Coal stockpile merupakan tempat penimbunan batu bara sementara sebelum digunakan sebagai bahan bakar. Limbah cair yang berasal dari coal stockpile mengandung padatan tersuspensi dengan kadar tinggi serta zat kimia yang berpotensi menjadi beban tambahan pada instalasi pengolahan sebelum dibuang ke lingkungan, terutama saat volume air meningkat dengan padatan tersuspensi yang tinggi selama curah hujan tinggi. Metode untuk mengatasi padatan tersuspensi tinggi pada limbah cair salah satunya dengan proses kimia yaitu koagulasi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh penerapan metode koagulasi pada pengolahan limbah cair dari coal stockpile terhadap parameter TSS dan kekeruhan. Metode koagulasi dilakukan pada skala laboratorium menggunakan simulator coal retention basin (alat simulasi tempat penampungan aliran limbah cair dari coal stockpile) dengan variabel yang digunakan flow rate influent (200 m3/jam dan 500 m3/jam), penggunaan baffle (4 dan 5), serta penambahan dosis PAC (20 ppm dan 30 ppm). Pada penelitian yang telah dilakukan, didapatkan hasil parameter TSS dan kekeruhan yang telah memenuhi baku mutu berdasarkan keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 113 Tahun 2003 tentang Baku Mutu Limbah Cair Kegiatan Pertambangan Batu Bara. Hasil penelitian menunjukkan penurunan kontaminan terbaik saat nilai TSS 120 mg/L dengan persentase penurunan 98,5% dan nilai kekeruhan 130 NTU dengan persentase penurunan 98,6%. Hasil penelitian tersebut didapatkan pada penerapan variabel flow rate influent 200 m3/jam, penggunaan 5 baffle dan penambahan dosis PAC 30 ppm.