Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

Inisiasi Menyusu Dini Berdampak Positif Terhadap Pelepasan Plasenta pada Persalinan Kala III Sari, Rury Narulita; Ardhianingtyas, Nisa; Arwiyantasari, Wida Rahma; Nugroho, Setyo Mahanani
2-TRIK: TUNAS-TUNAS RISET KESEHATAN Vol 13, No 4 (2023): November 2023
Publisher : FORUM ILMIAH KESEHATAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33846/2trik13403

Abstract

In Indonesia, early initiation of breastfeeding is only carried out by 4% of mothers giving birth. Finding a hospital that is willing to initiate early breastfeeding is also an obstacle. Not all health workers and health facilities understand and are willing to carry out this program. So research was needed that aimed to analyze early initiation of breastfeeding on placental release in mothers in the third stage of labor. Researchers implemented a cross-sectional study, involving 37 mothers giving birth at the Maddiri Midwife Practice, Ny. Sisfitriyah, Madiun, selected using simple random sampling technique. Data was collected through direct observation, then analyzed using the independent samples t-test. The results of the analysis showed that the average length of placental release for mothers who initiated early breastfeeding was 7.9 minutes; meanwhile, for mothers who did not initiate early breastfeeding, it was 18 minutes. The t-count value was 9.853, while the t-table was 2.2065. So it was interpreted that there was a significant length of placental detachment between mothers who carried out and did not carry out early initiation of breastfeeding with a higher speed in mothers who carry out early initiation of breastfeeding. Thus, it could be concluded that early initiation of breastfeeding can accelerate the release of the placenta in parturient mothers.Keywords: early initiation of breastfeeding; detachment of the placenta; third stage of labor ABSTRAK Di Inonesia, inisiasi menyusu dini baru dilakukan oleh 4% ibu melahirkan. Mencari rumah sakit yang bersedia melakukan inisiasi menyusu dini juga menjadi salah satu kendala. Belum semua tenaga kesehatan dan fasilitas kesehatan yang sudah memahami dan mau melakukan program tersebut. Maka diperlukan penelitian yang bertujuan untuk menganalisis inisiasi menyusu dini terhadap pelepasan plasen pada ibu bersalin kala III. Peneliti menerapkan studi cross-sectional, yang melibatkan 37 ibu bersalin di Praktik Madiri Bidan Ny. Sisfitriyah, Madiun, yang dipilih dengan teknik simple random sampling.  Data dikumpulkan melalui observasi langsung, lalu dianalisis menggunakan independent samples t-test. Hasil analisis menunjukkan bahwa rerata lama pelepasan plasenta ibu yang melaksanakan inisiasi menyusu dini adalah 7,9 menit; sedangka pada ibu yang tidak melaksanakan inisiasi menyusu dini adalah 18 menit. Nilai t-hitung adalah 9,853, sedangkan t-tabel adalah 2,2065. Maka ditafsirkan bahwa ada lama pelepasan plasenta secara signifikan antara ibu yang melaksanakan dan tidak melaksanakan inisiasi menyusu dini dengan kecepatan lebih tinggi pada ibu yang melaksanakan inisiasi menyusu dini. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa inisiasi menyusu dini dapat mempercepat pelepasan plasenta pada ibu bersalin.Kata kunci: inisiasi menyusu dini; pelepasan plasenta; kala III persalinan
Urgensi untuk Membangun Sikap Positif Ibu Nifas dalam Pemberian Kolostrum pada Bayi Baru Lahir Sari, Rury Narulita; Hardika, Mufida Dian; Sundari, Sundari; Ulfa, Maria
2-TRIK: TUNAS-TUNAS RISET KESEHATAN Vol 13, No 3 (2023): Agustus 2023
Publisher : FORUM ILMIAH KESEHATAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33846/2trik13303

