Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

The Model of School and Community Relationship Management Based on Malay Culture at SD Negeri 105 Pekanbaru Lestari, Anggun Riski; Isjoni, Isjoni; Erlisnawati, Erlisnawati
Jurnal Ilmiah Global Education Vol. 6 No. 2 (2025): JURNAL ILMIAH GLOBAL EDUCATION, Volume 6 Nomor 2
Publisher : LPPM Institut Pendidikan Nusantara Global

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55681/jige.v6i2.3695

Abstract

In response to global educational dynamics, there is a growing need for innovative collaboration between schools and communities that is deeply rooted in local cultural values. This study aims to develop the Model of School and Community Relationship Management Based on Malay Culture (MHSM-BM Model) and to evaluate its effectiveness, along with the challenges encountered during its implementation at SD Negeri 105 Pekanbaru. Utilizing a Research and Development approach guided by the ADDIE model, data were collected through observation, interviews, and document analysis, and were analyzed using techniques of data reduction, presentation, and conclusion drawing. The development of the MHSM-BM model proceeded through five stages: analyzes, which examined existing relationships between schools and stakeholders; design, which integrated Epstein’s framework with twelve principles of Tunjuk Ajar Melayu that reflect the social values of the Malay community; development, involving validation by two expert assessors; implementation, where the model was applied in the school context; and evaluation, which assessed its overall effectiveness. The findings indicate that the model achieved a high level of effectiveness, with student and parental engagement exceeding 90 percent, supported by six key frameworks: pembinaan budi pekerti (character development), dialog dua arah (two-way dialogue), kepedulian sosial (social care), pembelajaran berkelanjutan (sustainable learning), pengambilan keputusan bijaksana (wise decision-making), and kolaborasi berdaya (empowered collaboration). However, challenges remain, particularly in maintaining ongoing collaboration among educators, students, and parents. Overall, the MHSM-BM model presents significant potential for broader application as a means to establish harmonious collaboration between schools and stakeholders.
Menghadapi Tantangan dan Membuka Peluang: Analisis Kesiapan Sekolah Dasar Daerah Pesisir dalam Upaya Implementasi Kurikulum Merdeka Lestari, Anggun Riski; Susilawati, Susilawati; Khoiroh, Fhatia; Erlisnawati, Erlisnawati; Erni, Erni
Indonesian Research Journal on Education Vol. 4 No. 2 (2024): irje 2024
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/irje.v4i2.588

Abstract

Perubahan kurikulum menuntut pendidik untuk secara konsisten meningkatkan pengetahuan dan kemampuan mereka dalam memahami dan mengimplementasikan kurikulum yang baru. Kurikulum Merdeka membawa paradigma dan pendekatan baru dalam praktik pembelajaran. Hal ini mengharuskan pelaku pendidikan untuk bersiap secara komprehensif dalam mengimplementasikan Kurikulum Merdeka tersebut. Oleh sebab itu, penelitian ini mencoba untuk menganalisis kesiapan salah satu Sekolah Dasar Daerah Pesisir di Provinsi Riau, SD Negeri 22 Bengkalis dalam upaya implementasi Kerikulum Merdeka, dengan menyoroti tantangan dan peluang yang dihadapi sekolah tersebut. Pendekatan penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif, dengan menggunakan teknik observasi langsung, wawancara mendalam, dan pengumpulan dokumen yang relevan dalam pengumpulan data. Keabsahan data diperiksa melalui teknik triangulasi, sehingga memberikan keyakinan kepada peneliti dalam menarik kesimpulan. Temuan penelitian ini menunjukkan bahwa SD Negeri 22 Bengkalis memiliki tingkat kesiapan pada tahap awal. Meskipun dihadapkan pada tantangan yang cukup signifikan, komitmen yang positif memberikan peluang kepada SD tersebut untuk meningkatkan dan mengoptimalkan kesiapan mereka dalam upaya implementasi Kurikulum Merdeka secara berkelanjutan.
Analisis Dinamika Koordinasi, Komunikasi, dan Supervisi dalam Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) di Daerah Pesisir Lestari, Anggun Riski; Khoiroh, Fhatia; Marhadi, Hendri; Erlisnawati, Erlisnawati; Mustafa, M. Nur
Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Indonesia (JPPI) Vol. 4 No. 4 (2024): Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Indonesia (JPPI), 2024 (4)
Publisher : Yayasan Pendidikan Bima Berilmu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53299/jppi.v4i4.902

Abstract

Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) merupakan suatu pendekatan yang memberikan otonomi yang lebih signifikan bagi sekolah dalam pengelolaan dan pengaturan proses pendidikan. Pada kerangka MBS, sekolah diberikan wewenang dalam menentukan kebijakan program pembelajaran, alokasi sumber daya keuangan, dan kebijakan operasional, dengan tujuan utama untuk meningkatkan mutu pendidikan dan relevansi pembelajaran. Oleh sebab itu, penelitian ini memiliki tujuan untuk menganalisis dinamika koordinasi, komunikasi, dan supervisi dalam Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) di daerah pesisir. Penelitian ini mengadopsi pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus, di mana pengumpulan data melalui observasi, wawancara mendalam yang dilakukan dengan seorang kepala sekolah dan dua orang tenaga pendidik di SDN 018 Bagan Hulu, sebuah Sekolah Dasar yang berlokasi di daerah pesisir Kabupaten Rokan Hilir, serta analisis dokumen terkait. Data yang didapatkan tersebut, kemudian akan dianalisis melalui tahapan penyaringan, penyajian, dan perumusan kesimpulan. Sehingga, hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sistem koordinasi, komunikasi, dan supervisi di Sekolah Dasar tersebut berfungsi secara efektif. Aspek ini mencakup tiga poin utama; pertama, koordinasi dilakukan secara periodik, meskipun terdapat beberapa tantangan dalam pelaksanaannya. Kedua, informasi penting disampaikan melalui mekanisme komunikasi yang terstruktur dengan baik, serta interaksi antara manajemen sekolah dan personel sekolah berjalan lancar. Ketiga, proses supervisi melibatkan pemberian umpan balik konstruktif yang signifikan dalam peningkatan kinerja. Singkatnya, implementasi sistem manajemen di SDN 018 Bagan Hulu ini menunjukkan efektivitas dalam mendukung kolaborasi, pencapaian tujuan pendidikan, dan penyesuaian dengan kondisi lingkungan yang ada.