsoran tebing.
Mineralogi dan Properti Keteknikan Endapan Nikel Laterit Daerah Tobimeita-Langgikima, Kabupaten Konawe Utara, Sulawesi Tenggara Masri, Masri; Mili, Marwan Zam; Awaliah, Waode Rizky; Tugo, Laode Jonas; Rifai, Laode Ahmad
Geosapta Vol 9, No 2 (2023): JULI 2023
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jg.v9i2.14860

Abstract

Pembentukan profil nikel laterit merupakan fungsi pelapukan batuan ultramafik yang dapat menyebabkan perubahan nilai properti keteknikan pada setiap zona profil. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan korelasi mineralogi, sifat fisik, dan sifat mekanik terhadap derajat pelapukan pada setiap zona laterit. Penyusunan profil laterit ditentukan melalui deskripsi singkapan dan analisis kimia unsur menggunakan XRF. Batuan dasar diidentifikasi menggunakan analisis petrografi sayatan tipis. Analisis X-Ray Diffraction (XRD) digunakan untuk menentukan komposisi mineral penyusun profil laterit. Pengujian properti keteknikan mencakup uji indeks plastisitas, bobot isi, uji kuat tekan, dan uji kuat geser. Hubungan antara derajat pelapukan dan properti keteknikan dianalisis menggunakan fungsi regresi dan koefisien determinasi (R2). Daerah penelitian tersusun oleh dunit terserpentinisasi dan werlit terserpentinisasi. Profil nikel laterit berupa zona limonit, zona saprolit, dan batuan dasar. Zona limonit dan saprolit tersusun oleh lanau inorganik dengan plastisitas sedang hingga tinggi. Peningkatan derajat pelapukan berkorelasi positif dengan nilai indeks plastisitas, diikuti penurunan nilai bobot isi, kohesi, dan sudut geser dalam yang dinyatakan dalam fungsi regresi linear.
Analisis Fragmentasi Hasil Peledakan Batugamping dengan Metode Pemrosesan Gambar Digital Menggunakan Perangkat Lunak Wipfrag Yudha, Wira; Aldiyansyah; Tugo, Laode Jonas
OPHIOLITE: Jurnal Geologi Terapan Vol 6 No 2 (2024): OKTOBER 2024
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56099/ophi.v6i2.p92-99

Abstract

Monitoring and evaluation of blast fragmentation are critical to achieving the most optimal design and outcomes. Several methods are utilized to assess the effectiveness of blasting in the field, one of which is the digital image analysis method, which has gained popularity in recent years. This study aims to apply the digital image analysis technique to rock fragments resulting from blasting and compare the results with empirical analysis using the Kuz-Ram equation. The digital image analysis was conducted using data from three blasting activities in a limestone quarry, with the number of blast holes as follows: 130 in blast-01, 86 in blast-02, and 90 in blast-03. The spacing and burden used in the blast designs were 2.5 m and 2 m, respectively, for all three blasting activities. The results revealed that the largest deviation of 60% occurred at the 10 mm sieve size for blast-02 compared to the Kuz-Ram model. Rock fragments from blast-01 passed 80% at a sieve size of ±280 mm, while for blast-02 and blast-03, 80% of the material passed at sizes >=600 mm. The analysis showed that the percentage passing graph R(X) for all three blasting activities, as determined through the Kuz-Ram method, exhibited relatively close values, albeit with some deviations. After analyzing the three blasting activities with identical designs, the results obtained using the WipFrag software demonstrated satisfactory performance for preliminary field monitoring purposes.
Optimizing Nickel Mine Slope Designs: Integrating Geotechnical Data and Limit Equilibrium Methods Minmahddun, Anafi; Tugo, Laode Jonas
Journal of Civil Engineering and Planning (JCEP) Vol. 6 No. 1 (2025)
Publisher : Program Studi Sarjana Teknik Sipil Universitas Internasional Batam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37253/jcep.v6i1.10383

Abstract

Slope stability in nickel laterite mines is critically influenced by the distinct geotechnical properties of limonite and saprolite weathering profiles. These materials, prevalent in tropical mining regions, exhibit significantly different responses to hydrological and mechanical stresses, necessitating detailed stability assessments for safe mine operations. This study combines field investigations, laboratory testing, and Limit Equilibrium Method (LEM) analysis to evaluate slope stability. Geotechnical parameters were determined through standardized tests and slope stability analyses examined both single-slope (40°-60° angles) and overall-slope configurations with varying bench geometries (widths 3-5m, angles 29°-60°). The analysis demonstrated: (1) Safety factors (SF) decreased 25-30% as slope angles increased from 40° to 60°, with limonite (SF=2.8-2.1) consistently outperforming saprolite (SF=2.4-1.9); (2) Bench width significantly influenced stability, with 5m widths improving SF by 15-20% compared to 3m widths; (3) Optimal stability (SF=1.85) was achieved with gentler geometries (29° slope, 40° bench, 5m width), while steeper configurations approached critical conditions (SF=1.22). The study provides critical insights for designing stable slopes in nickel laterite mines, emphasizing: (1) material-specific slope angles, (2) wider bench designs, and (3) integrated geotechnical-LEM approaches. These findings directly address operational challenges in tropical mining environments, offering practical solutions to enhance safety while maintaining productivity. The methodology establishes a replicable framework for slope stability assessment in weathered geological profiles.