Claim Missing Document
Check
Articles

Found 15 Documents
Search

Studi Kuat Tekan Beton Pada Agregat Halus Dengan Kadar Lumpur Berlebih Menggunakan Penambahan Bahan Aditif Ridho, Syarifunnaji; Hamdani, Hafiz; Fitrayudha, Adryan; Haryadi, Haryadi
Innovative: Journal Of Social Science Research Vol. 5 No. 4 (2025): Innovative: Journal Of Social Science Research
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/innovative.v5i4.20999

Abstract

Beton merupakan material konstruksi yang sering digunakan karena kuat terhadap gaya tekan,namun mutunya sangat dipengaruhi oleh kualitas agregat halus, khususnya kadar lumpur. Penelitianini bertujuan membandingkan kuat tekan beton normal dengan kadar lumpur <5%, beton dengankadar lumpur >5%, serta beton berkadar lumpur >5% dengan penambahan aditif berjenisplasticizer. Pengujian kuat tekan dilakukan pada umur 3 hari dan 28 hari. Hasil menunjukkan betonnormal memiliki nilai 14,9 MPa pada 3 hari dan 27,6 MPa pada 28 hari, melampaui kuat tekanrencana 25 MPa. Beton dengan lumpur >5% turun menjadi 11,7 MPa pada 3 hari dan 15,4 MPa pada28 hari. Penambahan aditif meningkatkan mutu, pada dosis kecil menjadi 13,3 MPa dan 20,3 MPa,sedangkan dosis menengah mencapai 15,0 MPa dan 25,9 MPa. Aditif dosis menengah terbuktiefektif memulihkan mutu beton hingga mendekati beton normal dan memenuhi target.Kata Kunci: Agregat Halus, Bahan Aditif, Beton, Kadar Lumpur, Kuat Tekan
Material Volume Efficiency Study Using Tekla Structure and Revit Software Suta, Tipala Prama; Hamdani, Hafiz; Ilmi, Muhammad Khalis
Journal La Multiapp Vol. 6 No. 5 (2025): Journal La Multiapp
Publisher : Newinera Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37899/journallamultiapp.v6i5.2445

Abstract

The development of technology in the construction industry drives the need for efficient and accurate planning methods, especially in material volume estimation which affects the budget and smooth running of the project. This study aims to compare the efficiency of material volume estimation between Two Building Information Modelling-Base software, namely Tekla Structure and Autodesk Revit. The study was conducted on the construction project of DPRD Building in North Lombok Regency. The method used includes modelling the main building structure such as foundations, sloofs, columns, beams, floor slabs, and roof structures in both software base on the same technical data. The estimated concrete volume and reinforcement weight data from each software were then analyzed quantitatively and compared with the conventional method. The results show that the concrete volume of the conventional method is about 7,8% larger than the results from Revit and Tekla. Meanwhile, the conventional method’s estimated reinforcement wight is up to 17,6% higher. Each software provides almost identical outputs, albeit with different approaches and interface. The efficiency is particularly noticeable in structural elements such as beams and floor slabs. These findings suggest that the use of BIM in the planning process can improve the accuracy of material estimation, minimize potential waste, and support more effective and accurate construction planning.
Comparative Study of the Compressive Strength of SCC with Sika ViscoCrete 3155N and Sika SIKACIM Concrete using Destructive Testing Azani, Ahmad Ali; Hariyadi, Hariyadi; Hamdani, Hafiz; Pascanawaty, Maya Saridewi
Journal La Multiapp Vol. 6 No. 5 (2025): Journal La Multiapp
Publisher : Newinera Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37899/journallamultiapp.v6i5.2461

