Dalamsuatupekerjaaanpengecoranbeton, diperlukansebuahpengujiansebagaipenunjangapakahbeton yang dibuatakansesuaidengankenyataannya. Pengujian yang dilakukan salah satunyaadalahpengujianslumpbeton. Uji slumpbetonadalahpengujianuntukmengetahuiworkabilitybetondalam proses pengerjaannya. Keadaan di Indonesia saatinibanyaksisa – sisalimbah yang dapatdimanfaatkankembaliuntukkeperluanbahankonstruksi. Salah satuinovasi yang dikembangkanyaitu Ground Granulated Blast Furnace Slag (GGBFS) atau semen slag. Pengunaan semen slag dalampencampuranbetondinilaiakanmenambahhasil yang maksimaldaribeton. Selainitu, diharapkan juga mempengaruhinilaislumpbetonpengadukan normal dan pengadukanselama 2 jam dengan semen slag menjadikanworkability-nyasemakintinggi. Pada penelitianiniterdapat 16 campuranbeton yang menggunakan semen slag sebagaisubstitusisebesar 0%, 10%, 40% dan 70%. Untukvariasi FAS dibuatduajenisvariasiyaitu 0,3 dan 0,4. Terdapatduajenismutu yang direncanakanyaitu K-350 dan K-275. Umur yang dibuatdalampengujiankuattekanterdapattigavariasiyaitu 7 hari, 28 hari dan 56 hari. benda uji dalambentukbetonsilinderdengan diameter 15 cm dan tinggi 30 cm. Untukmasing-masingcampuranbeton yang menggunakankomposisi semen slag 0%, umur 7 hari, mutu K-350 dan FAS 0,3 terdapat lima buahsampel. Sehingga total benda uji sebanyak 240 buahuntukpengadukan normal dan 240 buahuntukpengadukan 2 jam. Pada pengujianslumpbetondilakukandengankerucutAbram sebagaiwadahadukanbetondiuji. Tiapcampurandiujislumpsebanyaksatukali.Untuk uji kuattekanbetonmenggunakanmesin uji tekansebagaipembacaanbesarankuattekan. Data yang diperolehantara lain nilaislump dan kuattekanbeton.Kata Kunci : Semen Slag, Rasio Semen Slag, Faktor Air Semen, Slump, Workability.