Sabarudin, Akhmad
Brawijaya University

Published : 6 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

PEMBUATAN KOMPARATOR WARNA GAS NO2 MENGGUNAKAN LARUTAN PENYERAP KI-AMILUM Faiza, Nur; Fardiyah, Qonitah; Sabarudin, Akhmad
Jurnal Ilmu Kimia Universitas Brawijaya Vol 1, No 1 (2013)
Publisher : Jurusan Kimia, FMIPA Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (573.468 KB)

Abstract

Komparator warna merupakan suatu alat ukur sederhana untuk mengetahui kisaran konsentrasi dari suatu analit. Konsentrasi analit diperoleh berdasarkan perbandingan warna antara larutan analit dengan warna pada komparator. Telah dilakukan pembuatan komparator warna gas NO2 menggunakan larutan penyerap KI-Amilum. Pada penelitian ini dilakukan sintesis gas NO2 yang dihasilkan dari reaksi tembaga dan larutan HNO3 pekat dengan pengenceran udara bebas. Gas NO2 yang terbentuk dialirkan ke dalam impinger yang berisi larutan penyerap KI-Amilum. Proses absorbsi gas NO2 menyebabkan larutan penyerap KI-Amilum berubah warna. Larutan penyerap yang telah berubah warna diukur absorbansinya menggunakan spektrofotometer UV-Vis pada panjang gelombang 610 nm. Variabel penelitian ini meliputi variasi konsentrasi gas NO2 yang telah dihitung berdasarkan nilai ISPU (Indeks Standar Pencemaran Udara) yaitu 200, 565, 938,1130, 1875, 2260, 3000, dan 3750 µg/L. Komparator warna dibuat dengan cara memfoto warna pada larutan penyerap setelah pemaparan gas NO2 dengan konsentrasi yang berbeda. Dari hasil penelitian diperoleh komparator warna gas NO2 menggunakan larutan penyerap KI-Amilum. Pemaparan gas NO2 dengan konsentrasi yang berbeda berpengaruh pada intensitas warna kompleks yang dibentuk pada larutan penyerap KI-amilum. Konsentrasi gas NO2 yang dipaparkan menghasilkan hubungan yang linier dengan perubahan warna larutan penyerap KI-amilum. Kata kunci: Nitrogen dioksida, KI-amilum, komparator warna
PENGARUH pH DAN JUMLAH KITOSAN MODIFIKASI PADA EKSTRAKSI FASA PADAT TEMBAGA(I)TIOSULFAT Safitri, Alfita; Mulyasuryani, Ani; Sabarudin, Akhmad
Jurnal Ilmu Kimia Universitas Brawijaya Vol 1, No 1 (2013)
Publisher : Jurusan Kimia, FMIPA Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (404.822 KB)

Abstract

Kitosan modifikasi dapat digunakan sebagai fasa padat pada ekstraksi tembaga(I)tiosulfat. Efisiensi ekstraksi bergantung pada pH dan jumlah fasa padat. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh pH dan jumlah kitosan modifikasi terhadap efisiensi ekstraksi tembaga(I)tiosulfat. Modifikasi kitosan menggunakan senyawa TMAS (Trimetilamine Sulfur Trioxide) yang direaksikan dalam larutan Na2CO3. Pengaruh pH dipelajari pada kisaran pH 4-10 dengan kitosan modifikasi yang digunakan sebanyak 0,1 g. Pengaruh jumlah kitosan modifikasi dipelajari pada 0,1; 0,15; 0,2; dan 0,25 g kitosan modifikasi. Ekstraksi dilakukan untuk mengekstrak 10 mL tembaga(I)tiosulfat 10 ppm baik pada pengaruh pH maupun pengaruh jumlah kitosan modifikasi. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa pH dan jumlah kitosan modifikasi mempengaruhi efisiensi ekstraksi tembaga(I)tiosulfat. Efisiensi ekstraksi optimum diperoleh pada pH 6 dan peningkatan jumlah kitosan modifikasi sebanding dengan jumlah tembaga terekstrak. Kata kunci: ekstraksi fasa padat, kitosan, tembaga(I)tiosulfat.
PEMBUATAN DAN KARAKTERISASI ELEKTRODA SELEKTIF ION (ESI) TIMBAL (II) TIPE KAWAT TERLAPIS BERBASIS PIROPILIT Daninda, Mahani; Fardiyah, Qonitah; Sabarudin, Akhmad
Jurnal Ilmu Kimia Universitas Brawijaya Vol 2, No 1 (2013)
Publisher : Jurusan Kimia, FMIPA Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (97.194 KB)

