Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

ZIKI GURU BURA DALAM KEARIFAN LOKAL NUSANTARA DAN TINJAUAN AL-QURAN PADA MASYARAKAT BIMA Supriatman, Yan Yan
FiTUA: Jurnal Studi Islam Vol 4 No 2 (2023): December
Publisher : STIT Sunan Giri Bima

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47625/fitua.v4i2.524

Abstract

This research aims to identify Quranic verses that discuss ethics in accordance with the local wisdom values of 'Ziki Guru Bura' within the Bima community. 'Ziki Guru Bura' is a form of poetry known as 'kapatu' among the Bima people. In this context, 'Ziki Guru Bura' has been conveyed with the purpose of enhancing the religious awareness of the community while upholding local wisdom values (within the Bima community). 'Ziki Guru Bura' consists of teachings that serve as a life philosophy and guidance for the community. These teachings are conveyed by an individual who has received the title of 'mursyid' and is considered an exemplary role model for the community in their daily lives. This research employs a qualitative research method with a library research approach to obtain the necessary data. Additionally, it utilizes a thematic interpretation approach to explain the Quranic verses related to the collected data. The results of this research provide insight that behavior originates from the subject and is displayed to others, with others serving as the object of the exhibited behavior. There are three (3) main elements of ideal human behavior in applying the ethical principles of the Quran, as reflected in 'Ziki Guru Bura,' namely: a) ethics towards Allah and His Messenger, b) ethics towards parents, and c) ethics towards teachers."
Konsep Pendidikan Karakter Menurut Ibnu Miskawaih dan Relevansinya Dengan Dunia Modern Supriatman, Yan Yan
Rahmad : Jurnal Studi Islam dan Ilmu Al-Qur'an Vol 1 No 2 (2023): Desember
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Al-Qur'an (STIQ) Bima

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.71349/rahmad.v1i2.9

Abstract

This article aims to explain the concept of character according to Ibnu Miskawaih by examining it in the context of the modern world and the current strong current of globalization. In this article, the author uses a qualitative research method with a library research approach. The results of this research provide an illustration of: According to Ibnu Miskawaih, a person must have three main characteristics. And this is closely related to the soul, which has three powers, namely the power of thinking, the power of anger, and the power of desire. The characteristic of wisdom is the main characteristic for a thinking soul that results from knowledge; courage is the main characteristic for an angry soul that is born from introspection; and cheapness is the main characteristic for a soul of desire that is born from 'iffah (maintaining one's honor). Then, if these three main characteristics are in harmony, the fourth main characteristic will emerge, namely fairness. Furthermore, so that the objectives of character education can be fulfilled, parents and teachers of students become good role models and are supported by a good environment, especially one that is conditioned by the authorities, and the current of globalization and modernization must be utilized as something that supports the creation of the goals of character education.
Sistem Kerja Otak Manusia dalam Pendekatan Psikologi dan Kajian Ilmu al-Qur’an Supriatman, Yan Yan
Rahmad : Jurnal Studi Islam dan Ilmu Al-Qur'an Vol 2 No 1 (2024): Juni
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Al-Qur'an (STIQ) Bima

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.71349/rahmad.v2i1.11

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan sistem kerja otak manusia yang secara terpadu memiliki enam sistem (brain system) yang meregulasi semua perilaku manusia. Keenam sistem otak tersebut adalah cortex prefrontalis, sistem limbik, gyros cingulatus, ganglia basalis, lobus temporalis, dan cerebellum." Keenam sistem otak tersebut mempunyai peranan penting dalam pengaturan kognisi, afeksi, dan psikomotorik, termasuk IQ, EQ, dan SQ. Sedangkan dalam al-Qur’an disebut dengan ’Aql, Qalb, Ruh dan Nafs. PeranIQ yang berpusat pada otak kiriyang bersifat logis, sekuensial, linear dan rasionalsejalan dengan fungsi ‘Aql yang dijelaskan dalam al-Qur’an. EQ berada pada jaringan syaraf otak kanan yang cara berpikirnya bersifat asosiatif, tipe berpikir emosional, sifat pikirnya fleksibel, tidak akurat, dan proses psikologisnya bersifat personal, yang hal tersebut sesuai dengan peran Qalb dalam penjelasan al-Qur’an. Dan SQ merupakan berkaitan dengan hal-hal yang transenden, memungkinkan manusia memperoleh pemahaman yang dalam dan intuitif akan makna dan nilai, yang hal tersebut sesuai dengan peran Ruh dalam penjelasan al-Qur’an yang memiliki keterkaitan langsung dengan Tuhan dan hal-hal ghaib pada umumnya. Sedangkan Nafs dalam al-Qur’an memliki beberapa makna, yaitu: dalam arti luar bermakna pribadi atau individu yang dengan segala totalitasnya yang mencangup jasmani, rohani dan nafs itu sendiri atau dalam psikologi juga disebut dengan pusat otak atau otak besar itu sendiri
Pendidikan Pesantren Menurut Cak Nur Dan Yudian Wahyudi Supriatman, Yan Yan
Tajdid Vol 1 No 1 (2017): April
Publisher : LP2M IAI Muhammadiyah Bima

