Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Pemanfaatan Daun Kelor Untuk Mengatasi Stunting Di  Kelurahan Cibeureum: Solusi Lokal Untuk Gizi Anak Lailasari, Dwi; Pricilla, Selvy Lavia Putri; Nugraha, Rayhan Ary; Zulfia, Nita; Komalasari, Nisa; Suwito, Nasya Luthfiah; Palama, Mochamad Fitra; Emalia, Mimi Mardiksta; Isniarti, Maudy; Taufik, Fikfik
Jurnal Pengabdian Sosial Vol. 1 No. 11 (2024): September
Publisher : PT. Amirul Bangun Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59837/d6h7yw89

Abstract

Stunting adalah bentuk kekurangan gizi paling umum (PE/mikronutrien), Stunting akan terjadi pada anak balita usia 1.000 hari pertama kehidupan (HPK) yang mengalami gagal tumbuh yang disebabkan oleh kekurangan gizi sehingga anak-anak lebih rentan atau mudah sakit, hal ini menyebabkan berbagai kelainan pertumbuhan dan perkembangan. Selain itu stunting dipengaruhi oleh kondisi ibu, ukuran ibu, nutrisi selama hamil, dan pertumbuhan janin. Dalam penelitian ini juga digunakan metode literature review dimana penelitian berfokus pada pencarian jurnal yang memiliki tema yang sama. Selain itu metode yang digunakan pada Dalam pembuatan jurnal ini, peserta KKN BKKBN 04 menggunakan metode edukasi secara langsung kepada masyarakat dan disertai dengan observasi secara ke masyarakat. Penggunaan daun kelor menghasilkan nilai gizi yang tinggi dimana gizi ini sangatlah dibutuhkan oleh anak terutama anak pada 1000 hari pertama kehidupan. Melihat nilai gizinya yang baik, penggunaan daun kelor dapat digunakan sebagai upaya mencegah stunting pada anak.Berdasarkan analisis yang dilakukan didapatkan bahwa kandungan gizi dari daun kelor dapat membantu pencegahan dan penanganan stunting di kelurahan Cibeureum. Selain itu perlu juga sosialisasi mengenai manfaat daun kelor secara lebih masif di kelurahan Cibeureum
Application of Waqf in Modern Islamic Boarding School Darussalam Gontor, Ponorogo Regency in the Perspective of Sharia Economic Law and Law Number 41 of 2004 concerning Waqf Taufik, Fikfik; Aprillillah, Yusi Nur Iman
Al-Muamalat: Jurnal Ekonomi Syariah Vol. 9 No. 1 (2022): January
Publisher : Department of Sharia Economic Law, Faculty Sharia and Law, UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/am.v9i1.14248

Abstract

Pondok Modern Darussalamm Gontor is an example of an educational institution that is successful in managing waqf by Nazir organizations. Because individual nazirs tend to be lay and they are afraid that waqf assets will not be managed properly. However, PMDG carries out waqf activities with the concept of fundraising, one of which is not regulated in Law No. 41 of 2004 concerning waqf, namely self waqf which is still used today. The research method used is a normative juridical approach. This research was conducted by examining library materials as the basic material for research, and by conducting a search on legislation and literature related to the problem under study. The basis of the implementation of this self-waqf is maqashid sharia, namely realizing benefit and avoiding harm. This is in accordance with the thinking of the Maliki School and the Hanafi School, with the background of its implementation being Law No. 41 of 2004 article 16 no. 3 point g. Therefore, self-waqf is still carried out because there is a noble goal, namely: to continue the leadership relay and PMDG ideals if the leader dies.