Indra Waluyohadi, Indra
Unknown Affiliation

Published : 39 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 39 Documents
Search

PENGARUH VARIASI PANJANG KAIT (INTERLOCKING) SERAT KAWAT LOKET LAPIS PVC TERHADAP KUAT TEKAN, KUAT TARIK BELAH, DAN MODULUS ELASTISITAS BETON SERAT (FIBER CONCRETE) Syamnah Harahap, Muthiah Putrilan; Wijatmiko, Indradi; Waluyohadi, Indra
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol 1, No 2 (2017)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Beton serat adalah bahan yang diperoleh dari hasil pencampuran antara beton dengan serat dari logam atau non logam secara merata, bertujuanuntuk mengurangi atau mengatasi kelemahan beton yaitu rendahnya kuat tarik beton dan memiliki sifat getas.Serat yang terdapat di Indonesia masih terbatas dan hampir tidak dikhususkan untuk pembuatan beton. Untuk mempermudah mendapatkan serat dalam pembuatan beton, telah ditemukan solusi alternatif yaitu dengan membuat potongan-potongan dengan variasi tertentu pada serat yang tersedia banyak di pasaran Indonesia. Pada penelitian ini, serat yang digunakan adalah kawat loket lapis PVC hijau berdiameter 1 mm dengan ukuran potongan panjang 3,6 cm dan variasinya pada panjang kait (interlocking). Variasi itu adalah 0,6 cm, 1,2 cm, dan 1,8 cm. Benda uji berjumlah 24 buah silinder, dengan 6 silinder beton normal (tanpa serat) dan 18 silinder beton serat yang memiliki volume fraksi 1% dari volume silinder. Silinder yang digunakan memiliki ukuran diameter 15 cm dan tinggi 30 cm. Pengujian kuat tarik belah, kuat tekan, dan modulus elastisitas setelah berumur 28 hari. Hasil pengujian kuat tarik belah beton serat menunjukkan bahwa nilai kuat tarik belah maksimum diperoleh pada panjang kait (interlocking) 0,6 cmdengan nilai ft = 2,489 MPa (meningkat 2,6% dari beton normal), yang berarti bahwa penambahan serat dapat meningkatkan nilai kuat tarik belah beton. Hasil pengujian kuat tekan beton serat menunjukkan bahwa nilai kuat tekan maksimum diperoleh pada panjang kait (interlocking) 1,2 cmdengan nilai f’c = 31,366 MPa (menurun 4,6% dari beton normal), yang berarti penambahan serat tidak berpengaruh banyak dan dapat menurunkan nilai kuat tekan beton.Sedangkan hasil uji modulus elastisitas beton serat menunjukkan bahwa nilai modulus elastisitas maksimum diperoleh pada panjang kait (interlocking) 0,6 cm dengan nilai Ec = 33326,069 MPa (menurun 24% dari beton normal). Kata kunci: beton serat, serat kawat loket lapis PVC, kuat tarik belah, kuat tekan, modulus elastisitas
PENGARUH VARIASI FRAKSI DARI SERAT KALENG TERHADAP BESARAN KARAKTERISTIK BETON Karima, Dhia; Wijatmiko, Indradi; Waluyohadi, Indra
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol 1, No 1 (2018)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (803.807 KB)