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52266/tadjid.v1i1.6

Abstract

Pesantren adalah salah satu lembaga pendidikan tertua yang ada di Indonesia, dan merupakan lembaga yang bisa dikatakan merupakan wujud proses wajar perkembangan sistem pendidikan nasional. Kyai, santri dan ada masjid serta santri yang tinggal menetap di lingkungan pesantren menjadi kompenen dan syarat sehigga bisa dikatakan sebagai sebuah pesantren. Dalam penelitian ini mengkaji tentang bagaimana konsep pendidikan pesantren menurut Cak Nur dan Yudian Wahyudi dengan eksistensinya di Era Modern sekarang. Fokus kajian dikaji yang terdiri kurikulum, metode pengajaran yang digunakan, materi ajar, sistem sebagai sebuah lembaga pendidikan dan pengaruh kyai serta peran para santri. Dalam memperoleh data, penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan library research yang kemudian data di analisis dengan cara komparatif. Diantara hasil penelitian yang didapat adalah masing-masing konsep pesantren baik oleh Cak Nur maupun Yudian Wahyudi memiliki kelebihan tersendiri. Konsep pesantren yang oleh Cak Nur hanya bersifat teoritis saja karena sampai sekarang Cak Nur belum memiliki pesantren. Sedangkan konsep pesantren oleh Yudian Wahyudi selain berguna secara teoritis juga telah diaplikasikan ke dalam pesantren yang dimilikinya sendiri yang terletak di daerah Yogyakarta. Namun kedua tokoh tersebut sama-sama pernah menimba ilmu di pesantren dan sama-sama lulusan salah satu Universitas terkemuka di luar negeri
Asesmen dan Intervensi Psikologi Terhadap Kesulitan Belajar Siswa Supriatman, Yan Yan
Rahmad : Jurnal Studi Islam dan Ilmu Al-Qur'an Vol 3 No 1 (2025): Juni
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Al-Qur'an (STIQ) Bima

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.71349/rahmad.v3i1.44

Abstract

Tulisan ini mengkaji tentang kesulitan belajar siswa yang merupakan suatu konsep multi disipliner yang digunakan dalam ilmu pendidikan. Setiap siswa pada prinsipnya berhak memperoleh peluang untuk mencapai kinerja akademik (academic performance) yang memuaskan. Namun dari kenyataan sehari-hari tampak jelas bahwa setiap siswa memiliki perbedaan dalam hal kemampuan intelektual, kemampuan fisik, latar belakang keluarga, kebiasaan, dan pendekatan belajar yang terkadang sangat mencolok antara seorang siswa satu dengan siswa lainnya. Sementara itu penyelenggaraan pendidikan di Sekolah pada umumnya hanya ditujukan kepada para siswa yang berkemampuan rata-rata, atau bahkan hanya siswa yang memiliki kemampuan di atas rata sehingga siswa yang kemampuan di bawah rata-rata kurang mendapat perhatian, bahkan tidak jarang terabaikan. Salah satu faktor kesulitan belajar siswa adalah disebabkan lemahnya kemampuan siswa dalam menguasai pengetahuan, ketrampilan dasar tertentu pada sebagian materi pelajaran yang harus dikuasai sebelumnya. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini deskriptif kualitatif dengan pendekatan studi kasus yang dilakukan pada salah satu sekolah menengah pertama yang nama dan tempat sekolanya disamarkan sebagai sebuah bentuk privasi. Data yang telah terkumpul kemudian digambarkan dan dijelaskan secara naratif. Masalah yang ada kemudian diberikan beberapa pola intervensi psiklogi dengan cara konseling individu, konseling teman sebaya dan konseling keluarga yang bersifat teoritis.
ORIENTASI PENDIDIKAN ISLAM DALAM MENGHADAPI PERUBAHAN SOSIAL Ilham, Ilham; Supriatman, Yan Yan
Kreatif: Jurnal Pemikiran Pendidikan Agama Islam Vol 20 No 1 (2022): Januari
Publisher : Program Studi Pendidikan Agama Islam Tarbiyah IAI Muhammadiyah Bima

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52266/kreatif.v20i1.795

Abstract

Setiap keputusan urgensif yang menyangkut pada pendidikan adalah suatu langkah politik, dalam arti bahwa ia merupakan penyelesaian resmi yang mengikat antara kepentingan dan tujuan yang saling bersaing dalam situasi yang memerlukan keputusan bersama. Dalam suasana kehidupan yang memaksa para stekholder untuk bersikap lebih demokratis. Minimal ada dua persoalan terkait dengan aktifitas pendidikan; Pertama, Posisi dan peran pendidikan akan lebih penting dalam proses pengambilan keputusan politik. Kedua, konstribusi pendidikan sangat diperlukan dalam penyiapan sumber daya manusia. Persoalan pendidikan adalah persoalan hidup, persoalan hidup itu jelas sangat kompleks, multidimensional dan probabilistik, terlebih bagi mayoritas masyarakat indonesia yang masih tergolong masyarakat dunia ketiga. Mereka dihadapkan kepada persoalan internal dinegerinya sendiri maupun persoalan global. Persoalan internal antara lain menyangkut upaya mengentaskan kemiskinan, pengangguran dan ketertinggalan dibidang sumber daya manusia yang kesemuanya menyebabkan masyarakat indonesia menjadi pihak yang dirugikan dalam interaksinya dengan komunitas lain yang lebih tunggal, sedangkan persoalan global antara lain hadirnya arus informasi dan transformasi yang berjalan cepat, pluralisme budaya, kerusakan lingkungan hidup, persaingan antar bangsa diberbagai bidang yang kesemuanya itu dapat membawa konsekwensi logis baik yang dapat diperhitungan sebelumnya atau tidak.