Penelitian ini bertujuan mengeksplorasi persepsi konsumen terhadap efektivitas regulasi dalam konteks monopoli transportasi publik oleh PT Kereta Api Indonesia (Persero). Monopoli dalam layanan kereta api berdampak pada kualitas, keadilan, dan pengalaman pengguna sebagai penerima langsung layanan publik. Dengan pendekatan kualitatif fenomenologis, penelitian ini menggali makna subjektif konsumen melalui wawancara mendalam, observasi partisipatif, dan dokumentasi, melibatkan 18 partisipan dari beragam latar belakang di Jakarta, Semarang, dan Surabaya. Hasil analisis tematik mengungkap empat tema utama: (1) ketergantungan terhadap layanan tanpa alternatif layak, (2) ketimpangan kualitas antar kelas penumpang, (3) lemahnya respons sistem pengaduan, dan (4) ambivalensi emosional terhadap layanan sebagai simbol kebanggaan dan sumber frustrasi. Temuan ini menunjukkan bahwa keberhasilan regulasi monopoli tidak hanya ditentukan oleh efisiensi teknis, tetapi juga oleh persepsi keadilan, partisipasi konsumen, dan dimensi emosional dalam pelayanan publik. Studi ini memperkuat pendekatan evaluasi kebijakan berbasis pengalaman dan menekankan pentingnya keterlibatan pengguna dalam reformasi layanan monopoli. Implikasi praktis meliputi pengembangan forum konsultatif, perbaikan sistem pengaduan, serta peningkatan layanan kelas ekonomi. Penelitian ini juga membuka ruang eksplorasi lanjutan melalui studi komparatif dan etnografi digital.