Musa, M Muhammad
Manajemen Sumberdaya Perairan

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

EVALUASI KELAYAKAN TAMBAK TRADISIONAL DITINJAU DARI SEGI BIOFISIK DI DESA TRITUNGGAL KECAMATAN BABAT KABUPATEN LAMONGAN Hasanah, I Indra; Widjanarko, P Putut; Musa, M Muhammad
Jurnal Mahasiswa Manajemen Sumberdaya Perairan Vol 1, No 1 (2013): Jurnal Manajemen Sumberdaya Perairan
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (407.238 KB)

Abstract

Air merupakan sumber daya yang diperlukan untuk hajat hidup orang banyak, sehingga sumber daya air harus dilindungi agar dapat dimanfaatkan dengan baik oleh manusia serta makhluk hidup yang lain. Desa tritunggal Kecamatan Babat merupakan salah satu wilayah  di  Kab.  Lamongan  dengan  kondisi  lingkungan  berupa  tanah tambak yang sebagian besar dimanfaatkan untuk budidaya oleh masyarakat sekitar, dalam menyokong pendapatan daerah melalui kegiatan perikanan. Sumber air tambak tradisional Kec. Babat sebagian mendapat masukan air dari sungai  terusan  bengawan  solo  dan  sungai-sungai  tadah  hujan  yang  tersebar  di  beberapa  desa,  termasuk  desa Tritunggal. Tambak tradisional di desa Tritunggal merupakan tambak tradisional yang mengandalkan pakan alami seperti  plankton  sebagai  pakan  serta  sebagai  indikator  kondisi  kualitas  air  dan  tanah  sebagai  media  hidupnya, sehingga perlu dilakukan pengamatan kualitas air dan tanah sebagai kontrol untuk mengetahui kelayakan tambak  pada  budidaya  ikan.  Tujuan  dari  penelitian  ini  adalah   Untuk  menjelaskan  kondisi  biofisik tambak  tradisional dilihat  dari  kualitas  air  dan  kualitas  tanah  di  Desa  Tritunggal  Kec.  Babat serta menilai kelayakan tambak tradisional berdasarkan keadaan biofisik tambak. Metode penelitian yang digunakan yaitu menggunakan metode  Deskriptif. Hasil penilaian kelayakan tanah (SQI) tambak dan kelayakan air (WQI) tambak di desa tritunggal secara keseluruhan dapat dinyatakan dalam kondisi baik, yang berarti kondisi tanah layak untuk lahan budidaya tambak. Hasil  rata-rata  nilai SQI  dan  WQI  berdasarkan  kondisi biofisiknya  termasuk  dalam  kategori baik. Dari hasil penelitian didapatkan urutan tambak dari yang terbaik yaitu dimulai dari tambak 1 dengan nilai 59,24, tambak 3 dengan nilai 56,73, tambak 2 dengan nilai 56,71 dan tambak 4 dengan nilai 56,33. Key Words : tambak tradisional, SQI, WQI