Abstract

Self-Compacting Concrete (SCC) is one of the key innovations in modern concrete technology, offering the ability to flow and fill formwork automatically without the need for mechanical compaction, made possible through the use of specialized chemical admixtures. This self-flowing property is derived from the high deformability of fresh concrete. To assess these characteristics, a slump flow test is conducted to evaluate the concrete’s ability to spread under its own weight. This study focuses on the uniformity of compressive strength in SCC incorporating two different types of admixtures. The concrete specimens were cylindrical, with a diameter of 15 cm and a height of 30 cm. Two types of superplasticizers SIKA ViscoCrete 3155N and SIKA Sikacim Concrete were used in the SCC mixtures for each sample group. Subsequently, the uniformity of the concrete was evaluated through destructive testing, specifically compressive strength testing, to determine the resulting compressive strength values. Based on the compressive strength tests conducted at 3 days of age, the following average values were obtained: the control (normal) concrete yielded an average compressive strength of 15.14 MPa; the SCC with 0.8% SIKA ViscoCrete 3155N achieved an average strength of 21.04 MPa; while the 2% dosage of the same admixture resulted in a lower average strength of 11.68 MPa. For SCC with 1% SIKA Sikacim Concrete, the average compressive strength was 12.78 MPa, and at 2% dosage, the average strength was 13.38 MPa.
Comparative Analysis of the Support Capacity and Settlement of Bored Pile Foundations Using Manual Methods and Allpile Software: Case Study Hidayatulloh, Syarif; Pascanawaty, Maya Saridewi; Hamdani, Hafiz; Fitrayudha, Adryan
Journal La Multiapp Vol. 6 No. 6 (2025): Journal La Multiapp
Publisher : Newinera Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37899/journallamultiapp.v6i6.2530

Abstract

Foundations are structural elements that function to bear the load of a building and transfer it to the ground to a certain depth. Foundations must be designed so that the transferred load does not exceed the bearing capacity of the soil, as this can cause excessive settlement and lead to structural collapse. The purpose of this study is to determine the comparison of bearing capacity and settlement of bored pile foundations in the Poltekkes Kemenkes Mataram building using two approaches: the manual method and the Allpile software. The analysis was conducted based on secondary data obtained from the Detailed Engineering Design (DED), results of the Standard Penetration Test (SPT), and laboratory soil test results. The results of the manual Meyerhof method yielded an ultimate bearing capacity of 13,127.79 kN and a single pile settlement of 0.0455 m. The manual Reese and Wright method yielded an ultimate bearing capacity of 2,697.3453 kN and a single pile settlement of 0.0241 m. Meanwhile, the Allpile software calculation yielded an ultimate bearing capacity of 14,391.891 kN and a single pile settlement of 0.0027 m. All settlement values, both for single piles and groups, remain below the maximum permitted limit.
APLIKASI BETON SCC (SELF COMPACTING CONCRETE) PADA SAMBUNGAN BALOK-KOLOM AKIBAT BEBAN VERTIKAL: Application of SCC Concrete (Self Compacting Concrete) on the Joint of Columns Cause of Vertical Loads Hamdani, Hafiz; Kencanawati, Ni Nyoman; Akmaluddin, Akmaluddin
Spektrum Sipil Vol 5 No 1 (2018): SPEKTRUM SIPIL
Publisher : Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

