Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Analisis Arus Kas dan Sistem Pengendalian Internal Arus Kas PT. Yuli Madya Barometer Palembang Hayati, Sukma; Valianti, Reva Maria; Oktariansyah, Oktariansyah
Jurnal Media Akuntansi (Mediasi) Vol. 7 No. 2 (2025): Jurnal Media Akuntansi (MEDIASI), Maret 2025
Publisher : Universitas PGRI Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31851/jmediasi.v7i2.18361

Abstract

ABSTRACT The purpose of this study is description, qualitative analysis, methods used, qualitative description, a set of actions or processes to filter data and information that are related to a problem in a given situation. Aspect or field of study. The results showed that the company's internal financial control system was fully structured and involved other departments, especially the marketing and finance departments. In the elements of the confirmation system and accounting procedures, the cash flow management system reflected all activities related to payments and recipients, as well as the preparation of invoices according to the procedure, but cash receipts were not reflected in the credit of receivables. And considering the best practice elements of your company, it makes sense to register money based on the documents entered and ensure that all of your company's money is covered. However, the internal control system of remittances already deals with accounting and financial functions, separating other departments. Confirmation systems and accounting procedures dealt with cash payments and confirmations, as well as posting, posting and closing payment books. However, it is not good practice for tellers to regularly compare bank statements and accounting information to reconcile business and cash with the bank. There are internal controls that have not yet been fully implemented in the company, so follow the relevant policies and procedures. In this case, this means that the company must make constant adjustments to better meet expectations. Keywords: Internal Cash Flow Management System, Organizational Structure, Certification System, Registration Procedure, Best Practices. ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah deskripsi, analisis kualitatif, metode yang digunakan, deskripsi kualitatif, serangkaian kegiatan atau proses untuk menyaring data dan informasi yang berkaitan dengan situasi tertentu. Aspek atau bidang studi. Hasilnya menunjukkan bahwa sistem pengelolaan arus kas internal perusahaan sudah terstruktur sepenuhnya dan mencakup departemen lain terutama pemasaran dan keuangan. Mengenai sistem koordinasi dan prosedur akuntansi, dalam sistem pengelolaan arus kas, seluruh aktivitas dan tagihan yang berhubungan dengan kredit dan piutang dicatat sesuai urutan pembuatan faktur, namun penerimaan kas tidak dicatat sebagai piutang kredit. Dan dengan mempertimbangkan elemen praktik terbaik perusahaan Anda, adalah tepat untuk mendaftarkan uang berdasarkan dokumen yang dimasukkan dan memastikan bahwa semua keuangan perusahaan Anda tercakup. Namun, sistem pengendalian pengiriman uang internal menangani fungsi akuntansi dan keuangan, memisahkan departemen lain. Sistem konfirmasi dan prosedur akuntansi berhubungan dengan pembayaran tunai dan rekonsiliasi, serta pencatatan, pencatatan dan penutupan buku pembayaran. Namun, bukanlah praktik yang baik bagi bendahara untuk secara rutin membandingkan laporan bank dan informasi akuntansi untuk merekonsiliasi kas perusahaan dengan bank. Terdapat pengendalian internal yang belum diterapkan sepenuhnya di dalam perusahaan, sehingga ikuti kebijakan dan prosedur yang relevan. Dalam hal ini berarti perusahaan harus senantiasa melakukan perubahan agar lebih memenuhi harapan. Kata kunci: Pengendalian Internal Penerimaan dan Pengeluaran, Struktur Organisasi, Sistem Verifikasi, Prosedur Pencatatan, Best Practice.
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ROPES (REVIEW, OVERVIEW, PRESENTANTION, EXERCISE, SUMMARY) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI PESERTA DIDIK KELAS XI IPS SMA NEGERI 1 KOTA JANTHO Hayati, Sukma; Zalmita, Novia; Taher, Alamsyah
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Geografi Vol 5, No 4 (2020): November 2020
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24815/jimpgeo.v5i4.15972

Abstract

Model pembelajaran ROPES merupakan salah satu model pembelajaran yang memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk meningkatkan kreatifitas kemampuan perorangan maupun kelompok dalam menyelesaikan persoalan, meningkatkan kemampuan kerjasama dalam kelompok melalui komunikasi yang efektif, serta mempresentasikan ide-idenya. Penelitian bertujuan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar belajar peserta didik, aktivitas guru dan peserta didik, keterampilan guru dalam mengelola pembelajaran, respon peserta didik terhadap pembelajaran. Subjek dalam penelitian ini adalah peserta didik kelas XI IPS SMA Negeri 1 Kota Jantho berjumlah 21 peserta didik. Pengumpulan data dikumpulkan dengan menggunakan lembar tes, instrumen pengamatan aktivitas guru dan peserta didik, instrumen pengamatan keterampilan guru dalam mengelola pembelajaran, dan angket respon peserta didik terhadap pembelajaran. Analisis data yang digunakan adalah statistik deskriptif persentase. Berdasarkan hasil penelitian menunjukan bahwa pertama siklus I peningkatan persentase kelulusan indvidual sebesar 38%, selanjutnya siklus II berjumlah 76% dan dilanjutkan untuk siklus III sebesar 85%. Penghitungan persen kelulusan klasikal berjumlah 40% di siklus I, untuk siklus II terjadi peningkatan menjadi 70% dan untuk siklus III mengalami peningkatan sebesar 90%. Kegiatan yang dilakukan guru dan peserta didik mengalami peningkatan secara bertahap, terdapat enam aktivitas yang tepat di siklus I, terdapat tujuh kegiatan yang tercapai untuk siklus II, selanjutnya untuk siklus III terdapat sepuluh kegiatan yang tepat. Kemampuan guru untuk mengelolah proses belajar pada siklus I memiliki skor 2,45 berarti sedang, untuk siklus II memiliki skor 2,8 berarti baik, dan siklus III memperoleh skor 3,5 berarti baik. Peserta didik terhadap pembelajaran yang berisi 10 pertanyaan bahwa 95,3% menyatakan setuju., model pembelajaran ROPES membuat peserta didik mudah memahami materi dalam melakukan proses pembelajaran.