Kusmaryanto, CB.
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Infertilitas Pasutri dalam Bioetika Katolik Kusmaryanto, CB.
Jurnal Teologi (Journal of Theology) Vol 14, No 02 (2025)
Publisher : Universitas Sanata Dharma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24071/jt.v14i02.13431

Abstract

The number of infertile couples is growing up. The declining of fertility happens almost in all countries, both in developed countries and in underdeveloped countries. There are many causes of the declining: the success of birth control, changing in nutrition, changing in lifestyle, postponed of marriages, etc. Infertility can happen in man (husband) or in woman (wife) or in both.  We do not know for sure the number of infertile couples, but it is estimated that they are big number. The Catholic Church is called to help the infertile couples with the best solution in conformity with human dignity and can be accepted morally. One of the available solutions is embryo adoption, although it has some conflicting moral principles. Embryo adoption is chosen because we cannot let them to be aborted or killed.AbstrakJumlah pasangan keluarga usia subur yang mengalami infertilitas (tidak bisa mempunyai anak) semakin lama semakin banyak. Penurunan fertilitas terjadi di semua negara, baik di negara maju maupun di negara sedang berkembang atau negara miskin. Penyebab penurunan fertilitas ini ada banyak antara lain keberhasilan KB, perubahan pola makanan, perubahan gaya hidup, penundaan usia perkawinan dsb. Infertilitas bisa terkena pada pihak suami maupun pihak istri, atau bisa juga ke dua-duanya. Jumlah pasangan yang mengalami infertilitas ini kiranya cukup banyak. Gereja terpanggil untuk membantu keluarga yang infertil, tidak punya anak ini dengan cara yang bermartabat dan bisa diterima oleh moral Katolik. Cara yang tersedia sampai sekarang adalah adopsi embrio, walaupun cara itu juga tidak bebas konflik prinsip moral. Adopsi ini dipilih karena embrio tersisa itu tidak boleh dibunuh atau diaborsi.
PENDIDIKAN YANG MEMERDEKAKAN MENURUT IMMANUEL KANT Kusmaryanto, CB.
NUSANTARA : Jurnal Ilmu Pengetahuan Sosial Vol 12, No 8 (2025): Nusantara : Jurnal Ilmu Pengetahuan Sosial
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jips.v12i8.2025.3514-3521

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengembangkan pendidikan yang sudah ada sampai sekarang dengan memberikan alternatif baru mengenai pendidikan yang memerdekakan seturut inspirasi dari Immanuel Kant dalam hal otonomi. Kant berbicara mengenai perbuatanyang heteronome dan perbuatan yang otonom. Ia juga menggarisbawahi bahwa manusia itu adalah makluk yang berakal budi dan bebas sehingga bisa bertindak otonom. Tindakan otonom inilah yangg menjadi tujuan dari pendidikan yang baik sehingga out put pendidikan ialah menciptakan subyek yang berbuat oleh karena hal itu baik untuk dibuat dan tidak berbuat oleh karena itu tidak baik untuk dibuat. Tindakan itu bukan oleh karena petintah dari luar dirinya sendiri tetapi keluar dari kesadaran diri sendiri. Untuk itu maka pendidikan dicapai tidak dengan menakut-nakuti atau memerintahkan tetapi dengan memberi tahu dan mengembangkan  kemampuan otonomi dan kebebasannya. Untuk sampai pada hal itu, diperlukan pendidikan tentang nilai, hirarkhi nilai, internalisasi nilai, dan pendidikan kebebasan. Diharapkan bahwa out put dari pendidikan model itu akan memerdekakan peserta didik dalam bertindak dan menjadikannnya manusia yang otonom dan bertanggungjawab.