Abstract

ABSTRACT Pyrophyllite as an inorganic material having an active site that can serve as an ion exchanger, so that potentially to be used as ionophore ion selective membrane. Ion Selective Electrode (ISE) lead (II)-based on pyrophyllite as an ionophore, Polyvinylchloride (PVC) as the matrix polymer, activated carbon and dioktilftalat (DOP) as a plasticizer in tetrahydrofuran solven has been developed. Variables of this research consist of immertion time doing at 10, 20, 30, 40, 50, 60, 70, 80 minutes and composition of the membrane. Basic characterization of ion ISE Lead (II) coated wire based on pyrophyllite were examined Nernst Factor, limit of detection, linear concentration range, response time, and life time. The results of research showed that, the optimum immertion time to 50 minutes, with the optimum membrane composition consist of Pyrophylite : PVC : activated carbon : DOP is 49 : 16 : 3 : 32 (% b/b). Characterization of Lead (II)-based coated wire type pyrophyllite produced include: linear concentration range of lead 10-5 - 10-1 M at a price of 29.33 Nernst Factor mV/decade of concentration. The resulting detection limit is 8.054 x 10-6 M or equal to 1,669 ppm of lead, the resulting response time of 30 seconds and a life time of 45 days. Keywords : coated wire type, Ion Selective Electrode (ISE), lead, pyrophyllite
PEMBUATAN KITOSAN MAKROPORI MENGGUNAKAN GARAM DAPUR DAN APLIKASINYA TERHADAP ADSORPSI METHYL ORANGE Anggraeny, Baiq Octaviana Dwi; Sabarudin, Akhmad; Rumhayati, Barlah
Jurnal Ilmu Kimia Universitas Brawijaya Vol 1, No 1 (2014)
Publisher : Jurusan Kimia, FMIPA Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (291.631 KB)

Abstract

Telah dilakukan kajian mengenai adsorpsi kitosan makropori terhadap methyl orange dengan tujuan untuk menentukan  pH optimum, waktu kontak optimum, dan pengaruh jumlah porogen terhadap kemampuan adsorpsi kitosan makropori terhadap methyl orange pada kondisi optimum. Pembuatan kitosan makropori dilakukan dengan penambahan agen ikat silang epichlorohydrin 80 mg dan porogen dari  NaCl (garam dapur) dengan komposisi 5, 10, dan 15 g. Adsorpsi oleh kitosan makropori sebanyak 0,2 g dalam 100 ml larutan methyl orange 20 ppm pada kondisi pH 3-8, dan lama pengocokan 1-180 menit dengan kecepatan pengocokan 100 rpm. Karakterisasi untuk mengetahui perbedaan karakter fisik dari kitosan makropori dan kitosan tanpa porogen sebagai kontrol dilakukan dengan menggunakan SEM (Scanning Electron Microscopy) dan FTIR. Hasil penelitian menunjukkan bahwa persentase terserap sebesar 91,5%, kondisi optimum terjadi pada pH 3 dengan waktu kontak 180 menit dan konstanta laju adsorpsi 0,0531 menit-1. Kitosan makropori dengan komposisi porogen 15 g memiliki persentase terserap yang lebih besar yaitu 94,0% berbeda jauh dengan kitosan tanpa porogen yang menghasilkan persentase terserap sebesar 39,2%. Kata kunci  : Kitosan makropori, Porogen, Methyl Orange
PENGARUH pH DAN JUMLAH NATA DE COCO TRIMETILAMIN SULFUR TRIOKSIDA TERHADAP EKSTRAKSI FASA PADAT TEMBAGA(I)TIOSULFAT Dewi, Latifah Tribuana; Mulyasuryani, Ani; Sabarudin, Akhmad
Jurnal Ilmu Kimia Universitas Brawijaya Vol 1, No 1 (2014)
Publisher : Jurusan Kimia, FMIPA Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (211.694 KB)

