Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Hubungan Sosial Budaya dan Sosial Ekonomi dengan Angka Kejadian Stunting di Wilayah Kerja Puskesmas Rawat Inap Cirinten Setiana, Ika; Ema Huliana Sitepu; Lulu’ul Badriyah
Jurnal Kesehatan Cendikia Jenius Vol. 1 No. 1 (2023): Desember
Publisher : CV. CENDIKIA JENIUS INDONESIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.70920/jenius.v1i1.11

Abstract

Stunting adalah hasil dari kekurangan gizi kronis dan berulang pada ibu dan anak. Prevalensi balita stunted (TB/U) Kabupaten Lebak Tahun 2021 sebesar 27,3%. Wilayah Kerja Puskesmas Rawat Inap Cirinten memiliki jumlah balita stunting sebesar 123 balita (5,11%). Mengetahui hubungan sosial budaya dan sosial ekonomi dengan angka kejadian stunting di wilayah kerja Puskesmas Rawat Inap Cirinten. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif yang bersifat deskriptif dengan desain case control, sebanyak 88 sampel (44 kasus, 44 kontrol) dengan tehnik pengambilan data secara random sampling. Analisis data menggunakan analisis univariat dan analisis bivariat. Tempat penelitian di lakukan di wilayah kerja Puskesmas Rawat Inap Cirinten. Penelitian dilakukan pada bulan Januari 2023. Ada hubungan antara pantangan makan ibu dengan angka kejadian stunting (P value 0,0005). Ada hubungan antara pendapatan keluarga dengan angka kejadian stunting (P value 0,019). Ada hubungan pendidikan ibu dengan angka kejadian stunting (P value 0,006). Tidak ada hubungan pendidikan ayah dengan angka kejadian stunting (P Value 0.093). Pantangan makan, pendapatan keluarga, pendidikan ibu memiliki hubungan yang bermakna dengan angka kejadian stunting. Ibu balita yang memiliki balita stunting disarankan untuk tidak melakukan pantangan makan dan pantangan yang lainnya yang dapat merugikan bagi kesehatan ibu dan balita. Puskesmas terkait dapat mengoptimalisasikan program integrasi lintas sectoral. Perlu dilakukan penelitian lanjutan mengenai upaya pencegahan dan penganganan stunting sejak dini.