SCC (Self Compacting Concrete) adalah beton yang mampu memadat sendiri dengan slump yang cukup tinggi. SCC mempunyai flowability yang tinggi sehingga mampu mengalir, memenuhi bekisting serta memadat dengan sendirinya. Kegagalan struktur yang pada umumnya terjadi pada sambungan balok-kolom terjadi akibat lemahnya kempuan menahan geser dan rendahnya daktilitas. Kesulitan campuran beton masuk ke bagian sambungan dengan sempurna mengisi jarak pembesian yang sempit, menjadi ide pokok pengaplikasian beton SCC pada sambungan balok-kolom dengan memanfaatkan flowability yang tinggi. Benda uji yang digunakan adalah beton silinder dengan dimensi diameter 15 cm; tinggi 30 cm dan beton sambungan balok-kolom berpenampang persegi dengan dimensi 20x20x125 cm untuk kolom; 20x25x100 cm untuk balok. Selain itu untuk tulangan tarik pada balok divariasikan menjadi 3 variasi penulangan, yaitu 2D13, 2D16 dan 4D16. Dengan nilai FAS 0,44 untuk beton SCC dan normal, dilakukan peninjauan terhadap kuat tekan; keseragaman beton; dan perilaku beton terhadap gaya vertikal pada sambungan balok-kolom. Pengujian yang digunakan adalah CTM (Compression Test Machine) pada beton silinder, uji hammer beton silinder dan beton sambungan balok-kolom yang dibagi menjadi beberapa segmen pengujian, serta uji struktur dengan alat bantu set frame yang dilengkapi dengan load cell untuk pemberian beban serta LVDT untuk merekam displacement yang terjadi pada balok saat diberikan beban maksimum. Dari penelitian yang telah dilakukan, didapatkan rasio kuat tekan beton normal pada nilai FAS yang sama lebih besar 21% dibandingkan dengan rasio kuat tekan beton SCC. Nilai pantul yang dihasilkan pada benda uji sambungan balok-kolom relatif sama di setiap segmen. Beton normal memiliki displacement yang lebih kecil dari beton SCC yang dapat dilihat dari nilai displacement beton normal yang lebih kecil dibandingkan dengan beton SCC (BKN 0.6; 47,42 < BKS 0.6; 70,54). Nilai regangan pada besar beban yang sama lebih besar dimiliki oleh beton SCC (BKN 0.6; 0,00139 < BKS 0.6; 0,00268), modulus elastisitas beton SCC lebih kecil dari beton normal (28066,37 Mpa < 29263,30 Mpa), sehingga beton SCC lebih mudah untuk mengalami perpanjangan atau perpendekan. Berdasarkan nilai regangan pada kedua jenis benda uji sambungan balok-kolom yang belum mencapai nilai maksimum regangan beton (0,003) pada saat runtuh, maka jenis keruntuhan yang terjadi adalah over-reinforced. Rasio beban retak pertama hasil experimental (Pcr) terhadap beban retak teoritis berturut-turut untuk benda uji BKN 0.6 dan BKS 0.6 adalah 1,291 dan 0,948. Rasio momen ultimit experimental terhadap momen ultimit hasil perhitungan berdasarkan teori berturut-turut untuk benda uji BKN 0.6 dan BKS 0.6 adalah 1,73 dan 1,52.
Karakteristik Kuat Geser Material Random Tanah Bendungan Meninting dengan Energi Kompaksi yang Bervariasi Pujiastuti, Heni; Hamdani, Hafiz; Jaelani, Abdul Kadir
Prosiding Seminar Nasional Teknik Sipil UMS 2023: Prosiding Seminar Nasional Teknik Sipil UMS
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Bendungan Meninting merupakan bendungan tipe urugan yang dibangun di Gunungsari NTB. Pada zona lolos air, tubuh bendungan dibangun dengan cara menimbun material random tanah dan memadatkan per lapisan sesuai dengan nilai kepadatan yang ditentukan. Nilai kepadatan lapangan timbunan material random tanah tergantung pada nilai kepadatan maksimum uji di laboratorium. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis energi yang dihasilkan dari pemadatan tanah dengan memvariasikan jumlah pukulan, jumlah lapisan dan karakteristik kuat geser yang dihasilkan. Hasil penelitian menunjukkan semakin banyak pukulan yang diberikan maka semakin besar energi yang dihasilkan sedangkan pada pemadatan dengan pukulan per lapisan yang sama, semakin banyak jumlah lapisan dalam satu mould maka semakin besar energi yang dihasilkan. Sampel tanah yang mempunyai nilai kohesi yang tinggi cenderung memiliki nilai sudut gesek dalam tanah yang rendah. Nilai kohesi optimum diperoleh pada pemadatan tanah dengan memberikan pukulan sebesar 21 pukulan per lapis sebanyak 4 lapis, sedangkan nilai sudut gesek dalam optimum diperoleh pada sampel tanah yang dipadatkan dengan jumlah pukulan sebanyak 25 per lapis dengan jumlah lapis sebanyak 3. Dari keseluruhan hasil pengujian diperoleh nilai kuat geser tertinggi yang berasal dari kombinasi kohesi dan sudut gesek dalam tanah yaitu didapat pada saat pemadatan dengan jumlah pukulan 25 per lapis dengan jumlah lapisan 4.
Studi Keseragaman Kekuatan pada Beton SCC dengan Menggunakan Non-Destructive Test Hamdani, Hafiz; Zarkasi, Ahmad; Darayani, Dhiafah Hera
Innovative: Journal Of Social Science Research Vol. 4 No. 4 (2024): Innovative: Journal Of Social Science Research
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/innovative.v4i4.13227

