Peningkatan pembangunan perumahan diikuti oleh peningkatan kualitas bahan bangunan pada saat ini limbah sering di manfaatkan atau di daur ulang menjadi suatu bahan yang dapat difungsikan untuk keperluan tertentu. Dalam bidang rekayasa bangunan, limbah sudah sering diamati untuk dimanfaatkan. Misalnya pemanfaatan abu jerami dan batang jerami sebagai bahan campuran mortar atau beton. Dalam penelitian ini, abu jerami dan batang jerami sebagai limbah pertanian yang tidak dapat dimanfaatkan sepenuhnya ditambahkan sebagai bahan campur pembuatan bata. Yang bertujuan untuk meningkatkan kekuatan bata itu sendiri dikarena adanya unsur silika pada jerami yang dapat meningkatkan kekuatan bata. Penelitian dilakukan di Laboratorium Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Mataram dengan motode experimen, benda uji berupa bata terdiri dari bahan campuran tanah dan abu jerami saja serta tanah dan serbuk jerami saja dengan variasi dari 0% sampai 25%. Pengujian yang dilakukan meliputi pengujian sifak fisik tanah dan kuat tekan bata, dimana sampel tanah diambil dari desa Kebon Talo Kecamatan Ampenan Kota Mataram dari pengrajin bata yang telah cukup lama menjual bata untuk pembangunan kontruksi dinding rumah maupun bangunan lainnya. Hasil penelitian untuk struktur tanah, bahwa tanah Kebon Talo termasuk jenis tanah lempung tak organik dengan plastisitas tinggi, dengan prosentase 49,02% Lempung 15,68% Lanau 34,3 % Pasir. Untuk bata dengan komposisi campuran 100% tanah di hasilkan kuat tekan sebesar 1,49 Mpa sedangkan untuk komposisi campuran optimum Abu Jerami yaitu 85% tanah dan 25% Abu Jerami di hasilkan kuat tekan sebesar 2,206 Mpa dengan peningkatan kekuatan 32,46% dan untuk komposisi campuran optimum Serbuk Jerami yaitu 90,5% tanah dan 9,5% Serbuk Jerami di hasilkan kuat tekan sebesar 1,686 Mpa dengan peningkatan kekuatan 11,63%.