Abstract

Sampah merupakan limbah padat yang memilikipotensiuntukdapatdiolahkembalisehingga memiliki nilai ekonomis.Kalengminumandarialumuniummerupakansalahsatulimbah yang dapatdidaurulangkapansajatanpaterikatwaktu.Kalenginididaurulangdengancaramenjadikannyasepertiserat-seratdandicampurkankedalamadonanbeton. Tujuandaripenelitianiniadalahuntukmengetahuipengaruhvariasifraksiseratkalengterhadapkuattekan, kuattarikbelah, dan modulus elastisitasbeton.Hasil pengujian kuat tarik belah tidakmenunjukkanadanyahasil yang optimum padasetiapfraksiseratkaleng. Hasil pengujian kuat tekan menunjukkan bahwa nilai kuat tekan maksimum diperoleh fraksi 10% dengan nilai sebesar f’c = 23,803 MPa (meningkat 6,922% dari beton normal. Begitu pula dengan hasil uji modulus elastisitas yang menunjukkan bahwa nilai modulus elastisitas maksimum diperoleh pada fraksi kaleng 10%.   Kata kunci :  serat kaleng, kaleng minuman bekas, kuat tarik, kuat tekan, moduluselastisitas
INVESTIGASI RONGGA DAN KEDALAMAN RETAK PADA BALOK BETON DENGAN UPE DAN UPV Saputra, Teguh Dwi; Budio, Sugeng P.; Waluyohadi, Indra
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol 1, No 1 (2018)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (656.902 KB)

Abstract

Kualitas dari sebuah beton dalam sebuah struktur sangat ditentukan dari proses perencanaan dan pelaksanaan dari beton tersebut. Oleh karena itu, saat ini ada metode pengecekan kualitas sebuah beton dengan menggunakan prinsip gelombang ultrasonik, yaitu UPV (Ultrasonic Pulse Velocity) dan UPE (Ultrasonic Pulse Echo). Akan tetapi perlu diketahui hubungan antara hasil yang digambarkan oleh kedua alat tersebut dengan keadaan riil di lapangan. Pada penelitian ini proses validasi alat UPE dan UPV dilakukan dengan pembuatan 2 jenis benda uji. Yaitu 2 buah benda uji blok beton untuk pengujian rongga (UPE) dan 5 buah benda uji balok untuk pengujian kedalaman retak (UPV). Pada masing-masing sampel telah diberi perlakuan sehingga dapat menggambarkan rongga dalam beton dan juga kedalaman retak sesuai rencana yang ada. Dalam analisis didapatkan bahwa untuk kesalahan relatif alat UPE pada sumbu X adalah sebesar 4,99%, pada sumbu Y sebesar 17,31%. Sedangkan pada pengujian kedalaman retak nilai kesalahan relatif adalah sebesar 15,34%. Setelah itu, dilakukan analisis ragam untuk mengetahui apakah hasil pengujian dengan alat UPE dan UPV konsisten. Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan, didapatkan bahwa alat UPE dapat secara konsisten menggambarkan keadaan rongga yang ada di dalam beton. Sedangkan untuk alat UPV hasil menunjukkan adanya ketidakkonsistenan. Banyak hal yang memengaruhi hasil-hasil yang telah disebutkan diatas sebelumnya. Diantaranya yaitu jarak antar retak yang terlalu dekat, adanya kepadatan yang berbeda didalam beton, dan masih adanya melamin yang tertinggal dibagian dalam. Kata Kunci: beton, kedalaman retak, rongga, ultrasonik, pulse echo, pulse velocity.
PENGARUH PENGGUNAAN SUPERPLASTICIZER TERHADAP KUAT TEKAN BETON POROUS YANG MENGGUNAKAN RCA (RECYCLE COARSE AGGREGATE) Iswoyo Jong, Edwin Putra; Arifi, Eva; Waluyohadi, Indra
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol 1, No 2 (2018)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (719.387 KB)