Abstract

SCC (Self Compacting Concrete) adalah inovasi pada beton yang memiliki kemampuan mangalir dengan sendirinya memenuhi bekisting dengan bantuan bahan aditif.  Kemampuan mengalir sendiri tersebut diakibatkan oleh flowability yang tinggi pada beton segar. Adapun pengujian yang diterapkan adalah spread test yang berfungsi unutk melihat daya sebar beton secara mandiri, sesuai dengan sifat flowability yang dimiliki. Pada penelitian ini dilakukan studi untuk memeriksa keseragaman kekuatan beton SCC. Adapun sampel yang digunakan adalah silinder beton dengan diameter 15 cm dan tinggi 30 cm. bahan aditif yang digunakan pada beton SCC adalah superplasticizer SIKA Viscocrete 3115n. Selanjutnya, pengujian keseragaman beton dilakukan dengan pengujian non-destructive test yaitu hammer test. Hammer test diaplikasikan pada permukaan tepi atas dan bawah beton silinder. Dari pengujian dengan hammer test didapatkan nilai pantul permukaan bawah dengan rerata nilai 27 dan nilai pantul permukaan atas dengan rerata nilai 31. Pada beton SCC, nilai pantul bagian atas lebih rendah dibandingkan bagian bawah. Hal ini dikarenakan karakteristik beton SCC yang dapat memadat sendiri. Pada proses pemadatan, bagian bawah beton SCC memadat dengan baik sedangkan bagian atas masih ada tersisa rongga udara yang diisi oleh sisa pemadatan bagian bawah dan kadar lumpur yang ikut naik mengakibatkan kekerasan permukaan bagian atas berbeda dengan bawah.
Pemanfaatan Program Primavera 6.0 Sebagai Efisiensi Pelaksanaan Pekerjaan (Studi Kasus: Penambahan Bangunan Pelengkap Dan Alat Hidromekanikal Bendungan Bintang Bano Di Kabupaten Sumbawa Barat) Muhibbin, Ikhwanul; Hariyadi, Hariyadi; Hamdani, Hafiz; Samengasbumi, Ringgi Puteri
Innovative: Journal Of Social Science Research Vol. 4 No. 5 (2024): Innovative: Journal Of Social Science Research
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/innovative.v4i5.14993

Abstract

In the modern era like today, development projects are developing rapidly. In a development project, several problems often occur that can hinder project completion. Problems that occur are often caused by the level of difficulty and complexity of each work carried out. Therefore, the Primavera 6.0 program can be used to improve performance in project completion. The problem itself can be overcome by accelerating the addition of labor and working time. This research uses a project to add additional buildings and hydromechanical equipment to the Bintang Bano Dam in West Sumbawa Regency. This research aims to obtain efficiency in project implementation, therefore a work network analysis was carried out using the PDM (Precedence Diagram Method) strategy to obtain critical work and the crashing method to obtain acceleration duration using Primavera 6.0 software as a tool. From this analysis, critical work was found in the cliff safety sub-work (shotcrete) and the construction of stop log houses. The efficiency obtained from accelerating critical work is the result of accelerating by adding workers who get 24 days less than the normal time. As a result of the acceleration carried out, the total project cost was initially Rp. 10,600,900,901.24 in 224 days to Rp. 10,549,232,260.12 in 200 days, there is a difference of Rp. 51,668,641.11 from the normal project or a decrease of 0.49%. Meanwhile, acceleration was carried out by adding working time (overtime) to get 19 days shorter than normal time. As a result of the acceleration carried out, the total project cost was initially Rp. 10,600,900,901.24 in 224 days to Rp. 10,590,687,924.51 in 205 days, there is a difference of Rp. 10,212,976.73 from the normal project or a decrease of 0.10%.
Studi Perbandingan Produktivitas Pemodelan Pondasi Bored Pile Menggunkan Tekla Structures Dan Software AutoCAD Suhendri, Suhendri; Hamdani, Hafiz; Zarkasi, Ahmad; Pujiastuti, Heni
Innovative: Journal Of Social Science Research Vol. 5 No. 4 (2025): Innovative: Journal Of Social Science Research
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/innovative.v5i4.21002

