Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

BMPR-II, caspase-3, HIF-1α, and VE-cadherin profile in Down syndrome children with and without congenital heart disease and pulmonary hypertension Widjaja, Sri L.; Anniazi, Masayu L.; Artiko, Bagus; Moelyo, Annang G.; Ahmadwirawan, Mylco T.
Narra J Vol. 5 No. 1 (2025): April 2025
Publisher : Narra Sains Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52225/narra.v5i1.1244

Abstract

Several cellular markers have been identified as effective in detecting vascular remodeling recently. The reduced activity of bone morphogenetic protein receptor type-II (BMPR-II), commonly observed in Down syndrome, results in insufficient production of vascular endothelial cadherin (VE-cadherin). This, in turn, increases hypoxia-inducible factor-1α (HIF-1α) levels and leads to excessive production of caspase-3. The aim of this study was to compare the plasma levels of BMPR-II, VE-cadherin, HIF-1α, and caspase-3 between pediatric Down syndrome with and without congenital heart disease (CHD) and pulmonary hypertension (PH). This was to investigate the role of these biomarkers in the pathogenesis of PH associated or not associated with CHD. A cross-sectional study was conducted on Down syndrome children aged two months to five years at a tertiary hospital between January and December 2023. The children were classified into four groups: CHD with PH, CHD without PH, non-CHD with PH and normal heart. Plasma levels of BMPR-II, caspase-3, HIF-1α, and VE-cadherin were measured using ELISA and compared based on the presence or absence of CHD and PH using Kruskal-Wallis followed by post hoc Bonferroni tests. Elevated plasma HIF-1α levels were observed in all patients with PH, with significantly higher levels in those with CHD-PH. Elevated levels of caspase-3 were also observed among children with PH groups, with the highest levels observed in the non-CHD PH group. Plasma levels of BMPR-II and VE-cadherin were elevated in PH, with significantly higher levels in the non-CHD PH group compared to other groups.
Pengaruh Perawatan Paliatif Terhadap Peningkatan Kualitas Hidup Pasien Anak dengan Penyakit Jantung Bawaan Sianotik Pratomo, Satrio; Artiko, Bagus; Hidayah, Dwi
Sari Pediatri Vol 26, No 1 (2024)
Publisher : Badan Penerbit Ikatan Dokter Anak Indonesia (BP-IDAI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14238/sp26.1.2024.23-9

Abstract

Latar belakang. Penyakit jantung bawaan sianotik merupakan kelainan jantung yang didapatkan sejak lahir dengan gejala yang bervariasi dari ringan hingga berat. Anak dengan penyakit jantung bawaan membutuhkan perawatan paliatif selain penanganan medis dari tenaga medis profesional. Perawatan Paliatif tersebut memerlukan pengembangan sehingga dapat meningkatkan kualitas hidup anak dengan penyakit jantung bawaan sianotik. Tujuan. Mengetahui pengaruh perawatan paliatif terhadap peningkatan kualitas hidup pada pasien anak dengan penyakit jantung bawaan sianotik. Metode. Pasien anak dengan penyakit jantung bawaan sianotik usia dua hingga kurang dari 18 tahun yang berobat di bagian kardiologi anak Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Moewardi. Desain penelitian adalah uji acak terkontrol. Subjek penelitian dibagi menjadi dua grup dengan cara matching dan didapatkan grup kontrol dan intervensi yang masing-masing mendapat perawatan paliatif selama tiga bulan. Penilaian kualitas hidup subjek sebelum dan sesudah perlakuan menggunakan kuosioner PedsQL kardiologi.Hasil. Sejumlah 40 subjek dibagi menjadi kelompok intervensi (20) dan kelompok kontrol (20). Sebanyak 11 pasien dalam kelompok usia 2-4 tahun di grup intervensi memiliki penurunan nilai PedsQL dari rerata 73,9 menjadi 63,2 yang menunjukkan adanya peningkatan kualitas hidup dengan hasil uji statistik pair t test p<0,001 (P<0,05). Pada kelompok usia 5-7 tahun di grup intervensi, terdapat 6 pasien dengan penurunan nilai PedsQL dari rerata 77,5 menjadi 63,4 dengan hasil uji statistik p<0,001 (P<0,05). Sebanyak 3 pasien pada kelompok usia 8 hingga kurang dari 18 tahun di grup intervensi menunjukkan penurunan hasil nilai PedsQL dari rerata 82,8 menjadi 72,7 dengan hasil uji statistik p<0,001 (P<0,05). Hasil uji statistik tiap kelompok usia menunjukkan nilai yang bermakna dengan signifikansi p<0,001.Kesimpulan. Perawatan paliatif dapat meningkatkan kualitas hidup anak dengan penyakit jantung bawaan sianotik usia dua hingga kurang dari 18 tahun di Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Moewardi, Surakarta.
Pengaruh Palliative Care pada Pasien Penyakit Jantung Bawaan Asianotik dengan Kualitas Hidup Permatasari, Sylva Medika; Artiko, Bagus; Soebagyo, Bambang
Sari Pediatri Vol 25, No 6 (2024)
Publisher : Badan Penerbit Ikatan Dokter Anak Indonesia (BP-IDAI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14238/sp25.6.2024.398-404

Abstract

Latar belakang. Penyakit jantung bawaan dapat menjadi kondisi kronis yang berdampak pada fisik, emosional, dan psikososial pasien. Perawatan paliatif merupakan bagian integral dari layanan kesehatan berbasis komunitas yang komprehensif. Tujuan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana perawatan paliatif memengaruhi kualitas hidup pada pasien Penyakit Jantung Bawaan.Metode. Uji coba terkontrol secara acak ini berlangsung selama periode tiga bulan pada 31 pasien kelompok intervensi dan 32 kelompok kontrol. Perawatan paliatif diberikan kepada pasien Defek septum atrium (atrial septal defect, ASD), Defek septum ventrikel (ventricular septal defect, VSD), atau Duktus arteriosus paten (patent ductus arteriosus, PDA) yang menjalani perawatan di Bagian Pediatri Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Moewardi Surakarta.Hasil. Uji beda berpasangan menunjukkan effect sixe yang lebih tinggi pada kelompok intervensi (0,899; p<0,001) dibandingkan kontrol (0,846; p<0,001). Nilai size effect pada kelompok intervensi untuk pasien 8-17, 5-7, 2-4, dan 0-2 tahun berturut turut 0,912 (p<0,001), 0,979 (p<0,001), 0,877 (p<0,001), dan 0,966 ( p<0,001). Sementara effect size pada kelompok kontrol berturut-turut sebesar 0,845 (p<0.001), 0,940 (p<0.001), 0,874 (p<0,001), dan 0,902 (p<0,001).Kesimpulan. Perawatan paliatif berdampak positif terhadap kualitas hidup pasien Penyakit Jantung Bawaan asianotik di Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Moewardi.