Abstract

Beton berpori merupakan beton yang mampu meneruskan air sehingga tidak menimbulkan genangan air. Perkembangan konstruksi juga tidak lepas dari masalah lingkungan berupa limbah konstruksi. Namun limbah konstruksi dapat untuk didaur ulang.contohnya limbah beton yang dapat digunakan menjadi Recycled Coarse Aggregate (RCA). RCA merupakan limbah beton yang didaur ulang menjadi agregat yang dapat digunakan kembali untuk membuat beton. Perkembangan teknologi juga ditunjukan dengan beberapa bahan tambahan pada beton salah satunya yaitu superplasticizer. Penelitian ini bertujuan  untuk mengetahui pengaruh superplasticizer terhadap kuat tekan beton porous tanpa superplasticizer. Tujuan selanjutnya yaitu mengetahui pengaruh penggunaan RCA dibandingkan beton porous dengan NCA. Variasi ukuran agregat yang digunakan yaitu 100 – 200 mm dengan  kadar RCA 0%, 50%, dan 100% terhadap NCA.Pada penelitian kali ini akan dilakukan pengujian kuat tekan. Pengujian tersebut untuk mengetahui nilai kuat tekan pada beton porous dengan variasi campuran yang menggunakan 1,5% superplasticizer,25% fly ash, 7% silica fume,dan proporsi antara semen, agregat, dan air yang digunakan yaitu 1 : 4 : 0,3 untuk beton porous tanpa bahan tambahan, 1 : 4 : 0,25, dan 1 : 4 :0,2 untuk beton porous dengan tambahan superplasticizer Hasil dari penelitian kuat tekan menunjukan penambahan superplasticizer pada umumnya menunjukan nilai kuat tekan beton porous yang lebih lemah dibandingkan dengan beton porous tanpa penambahan superplasticizer. Kata Kunci : Beton Porous, Kuat Tekan , Superplasticizer, Recycle Coarse Aggregate.
PENGARUH PENGGUNAAN SUPERPLASTICIZER TERHADAP KEAUSAN BETON POROUS YANG MENGGUNAKAN RCA (RECYCLED COARSE AGGREGATE) Redianto, Mukhamad; Arifi, Eva; Waluyohadi, Indra
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol 1, No 2 (2018)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (630.77 KB)

Abstract

Beton porous merupakan bentuk sederhana dari beton ringan yang dibuat dengan cara mengurangipenggunaan agregat halus. Beton porous terdiri dari agregat kasar, air, semen, dan sedikit agregat halus atau tanpa agregat halus. Beton porous memiliki rongga berkisar antara 15% sampai 35%. Nilai rongga atau void ratio yang besar ini menjadikan beton porous mudah dilewati oleh air atau bersifat permeabel, namun memiliki kekuatan yang lebih rendah dibanding beton normal. Beton porous dapat digunakan sebagai bahan perkerasan jalan pada trotoar, lahan parkir, dan jalan berkapasitas rendah lainnya. Pada penelitian ini sampel yang digunakan memiliki diameter 1505 mm dan tinggi 100 5 mm. Pengujian abrasi beton porous menggunakan metode cantabro loss yaitu dengan diputar 300 kali dalam mesin los angeles (LA machine) tanpa bola baja. Metode cantabro loss dapat mengidentifikasi kualitas dan kuantitas kekuatan dari ikatan pasta semen ataupun ikatan antar agregat. Beton porous dibuat tanpa menggunakan agregat halus dan menggunakan agregat kasar 10 mm - 20 mm. Perbandingan agregat dan semen yang digunakan adalah 1:4 dengan fas 0,3. Pada penambahan superplasticizer variasi fas yang digunakan adalah0,2 dan 0,25. Pemanfaatan recycled coarse aggregate (RCA) diharapkan dapat menjadi alternatif untuk mengurangi pengunaan agregat kasar alam. Variasi RCA yang digunakan adalah 0%, 50%, dan 100%. Semen yang digunakan adalah portland pozzoland cemen (PPC). Beron porous dengan penambhan superplasticizer bersifat  SCC (Self Compacting Concrete) dan perwatan beton dilakukan selama 7 hari berdasarkan ACI 522 1-3. Pengujian beton porous dilaksanakan saat beton berumus 28 hari. Hasil cantabro loss menunjukan ketahanan abrasi  pada beton porous dengan tambahan superplasticizer pada putaran ke 300 tidak ada yang memenuhi persyaratan sebagai bahan perkerasan jalan. Syarat batas maksimum abrasi yang digunakan adalah 50%. Hal ini menunjukkan superplasticizer tidak cocok untuk beton porous. Kata Kunci : Beton Porous, Superplasticizer, Abrasi, Recycled Coarse Aggregate.
PENGARUH.VARIASI.PILIN SERAT.KALENG.MINUMAN TERHADAP.KUAT TEKAN, KUAT.TARIK BELAH, DAN MODULUS ELASTISITAS.BETON NORMAL Saha Prakasa, Ida Bagus; Wibowo, Ari; Waluyohadi, Indra
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol 1, No 2 (2018)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (289.312 KB)

