Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PEMANFAATAN KUNYIT SEBAGAI CAT LUKIS TEKSTIL DAN PENERAPANNYA PADA PRODUK FESYEN Ayuningtias, Annisa; Hendrawan, Aldi
ATRAT: Jurnal Seni Rupa Vol 7, No 3 (2019): IMPLEMENTASI IDENTITAS BUDAYA LOKAL
Publisher : Jurusan Seni Rupa STSI Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Indonesia has many natural resources potential for natural textile dyes. Two of these natural resources are turmeric and brown seaweed which have been processed into sodium alginate. A turmeric tuber contains curcumin producing yellow pigment, while alginate is potential to thicken textile paints. This study aims to produce turmeric-based textile paint with alginate as the paint thickener which will be applied to fashion products, such as women’s outerwear using painting techniques. To obtain the data needed, the researchers use an experimental research methodology with observations, literature studies, and interviews. The results of the experimentation process show that the color produced from fresh turmeric powder looks thicker when dissolved in alginate and mordan solutions. This research is expected to give benefits for students and researchers who want to explore the natural textile dyes made from turmeric.Keywords: Turmeric, sodium alginate, textile paint___________________________________________________________________ Indonesia memiliki banyak sumber daya alam yang memiliki potensi sebagai pewarna tekstil alami. Dua di antara sumber daya alam tersebut adalah kunyit dan rumput laut cokelat yang telah diolah menjadi sodium alginat. Umbi kunyit mengandung zat kurkumin yang dapat menghasilkan warna kuning, sedangkan alginat berpotensi sebagai pengental untuk cat tekstil. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan cat tekstil berbahan dasar kunyit dengan alginat sebagai pengental cat yang kemudian akan diaplikasikan pada produk fesyen berupa outerwear wanita menggunakan teknik lukis. Untuk mendapatkan data-data yang dibutuhkan, penulis menggunakan metodologi penelitian eksperimental dengan observasi, studi literatur, dan wawancara sebagai metode pengumpulan data. Hasil dari proses eksperimentasi menunjukkan bahwa warna yang dihasilkan dari bubuk kunyit segar tampak lebih pekat jika dilarutkan dalam larutan alginat dan mordan. Penulis berharap penelitian ini akan bermanfaat bagi mahasiswa dan peneliti yang ingin mendalami tentang pewarna tekstil alami yang terbuat dari kunyit.Kata Kunci: Kunyit, Sodium Alginat, Cat Tekstil
Penanganan stunting melalui peningkatan pengetahuan dan sikap masyarakat terhadap sanitasi lingkungan Abu, Nur; Yasin, Azalia Fajri; Ayuningtias, Annisa
Holistik Jurnal Kesehatan Vol. 18 No. 4 (2024): Volume 18 Nomor 4
Publisher : Program Studi Ilmu Keperawatan-fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/hjk.v18i4.339

Abstract

Background: National stunting prevalence fell by 3.3% from 27.7% in 2019 to 24.4% in 2021. However, the reduction in stunting in the Papua and West Papua regions increased from 2019 to 2021 by 29.4%. Based on the Indonesian Nutrition Status Survey (SSGI), the city of Sorong experienced an increase of 27.2% from 2021-2022. Purpose: To know of the influence of knowledge, attitudes and environmental sanitation on the incidence of stunting. Method: Quantitative design research, the sample was randomly selected from the local community as many as 85 respondents. The variables in this research are knowledge, attitudes and environmental sanitation. Bivariate analysis uses the chi-square test to see the influence and relationship between knowledge, attitudes and environmental sanitation. Results: A p-value of 0.005 indicates a relationship between attitudes towards stunting and environmental sanitation. The p-value of 0.190 shows that there is no dominant relationship between knowledge of stunting and environmental sanitation. Furthermore, the p-value of 0.027 shows that there is a relationship between knowledge and attitudes towards stunting. Conclusion: Knowledge and attitudes have a dominant influence on the incidence of stunting compared to environmental sanitation.   Keywords: Attitude; Knowledge; Sanitation; Stunting.   Pendahuluan: Prevalensi stunting secara nasional turun sebanyak 3.3% dari 27.7% tahun 2019 menjadi 24.4%  pada tahun 2021. Namun penurunan stunting di wilayah Papua dan Papua Barat mengalami peningkatan dari tahun 2019 sampai 2021 sebesar 29.4%. Berdasarkan Survei Status Gizi Indonesia (SSGI), kota Sorong mengalami peningkatan sebesar 27.2% dari tahun 2021-2022. Tujuan: Untuk mengetahui pengaruh pengetahuan, sikap, dan sanitasi lingkungan terhadap kejadian stunting. Metode: Desain penelitian kuantitatif, sampel dipilih secara acak kepada masyarakat setempat sebanyak 85 responden. Variabel pada penelitian ini adalah pengetahuan, sikap, dan sanitasi lingkungan. Analisis bivariat menggunakan uji chi-square untuk melihat pengaruh dan hubungan antara pengetahuan, sikap, dan sanitasi lingkungan. Hasil: P-value sebesar 0.005 menunjukkan adanya hubungan antara sikap terhadap stunting dan sanitasi lingkungan. Hasil p-value sebesar 0.190 menunjukkan tidak ada hubungan yang dominan antara pengetahuan terhadap stunting dan sanitasi lingkungan. Selanjutnya hasil p-value sebesar 0.027 menunjukkan ada hubungan antara pengetahuan dan sikap terhadap stunting. Simpulan: Pengetahuan dan sikap mempunyai pengaruh yang dominan terhadap kejadian stunting dibandingkan dengan sanitasi lingkungan.   Kata Kunci: Pengetahuan; Sanitasi; Sikap; Stunting.