Syarbini, Imam
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Perkawinan Beda Agama (Dalam Perspektif Konsep Maslahah al-Ghazali) Syarbini, Imam
Al-Adillah: Jurnal Hukum Islam Vol. 3 No. 2 (2023): Kompilasi Hukum Islam dan Fikih
Publisher : UNIVERSITAS BONDOWOSO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61595/aladillah.v3i2.745

Abstract

Artikel ini menggunakan pendekatan Naratif yaitu penyampaian kisah atau carita sesuai dengan fakta sejarah, metode ini digunakan untuk mengisahkan sejarah pendapat para Mufassir, Fuqaha’ baik klasik maupun kontemporer khususnya tentang tema nikah beda agama Selain itu penulis juga menggunakan pendekatan Deskriptif analitik yaitu suatu metode yang digunakan untuk menggambarkan sesuatu sebagaimana adanya dengan memberikan analisa sepenuhnya terhadap hal-hal yang dipandang perlu, metode ini Penulis gunakan untuk mengalisa pendapat-pendapat yang muncul berkenaan dengan tema nikah beda agama. Mayoritas ulama’ sepakat bahwa haram hukumnya nikah antara orang Islam baik laki-laki maupun perempuan dengan orang musyrik. Sementara nikah beda agama yang dibolehkan oleh al-Qur’an hanya antara laki-laki muslim denagn perempuan Ahl al-Kitab. Namun demikian, terjadi perbedaan pendapat di kalangan ulama’, siapa yang dimaksud Ahl al-Kitab, Pertama Yahudi dan Nasrani, karena kedua ada kitab yang diberi al-Kitab. Kedua, yang dimaksud Ahl al-Kitab bukan hanya Yuhudi dan Nasrani, tetapi juga agama orang Majusi, karena sebuah hadits yang memerintahkan umat Islam untuk memperlakukan orang majus seperti Ahl al-Kitab lainnya. Namun demikian, menurut konsep Mashlahah al-Ghazali tentang nikah beda agama antara laki-laki dengan perempuan Ahl al-Kitab tidak diperbolehkan, meskipun didukung oleh bukti empirik. Hal itu dikarenakan Nash Syara’ dengan eksplisit melarang beda agama antara laki-laki dengan perempuan non muslim, termasuk Ahl al-kitab berdasarkan QS.al-Baqarah 221 dan QS. Al-Mumtahanah 10. Hal ini sesuai dengan tujuan syara’ yaitu memelihara agama. Al-Ghazali memandang bahwa suatu kemaslahatan harus sejalan dengan tujuan Syara’, sekalipun bertentangan dengan tujuan manusia, karena kemaslahatan manusia tidak selamanya didasarkan kepada kehendak Syara’, tetapi sering didasarkan pada kehendak hawa nafsu.
Maulid Nabi Muhammad SAW sebagai Madia Akulturasi Kebudayaan Syarbini, Imam; Jali, M; Samsudi, Wedi
DEDICATION: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 1 No. 2 (2021): 21 Oktober 2021
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Bondowoso

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61595/dedication.v1i2.280

Abstract

perayaan Maulid di Probolinggo yaitu memajang berbagai buah di halaman masjid kemudian diperebutkan saat pembacaan shalawat Nabi, di sisi lain, mirip acara grebeg maulid di Yokyakarta.. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan pendekatan penelitian studi kasus yang mana peneliti mengadakan penelitian secara intensif, perinci dan mendalam terhadap variabel atau gejala tertentu. Studi kasus digunakan untuk kasus di masyarakat yang unik dan menarik. Dalam penelitian ini peneliti juga ingin mengetahui dan mempelajari kasus• kasus yang terjadi dan telah menjadi fokus penelitian ini. Dari studi kasus ini akan dihasilkan suatu gambaran hasil penelitian yang mendalam dan lengkap sehingga dalam informasi yang disampaikan tampak hidup sebagaimana adanya dan pelaku mendapat tempat untuk memainkan perannya.. Pendekatan studi kasus ini, penulis gunakan, karena perayaan Maulid kali ini unik menampilkan keragaman budaya, seolah-olah akulturasi kebudayaan. Dikatakan unik, karena tahun-tahun sebelumnya tidak ada. Keunikan tersebut tercermin dari cara masyarakat menghias berkat dengan berbagai buah dengan di bentuk parsel, memajang berbagai buah di halaman masjid, setelah pembacaan shalawat masyarakat saling berebut buah, model shalawatannya ala habib Syeikh dan sekali-kali ala Wali sanga, musik gamelan. Syiamya "Nada dan Dakwah" ceramah diselingi Shalawat.