Abstract

Betonnmerupakannmaterialnyang lemah menahan gaya tarik dan kuat menahan gaya tekan sehingga mengakibatkan beton mudah retak saat menerima gaya tarik. Salah satu cara untuk memperbaiki sifat beton yang lemah terhadap tarik adalah dengan menambahkan serat kaleng dimana dengan memberikan tambahan serat tersebut kedalam campuran beton dapat meningkatkan kuat tekan, kuat tarik belah dan modulus elastisitas dari beton tersebut. Percobaan ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengaruh serat kaleng yang di pilin terhadap peningkatan kuat tekan, kuat tariknbelah dan modulus elastisitas beton tersebut. Persentase serat kaleng yang ditambahkan kedalam campuran beton pada penelitian ini  adalah 10% dari volume beton yang direncanakan.Variasi yang digunakan adalah beton normal tanpa fiber, fiber polos dan fiber dengan pilin A dan pilin B. Pengujian yang dilakukan antara lain kuat tekan, kuat tarik belah dan modulus elastisitas beton. Pengujian dilakukan pada beton yang telah berumur 28 hari. Alat yang digunakan dalam pengujian kuat tarik belah dan kuat tekan adalah compression machine atau mesin kuat tekan, sedangkan uji modulus elastisitas menggunakan extensometer. Hasil pengujian kuat tarik belah menunjukkan bahwa nilai kuat tarik rata-rata maksimum diperoleh pada beton fiber pilin B  dengan nilai sebesar 2,046 MPa. Hasil pengujian kuat tekan juga menunjukkan bahwa nilai kuat tekan rata-rata maksimum diperoleh pada beton dengan penambahan serat fiber pilin B dengan nilai sebesar 22,890 MPa. Untuk pengujian nilai modulus elastisitas dilakukan dengan 3 cara yaitu menggunakan modulus elastisitas secan, modulus elastisitas tangen awal dan berdasarkan SK SNI T-15-1991 dimana diperoleh nilai modulus elastisitas maksimum pada variasi beton fiber pilin B dengan nilai modulus elastisitan secan sebesar 18870,9 MPa, modulus elastisitas tangen awal sebesar 19320,0 MPa dan untuk nilai modulus elastisitas yang mengacu pada SK SNI T-15-1991 diperoleh nilai sebesar 23733,512MPa. Kata kunci :  serat kaleng, kuat tarik belah, kuat tekan, modulus  elastisitas
PENGARUH VARIASI PANJANG SERAT KALENG TERHADAP KUAT LENTUR, LENDUTAN, DAN POLA RETAK BALOK BETON BERTULANG Amiroh, Habibatul; Wijatmiko, Indradi; Waluyohadi, Indra
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol 1, No 2 (2019)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Betonmerupakanunsur yang sangatpentingdalamstrukturbangunan. Betonmemilikikuattekan yang tinggi, namunkuattarik yang rendah. Baja tulangandigunakanuntukmenahangayatarik. Apabilabetonbertulangmenahangayatarik yang melebihikapasitasbajatulanganmakaakanmenimbulkanretak, sehinggadilakukanbeberapapenelitianuntukmengatasimasalahtersebut, salah satunyayaitupenambahanseratdalamcampuranbeton. Penelitininimenggunakanseratkalengkarenaselaindapatmeningkatkankuattarikbeton, serat yang digunakandapatmengurangipermasalahanlimbah di Indonesia. Penelitianinibertujuanuntukmenganalisispengaruhseratkalengterhadapkuatlentur, lendutan, dan polaretakbalokbetonbertulang. Balok yang digunakanberdimensi (15 x 20 x 130) cm denganmuturencana 20,75 MPa. Balokmenggunakantulanganutama D-10 mm dan tulangansengkang ø8 mm. Serat yang digunakanyaituseratdarilimbahkalengminumandenganfraksi 10% dari volume beton, lebar 2 mm, dan