Struktur bangunan pada umumnya terdiri dari bangunan struktur atas dan struktur bawah . Negara Indonesia merupakan negara yang wilayahnya termasuk ke dalam lempeng utama dunia dan mempunyai banyak gunung berapi yang masih aktif baik di daratan maupun di lautan, Salah satu cara untuk mendapatkan kekakuan pada bangunan dengan tujuan mengurangi simpangan maksimum arah horizontal adalah dengan memasang pengaku (bracing) pada gedung tinggi (Jaya M, 2011). Adapun penggunaan dari sistem bracing terdapat dua tipe yaitu bracing tanpa eksentrisitas (CBF) dan bracing dengan eksentrisitas (EBF). Oleh karena itu, perlu adanya penelitian lebih lanjut untuk mengetahui tingkat efektifitas penggunaan dari kedua sistem bracing. Dalam penelitian yang dilakukan dibuat tiga benda uji portal. Benda uji portal berupa portal beton sederhana yang terdiri dari balok, kolom, dan bracing satu arah. Benda uji portal memiliki tinggi 70 cm dan panjang 100 cm. Bracing pada benda ujiportal pertama tidak memiliki eksentrisitas. Sedangkan, benda uji lainnya diberikan eksentrisitas pada satu sisibracing yaitu berada padasisi atas benda uji masing-masing 15 cm dan 30 cm. Benda uji portal dibuat dengan tulangan utama Ø6 dan sengkang Ø4-150. Pengujian dilakukan dengan menggunakan alat load cell untuk memberikHasil penelitian ini diketahui adanya penambahan jarak eksentrisitas satu sisi bracing dengan jarak eksentrisitas tertentupada struktur portal dapat mempengaruhi tingkat rasio daktilitas dan pola retak yang dialami oleh struktur portal dan mengurangi retak geser lentur dan dominan menghasilkan retak lentur. Jarak eksentrisitas satu sisi bracing dengan jarak eksentrisitas yang semakin rapatpada struktur portal maka akan dapat meningkatkan tingkat rasio daktilitas yang dihasilkan oleh struktur portal tersebut. Pada pengujian ini didapat hasil benda uji portal e = 15 cm (∆u/∆y = 4,56) > benda uji portal e = 0 cm (∆u/∆y = 3,33)) >benda uji portal e = 30 cm (∆u/∆y = 1,65). Kata Kunci : Portal,Beban Lateral, Daktilitas, Pola Retak, Bracing