Air merupakan sumber daya yang diperlukan untuk hajat hidup orang banyak, sehingga sumber daya air harus dilindungi agar dapat dimanfaatkan dengan baik oleh manusia serta makhluk hidup yang lain. Desa tritunggal Kecamatan Babat merupakan salah satu wilayah di Kab. Lamongan dengan kondisi lingkungan berupa tanah tambak yang sebagian besar dimanfaatkan untuk budidaya oleh masyarakat sekitar, dalam menyokong pendapatan daerah melalui kegiatan perikanan. Sumber air tambak tradisional Kec. Babat sebagian mendapat masukan air dari sungai terusan bengawan solo dan sungai-sungai tadah hujan yang tersebar di beberapa desa, termasuk desa Tritunggal. Tambak tradisional di desa Tritunggal merupakan tambak tradisional yang mengandalkan pakan alami seperti plankton sebagai pakan serta sebagai indikator kondisi kualitas air dan tanah sebagai media hidupnya, sehingga perlu dilakukan pengamatan kualitas air dan tanah sebagai kontrol untuk mengetahui kelayakan tambak pada budidaya ikan. Tujuan dari penelitian ini adalah Untuk menjelaskan kondisi biofisik tambak tradisional dilihat dari kualitas air dan kualitas tanah di Desa Tritunggal Kec. Babat serta menilai kelayakan tambak tradisional berdasarkan keadaan biofisik tambak. Metode penelitian yang digunakan yaitu menggunakan metode Deskriptif. Hasil penilaian kelayakan tanah (SQI) tambak dan kelayakan air (WQI) tambak di desa tritunggal secara keseluruhan dapat dinyatakan dalam kondisi baik, yang berarti kondisi tanah layak untuk lahan budidaya tambak. Hasil rata-rata nilai SQI dan WQI berdasarkan kondisi biofisiknya termasuk dalam kategori baik. Dari hasil penelitian didapatkan urutan tambak dari yang terbaik yaitu dimulai dari tambak 1 dengan nilai 59,24, tambak 3 dengan nilai 56,73, tambak 2 dengan nilai 56,71 dan tambak 4 dengan nilai 56,33. Key Words : tambak tradisional, SQI, WQI