variasipanjang yang digunakanyaitu 4 cm dan 8 cm. Pengujiandilakukandenganmeletakkanbalok di atasduatumpuansederhana dan satubebanterpusat di tengahbentang. Hasil pengujianbalokmenunjukkanbahwaserat yang paling optimum dalammenaikkankuatlentur dan menurunkannilailendutansertalebarretak pada balokadalahseratvariasipanjang 8 cm. Kuatlenturbalokmeningkatsebesar 8,9% daribalok normal, lendutanbalokmengalamipenurunansebesar 8,1% daribalok normal, dan lebarretakmengalamipenurunansebesar 14,3%. Kata kunci: balokbetonbertulang, seratkaleng, kuatlentur, lendutan, polaretak.
PENGARUH VARIASI PILIN SERAT KALENG TERHADAP MODULUS ELASTISITAS, KEKAKUAN, DAN DAKTILITAS BALOK BETON BERTULANG Kireina, Annisa Widia; Wibowo, Ari; Waluyohadi, Indra
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol 1, No 2 (2019)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penggunaan balok bertulang memanfaatkan sifat beton untuk menahan gaya tekan dan tulangan menahan gaya tarik. Seiring berkembangnya teknologi dan informasi, inovasi di bidang Teknik Sipil pun berkembang salah satunya inovasi penambahan serat kaleng pada campuran beton. Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh penambahan serat kaleng dengan variasi pilin terhadap modulus elastisitas beton, kekakuan, dan daktilitas balok beton bertulang. Benda uji yang digunakan berupa balok berukuran (15 x 20 x 130) cm dengan tulangan utama D10 dan tulangan sengkang Ø8. Serat kaleng yang dicampurkan berdimensi (2 x 40) mm, fraksi 10% volume balok, dengan variasi pilin satu kali dan satu setengah kali. Hasil pengujian menunjukkan bahwa penambahan serat pilin menurunkan beban maksimum yang dapat ditahan oleh balok beton bertulang dan modulus elastisitas beton. Penambahan serat dengan pilin satu kali memberikan hasil kekakuan terbesar sebesar 447,477 kg/mm (naik 15,574% dari balok normal) dan daktilitas terbesar sebesar 2,175 (naik 19,36% dari balok normal). Kata Kunci: balok beton bertulang, serat, modulus elastisitas, kekakuan, daktilitas.
PENGARUH EKSENTRISITAS PADA STRUKTUR PORTAL DENGAN BRACING TIPE INVERTED V AKIBAT BEBAN LATERAL TERHADAP POLA RETAK DAN DAKTILITAS STRUKTUR Pribadi, Akbar; W., Ming Narto; Waluyohadi, Indra
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol 1, No 2 (2019)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Indonesia merupakan negara berkembang dengan populasi penduduk yang terus meningkat menjadi salah satu faktor dilaksanakannya pembangunan bangunan tinggi guna memenuhi kebutuhan. Tantangan utama dari konstruksi bangunan tinggi di Indonesia adalah gempa bumi. Salah satu cara efisien struktur untuk memikul beban lateral akibat beban gempa adalah dengan menambahkan pengaku diagonal (bracing) pada strukturnya. Penelitian ini dibuat benda uji portal bracing tipe inverted V dengan jenis yaitu portal dengan bracing konsentris (CBF) dan portal dengan bracing eksentris (EBF). Total benda uji ada 3 buah, dimana benda uji CBF dibuat 1 buah benda uji dan untuk benda uji EBF dibuat 2 buah benda uji dengan eksentrisitas bracing 15 cm dan 25 cm. Benda uji portal memiliki dimensi 110 x 10 x 80 cm yang dibuat dari beton bertulang dengan mutu rencana K-175 (14,5 Mpa). Tulangan utama yang digunakan adalah baja polos ukuran Ø6 mm untuk tulangan utama dan ukuran