Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Praktik Komunikasi Partisipatif Warga RW 20 Kampung Sutodirjan Kota Yogyakarta Pada Program Pembangunan Komunitas Lokal Arifin, Pupung
Jurnal Komunikasi Pemberdayaan Vol 2 No 2 (2023): Desember
Publisher : Sekolah Tinggi Pembangunan Masyarakat Desa APMD

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47431/jkp.v2i2.340

Abstract

Komunikasi partisipatif menjadi salah satu kajian penting dalam Komunikasi Pembangunan. Indonesia sebagai salah satu negara berkembang, tentu masih layak untuk melihat bentuk aktivitas warga dalam lingkup komunikasi pembangunan. Kota Yogyakarta, sebagai wilayah dengan kepadatan penduduk tertinggi di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) terdapat beberapa kampung di bawah lingkup kemantren dan kelurahan. Kampung Sutodirjan, merupakan satu dari beberapa kampung padat di Kota Yogyakarta yang menarik untuk dilihat aktivitas komunikasi partisipatifnya. Hal tersebut karena kampung ini berhasil melepas stigma negatif menjadi pujian setelah menjuarai kompetisi tingkat nasional. Penelitian ini mencoba melihat praktik komunikasi paritisipatif yang lebih egaliter untuk meningkatkan partipasi penerima pesan (Thomas & Narayan, 2016). Penelitian ini menggunakan metode studi kasus dengan menggunakan teknik wawancara mendalam kepada Ketua RW dan dua orang warga. Penelitian melihat bahwa komunikasi partisipatif yang terjadi di Kampung Sutodirjan tanpa melibatkan pihak luar. Ketua RW dan pengurus RW secara aktif mendorong adanya partisipasi dialogis dari warga kampung. Ketua RW mampu mengedepankan komunikasi antar budaya dalam rangka mendorong keterlibatan warga dalam proses dialog. Meskipun demikian dalam beberapa kondisi, Ketua RW dan pengurus RW masih cukup dominan dalam menentukan topik diskusi dan proses pengambilan keputusan.
Strategi Komunikasi Program Dapur Sehat Atasi Stunting Oleh BKKBN Jawa Tengah Sebagai Upaya Penurunan Angka Stunting di Kota Semarang Sutanto, Hosea Richard; Arifin, Pupung
EKSPRESI DAN PERSEPSI : JURNAL ILMU KOMUNIKASI Vol 7 No 2 (2024): May
Publisher : Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dapur Sehat Atasi Stunting (Healthy Kitchen Overcomes Stunting) or DAHSAT is one intervention step that was launched by BKKBN to tackle the problem of stunting. This study aimed to elucidate the communication strategy of BKKBN Jawa Tengah when implementing DAHSAT in Semarang. The Communication Strategy will be further examined in the stages of planning, implementation, and evaluation. This research was conducted using the case study method through in-depth interview techniques. BKKBN has not been optimal in developing the communication strategy of the DAHSAT Program, especially at the stage of mapping the sociodemographic aspects of the target audience. The research result indicates that BKKBN Jawa Tengah had not fully implemented a structured communication strategy. Even though it is not optimal, the health communication process that occurs in the implementation of DAHSAT has helped some communities understand what stunting is and how to prevent it.
The Role of Media and Communication Channels in the Socialization of the Mimika Smart City Program Biru, Magdalena Charlan; Arifin, Pupung
Communicator: Journal of Communication Vol. 2 No. 1 (2025): Communication
Publisher : Perkumpulan Dosen Tarbiyah Islam Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59373/comm.v2i1.100

Abstract

The smart city concept has been introduced since the 1990s, even since 2010, the European Commission has launched a smart city initiative document. In response to these global needs and challenges, in 2017, the Ministry of Communication and Information Technology has determined 24 regencies/cities in Indonesia to be the initial pilot of smart city implementation in Indonesia. Mimika Regency was chosen to be one of the regions that realize the 100 Smart City cities/regencies movement in Indonesia. One way that the objectives of the smart city are met is by the socialization strategy carried out by the Mimika Regency Regional Government to the Mimika community. This article uses a qualitative descriptive approach with interview techniques. Interviews were conducted with the Communication and Informatics Office (Diskominfo) and the Mimika Regional Apparatus Organization (OPD). The results of the research obtained are the Regional Government of Mimika Regency, in this case the Communication and Informatics Office (Diskominfo) and the Regional Apparatus Organization (OPD) have not implemented a socialization strategy according to the concept of a socialization strategy. However, the Mimika Regional Government has its own socialization strategy in conducting socialization about Mimika Smart City.
Implementasi Konsep Komunikasi Pembangunan Berkelanjutan pada Program Jogja Heritage Green Tour oleh Sebumi Jamino, Indriani; Arifin, Pupung
Koneksi Vol. 9 No. 1 (2025): Koneksi
Publisher : Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/kn.v9i1.33677

Abstract

The Special Region label of Yogyakarta emphasizes its cultural richness that makes it a popular tourist destination in Indonesia. The Yogyakarta Palace and all its rich culture and rituals are a magnet for visiting tourists. Environmental issues are a threat lurking behind Yogyakarta's tourism euphoria. Seeing this condition, Sebumi, as one of the social entrepreneurs, introduced the Jogja Heritage Green Tour program. This program is an eco-walking tour to get to know Jogja from a sustainable perspective to make the city a better place to live. The activism initiated by Sebumi is interesting from the perspective of sustainable development communication. This research uses a case study research method with in-depth interview data collection techniques. The implementation of sustainable development communication can be seen from Sebumi who strives to build dialogical mutual understanding from various parties ranging from partners, internal teams, participants, and other collaborators as an implementation of the concept of sustainable development communication in the Jogja Heritage Green Tour Program. Label Daerah Istimewa pada Yogyakarta menekankan kekayaan budayanya yang menjadikan destinasi wisata populer di Indonesia. Kraton Yogyakarta dan semua kekayaan budaya dan ritualnya menjadi magnet bagi wisatawan yang berkunjung. Isu lingkungan menjadi ancaman yang mengintai di balik euphoria pariwisata Yogyakarta. Melihat kondisi ini, Sebumi sebagai salah satu wirausaha sosial, memperkenalkan program Jogja Heritage Green Tour. Program ini merupakan eco-walking tour untuk mengenal Jogja dari perspektif berkelanjutan untuk menjadikan kota tempat tinggal yang lebih baik. Aktivisme yang digagas sebumi ini menarik dilihat dari perspektif komunikasi pembangunan berkelanjutan. Artikel ini bertujuan untuk mengetahui implementasi konsep komunikasi pembangunan berkelanjutan pada Program Jogja Heritage Green Tour oleh Sebumi. Penelitian ini menggunakan metode penelitian studi kasus dengan teknik pengumpulan data wawancara mendalam. Implementasi komunikasi pembangunan berkelanjutan terlihat dari Sebumi yang berusaha untuk membangun mutual understanding yang dialogis dari berbagai pihak mulai dari mitra, internal tim, peserta, dan kolaborator lainnya sebagai implementasi konsep komunikasi pembangunan berkelanjutan pada Program Jogja Heritage Green Tour.