Era digital mendorong integrasi data kesehatan berkualitas, namun banyak tantangan yang dihadapi meskipun penting untuk pengambilan keputusan oleh pembuat kebijakan, analis, dan evaluator. Manajemen informasi krusial untuk meningkatkan kualitas layanan kesehatan, dengan sistem informasi kesehatan (SIK) yang mengintegrasikan data, informasi, prosedur, dan SDM untuk mendukung pembangunan kesehatan. Pemanfaatan SIK, seperti Aplikasi Sehat IndonesiaKu (ASIK), menghemat waktu dan meningkatkan akurasi data kesehatan. ASIK, aplikasi terpusat untuk pencatatan dan pemantauan pelayanan kesehatan luar gedung, digunakan oleh tenaga kesehatan primer, termasuk kader Posyandu, untuk mencatat imunisasi, kesehatan bayi dan balita, remaja, usia sekolah, ibu hamil, serta skrining PTM. Kegiatan pengabdiaan bertujuan meningkatkan kemampuan kader Posyandu Bina Bhakti dalam mengelola dan melaporkan data kesehatan melalui edukasi ASIK, mendukung integrasi data dan pelayanan kesehatan yang lebih baik. Metode yang digunakan adalah penyuluhan kepada 12 kader Posyandu Bina Bhakti di Kecamatan Banjarsari, Kota Surakarta, meliputi tahap persiapan (koordinasi, survei, perjanjian) dan pelaksanaan edukasi ASIK (pendaftaran, login, implementasi). Pengukuran pengetahuan dilakukan melalui pre-test dan post-test. Hasil menunjukkan peningkatan pengetahuan yang signifikan, dengan kategori "Baik Sekali" naik dari 50% menjadi 58% setelah edukasi, menegaskan efektivitas intervensi dalam meningkatkan pemahaman kader. Peningkatan pengetahuan ini berkorelasi langsung dengan potensi pemanfaatan ASIK yang optimal, meningkatkan kualitas data kesehatan komunitas.