Abstract

Nata de coco merupakan bakteria sellulosa yang dapat dimodifikasi menggunakan trimetilamin sulfur trioksida (TMAS) untuk ekstraksi fasa padat tembaga(I)tiosulfat. Tembaga(I)tiosulfat ((Cu(S2O3)2)3-) dapat diekstraksi melalui mekanisme penukar ion dengan ion trimetilammonium ((CH3)3NH+) dari TMAS sehingga diperlukan pengaturan pH agar fasa padat dan analit dapat terionisasi. Berdasarkan persamaan stokiometri untuk mengekstraksi satu mol (Cu(S2O3)2)3- diperlukan tiga mol (CH3)3NH+ sehingga jumlah fasa padat perlu ditingkatkan. Tujuan dari penelitian ini adalah mempelajari pengaruh pH dan jumlah nata de coco-TMAS terhadap efisiensi ekstraksi tembaga(I)tiosulfat. Pengaruh pH dipelajari pada kisaran pH 4 hingga pH 9 sedangkan pengaruh jumlah nata de coco-TMAS dipelajari dari 1 hingga 6 lembar. Metode ekstraksi yang digunakan adalah metode batch dengan cara perendaman selama 24 jam menggunakan larutan tembaga(I)tiosulfat 15 ppm sebanyak 25 mL. Nata de coco-TMAS yang digunakan memiliki ketebalan  rata-rata 1 cm, diameter rata-rata 3 cm, volume rata-rata 7 mL, luas permukaan rata-rata 23 cm2. Berdasarkan hasil penelitian diketahui efisiensi ekstraksi optimum sebesar 80,67% pada pH 6 dengan jumlah fasa padat sebanyak 5 lembar. Kata kunci: ekstraksi fasa padat, nata de coco, tembaga(I)tiosulfat, trimetilamin sulfur trioksida.
PENGARUH KONSENTRASI CETYLTRIMETHYLAMMONIUM BENZOAT DAN pH LARUTAN TERHADAP KINERJA ELEKTRODA SELEKTIF ION BENZOAT BERBASIS SCREEN PRINTED CARBON ELECTRODE Suryantoro, Angga; Mulyasuryani, Ani; Sabarudin, Akhmad
Jurnal Ilmu Kimia Universitas Brawijaya Vol 2, No 1 (2014)
Publisher : Jurusan Kimia, FMIPA Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (305.663 KB)

Abstract

Benzoat merupakan bahan pengawet makanan dan minuman yang diperbolehkan pemerintah Indonesia. Tingkat maksimum benzoat dalam makanan dan minuman adalah 600-1000 ppm. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengembangkan elektroda ion selektif benzoat (ESI-benzoat). Desain dari ESI-benzoat berbasis pada Screen printed carbon electrode(SPCE). SPCE dilapisi oleh cetyltrimethylammonium benzoat (CTBz) di dalam kitosan. Oleh karena itu, penelitian ini akan dipelajari pengaruh konsentrasi CTABz dan pH terhadap kinerja ESI-benzoat. Kinerja ESI-benzoat ditunjukkan oleh bilangan Nernst , kisaran konsentrasi, batas deteksi, dan respon waktu. Pada penelitian ini, ESI-benzoat dibuat dari CTABz dalam kitosan adalah 0,5 %; 1 %; 1,5 %; 2 %; dan 2,5 % (b/v) dan pH yang dipelajari dari 4 hingga 9. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa konsentrasi CTABz dan pH berpengaruh terhadap kinerja ESI-benzoat. Konsentrasi CTABz dan pH yang optimum adalah 0,5% dan pH 8. ESI-benzoat mempunyai bilangan Nersnt sebesar 43,2 ± 0,27 mV / dekade pada kisaran konsentrasi benzoat 1x10-4 sampai 1x10-1 M (12,11 ppm sampai 12,110 ppm). Batas deteksi dari ESI-benzoat adalah 1,44 x10-4 M dan waktu respon 60 detik. Batas deteksi lebih rendah daripada tingkat maksimum benzoat dalam makanan dan minuman..