Ø4 mm untuk tulangan transversal. Pengujian pembebanan benda uji portal dilakukan secara horizontal dengan menggunakan alat load cell berkapasitas 10 ton dan LVDT untuk memperoleh nilai deformasi yang nanti diolah untuk mendapatkan nilai daktilitas struktur portal. Selain itu dari pengujian juga diperoleh penyebaran daerah pola retak dari benda uji portal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa benda uji portal dengan bracing konsentris (CBF) yaitu benda uji portal kode K dengan eksentrisitas bracing 0 cm lebih efektif digunakan karena mampu memikul beban lateral paling besar hingga 6,8 ton dan mempunyai nilai daktilitas paling tinggi dibandingkan dengan benda uji portal yang memiliki eksentrisitas pada bracing (EBF). Kapasitas memikul beban yang besar membuat benda uji portal kode K terjadi penyebaran retak paling banyak. Kata Kunci: Portal, Bracing, Eksentrisitas, Beban Lateral, Daktilitas, Pola Retak.
PENGARUH EKSENTRISITAS SATU SISI BRACING PADA STRUKTUR PORTAL AKIBAT BEBAN LATERAL TERHADAP POLA RETAK DAN DAKTILITAS STRUKTUR Muslim, Muhammad Syaiful; Wijaya, Ming Narto; Waluyohadi, Indra
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol 1, No 2 (2019)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Struktur bangunan pada umumnya terdiri dari bangunan struktur atas dan struktur bawah . Negara Indonesia merupakan negara yang wilayahnya termasuk ke dalam lempeng utama dunia dan mempunyai banyak gunung berapi yang masih aktif baik di daratan maupun di lautan, Salah satu cara untuk mendapatkan kekakuan pada bangunan dengan tujuan mengurangi simpangan maksimum arah horizontal adalah dengan memasang pengaku (bracing) pada gedung tinggi (Jaya M, 2011). Adapun penggunaan dari sistem bracing terdapat dua tipe yaitu bracing tanpa eksentrisitas (CBF) dan bracing dengan eksentrisitas (EBF). Oleh karena itu, perlu adanya penelitian lebih lanjut untuk mengetahui tingkat efektifitas penggunaan dari kedua sistem bracing. Dalam penelitian yang dilakukan dibuat tiga benda uji portal. Benda uji portal berupa portal beton sederhana yang terdiri dari balok, kolom, dan bracing satu arah. Benda uji portal memiliki tinggi 70 cm dan panjang 100 cm. Bracing pada benda ujiportal pertama tidak memiliki eksentrisitas. Sedangkan, benda uji lainnya diberikan eksentrisitas pada satu sisibracing yaitu berada padasisi atas benda uji masing-masing 15 cm dan 30 cm. Benda uji portal dibuat dengan tulangan utama Ø6 dan sengkang Ø4-150. Pengujian dilakukan dengan menggunakan alat load cell untuk memberikHasil penelitian ini diketahui adanya penambahan jarak eksentrisitas satu sisi bracing dengan jarak eksentrisitas tertentupada struktur portal dapat mempengaruhi tingkat rasio daktilitas dan pola retak yang dialami oleh struktur portal dan mengurangi retak geser lentur dan dominan menghasilkan retak lentur. Jarak eksentrisitas satu sisi bracing dengan jarak eksentrisitas yang semakin rapatpada struktur portal maka akan dapat meningkatkan tingkat rasio daktilitas yang dihasilkan oleh struktur portal tersebut. Pada pengujian ini didapat hasil benda uji portal e = 15 cm (∆u/∆y = 4,56) > benda uji portal e = 0 cm (∆u/∆y = 3,33)) >benda uji portal e = 30 cm (∆u/∆y = 1,65). Kata Kunci : Portal,Beban Lateral, Daktilitas, Pola Retak, Bracing