Penggunaan obat yang tidak rasional, khususnya antibiotik, merupakan masalah kesehatan global yang berdampak pada meningkatnya resistensi antimikroba, kegagalan terapi, dan pemborosan biaya kesehatan. Data menunjukkan lebih dari 50% penggunaan obat di masyarakat tidak sesuai prinsip rasional, dan sekitar 60% penggunaan antibiotik di Indonesia dilakukan tanpa resep dokter. Kondisi ini juga ditemukan di Komunitas Zidane School Indonesia, di mana literasi kesehatan masyarakat masih rendah dan sekolah belum optimal berperan sebagai agen edukasi kesehatan. Program Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) Gema Cermat (Gerakan Masyarakat Cerdas Menggunakan Obat) dilaksanakan untuk meningkatkan pemahaman dan mengubah perilaku masyarakat terkait penggunaan antibiotik secara tepat. Kegiatan dilaksanakan pada 3 Agustus 2025 di Kecamatan Belopa Utara, Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan, dengan sasaran utama orang tua siswa. Metode pelaksanaan mencakup penyuluhan berbasis video edukatif, kampanye Gema Cermat, dan penguatan peran sekolah melalui pelatihan guru serta penyediaan modul literasi kesehatan. Evaluasi dilakukan dengan pre-test dan post-test, diskusi, serta kuesioner kepuasan peserta. Hasil menunjukkan peningkatan rata-rata pengetahuan peserta dari 47% menjadi 93%, perubahan sikap menjadi lebih berhati-hati dalam penggunaan antibiotik, serta penguatan kapasitas sekolah sebagai pusat literasi kesehatan. Program ini tidak hanya meningkatkan literasi dan perilaku kesehatan individu, tetapi juga membangun keberlanjutan melalui peran aktif sekolah dan efek multiplikasi di masyarakat. Dengan demikian, PKM Gema Cermat terbukti efektif dalam mendorong penggunaan antibiotik secara rasional, menekan risiko resistensi, dan memperkuat pemberdayaan komunitas.