Abstract

Pemodelan struktur pondasi merupakan tahap penting dalam perencanaan konstruksi untuk memastikan akurasi dan efisiensi. Penelitian ini membandingkan produktivitas pemodelan pondasi bored pile menggunakan Tekla Structures 2025 dan AutoCAD 2021 pada proyek Gedung Layanan Pendidikan dan Laboratorium Terpadu Poltekkes Kemenkes Mataram. Metode melibatkan produktivitas pemodelan dengan kedua software, pengukuran waktu, pemilihan menu, penilaian kualitas gambar serta melalui skala Likert oleh 30 responden (ahli/mahasiswa pengguna Tekla Structures dan AutoCAD). Hasil penelitian menunjukkan Tekla Structures lebih efisien, menyelesaikan pemodelan 4 jam lebih cepat dari AutoCAD 10 jam. Menu Tekla structures lebih otomatis, AutoCAD memerlukan ketelitian manual. Tekla Struktures unggul dalam pemodelan 3D dan visualisasi realistis, AutoCAD lebih baik untuk gambar 2D dengan fleksibilitas manual tinggi. Hasil dari data kuesioner, Tekla Structures unggul dalam kecepatan dan kemudahan menu, sedangkan AutoCAD lebih unggul dalam kualitas gambar. Korelasi temuan penelitian selaras dengan penilaian responden pada aspek kecepatan dan kemudahan menu, namun berbeda dalam penilaian kualitas gambar.
Analisis Daya Dukung Pondasi Bored Pile Struktur Jembatan Gantung dengan Menggunakan Metode Meyerhof dan Tomlinson Berdasarkan Data Standard Penetration Test (SPT) Syahputri, Sukma Nurani; Hamdani, Hafiz; Ilmi, Muhammad Khalis; Hidayat, Ari Ramadhan
Innovative: Journal Of Social Science Research Vol. 5 No. 4 (2025): Innovative: Journal Of Social Science Research
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/innovative.v5i4.21003

Abstract

Pondasi bored pile digunakan pada pembangunan Jembatan Gantung di Desa Lantan, Kabupaten Lombok Tengah, untuk menyalurkan beban struktur ke tanah yang lebih stabil. Penelitian ini bertujuan menganalisis kapasitas daya dukung pondasi bored pile dengan membandingkan metode Meyerhof dan Tomlinson terhadap metode Luciano Décourt yang digunakan pada perencanaan proyek. Data diperoleh dari uji Standard Penetration Test (SPT) dan dihitung secara manual untuk memperoleh daya dukung maksimum dan izin pada titik B1 dan B2. Hasil menunjukkan Meyerhof menghasilkan 429,89 ton dan 618,06 ton, Tomlinson 119,17 ton dan 237,49 ton, sedangkan Luciano Décourt memberikan nilai moderat berbasis korelasi N-SPT. Perbedaan ini menegaskan pentingnya memilih metode yang tepat guna menjamin keamanan dan efisiensi perencanaan pondasi bored pile pada kondisi tanah serupa. Kata Kunci: bored pile, daya dukung, data SPT, metode Mayerhoff, metode Tomlinson.