Abstract

Colostrum, the first breast milk that comes out, contains immune substances and has high nutritional value, but there are still postpartum mothers who do not have a positive attitude towards the use of colostrum. So research was needed that aimed to describe the characteristics of postpartum mothers' attitudes regarding giving colostrum to newborn babies. Researchers used descriptive research, involving 32 postpartum mothers at the Independent Practice of Midwife Ny. Sudarsih, Winongo, Madiun. Data regarding the attitudes of postpartum mothers was obtained using an instrument in the form of a questionnaire which was also equipped with questions about the characteristics of the respondents. The data that had been collected was then analyzed using descriptive statistical methods in the form of frequency and percentage diagrams and tables. From the results of the analysis, it was found that the largest age group was 20-35 years (68.75%), the largest parity group was 2 or more children (53.12%), the most education was secondary level (46.88%), the largest occupation was as a housewife (56.25%). Meanwhile, the distribution of attitudes is positive = 65.62%, neutral = 12.5% and negative attitudes = 21.88%. Furthermore, it could be interpreted that there are still many postpartum mothers who did not have a positive attitude towards the use of colostrum, namely 3438%. It was concluded that the attitude of postpartum mothers regarding the use of colostrum still needs to be developed.Keywords: colostrum; postpartum; attitude ABSTRAK Kolostrum sebagai air susu ibu yang keluar pertama kali mengandung zat kekebalan serta bernilai gizi tinggi, namun masih ada ibu nifas yang belum bersikap positif terhadap pemanfaatan kolostrum. Maka diperlukan penelitian yang bertujuan untuk mendeskripsikan karakteristik sikap ibu nifas tentang pemberian kolostrum pada bayi baru lahir. Peneliti menggunakan jenis penelitian deskriptif, yang melibatkan 32 ibu nifas di Praktik Mandiri Bidan Ny. Sudarsih, Winongo, Madiun. Data tentang sikap ibu nifas diperoleh dengan menggunakan instrumen berupa kuesioner yang juga dilengkapi dengan pertanyaan tentang karakteristik responden. Data yang telah dikumpulkan selanjutnya dianalisis menggunakan metode statistika deskriptif berupa diagram dan tabel frekuensi dan persentase. Dari hasil analisis didapatkan bahwa kelompok umur terbanyak adalah 20-35 tahun (68,75%), kelompok paritas terbanyak adalah 2 anak atau lebih (53,12%), pendidikan terbanyak adalah level menengah (46,88%), pekerjaan terbanyak adalah sebagai ibu rumah tangga (56,25%). Sementara itu, distribusi sikap adalah positif = 65,62%, netral = 12,5% dan sikap negatif = 21,88%. Selanjutnya dapat diinterpretasikan bahwa masih banyak ibu nifas yang belum bersikap positif terhadap pemanfaatan kolostrum yaitu 3438%. Disimpulkan bahwa sikap ibu nifas tentang pemanfaatan kolostrum masih perlu dibangun.Kata kunci: kolostrum; nifas; sikap
Perilaku Positif Bidan dalam Pelaksanaan Inisiasi Menyusu Dini di Puskesmas Bangunsari, Madiun Hardika, Mufida Dian; Sari, Rury Narulita; Ardhianingtyas, Nisa Ardhianingtyas; Susilo, Hayun Manudyaning
2-TRIK: TUNAS-TUNAS RISET KESEHATAN Vol 15, No 1 (2025): Januari-Maret 2025
Publisher : FORUM ILMIAH KESEHATAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33846/2trik15105

Abstract

The early breastfeeding initiation program is one of the efforts to reduce the risk of infant death. The behavior of midwives related to the above program is very necessary as support. Therefore, research was needed which aimed to determine the behavior of midwives in implementing IMD at the Bangunsari Community Health Center, Madiun in terms of knowledge, attitudes and practice. Researchers implemented a descriptive study involving all midwives (25 people) who had been trained in early breastfeeding initiation. The variables studied were the behavior of midwives in implementing early breastfeeding initiation, including knowledge, attitudes and practices. To measure knowledge and attitudes, a closed and structured questionnaire was used, while to measure the practice of early initiation of breastfeeding, observations were made when midwives assisted in childbirth. Next, the measurement results were analyzed descriptively in the form of frequencies and proportions. The results of the analysis showed that the largest proportion of knowledge level was very good (68%); the largest proportion of attitudes was positive (76%); while the largest proportion of early breastfeeding initiation practices was good (44%). Thus, it could be concluded that the midwives at the Bangunsari Community Health Center, Madiun have behaved positively or supported the early breastfeeding initiation program.Keywords: early initiation of breastfeeding; midwife; knowledge; attitude, practice ABSTRAK Program inisiasi menyusui dini merupakan salah satu upaya dalam rangka mengurangi resiko terjadinya kematian pada bayi. Perilaku bidan terkait dengan program di atas sangat diperlukan sebagai pendukung. Oleh karena itu, diperlukan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui perilaku bidan dalam pelaksanaan IMD di Puskesmas Bangunsari, Madiun dalam aspek pengetahuan, sikap maupun praktik. Peneliti menerapkan studi deskriptif yang melibatkan seluruh bidan (25 orang) yang sudah dilatih tentang inisiasi menyusu dini. Variabel yang diteliti adalah perilaku bidan dalam pelaksanaan inisiasi menyusu dini, meliputi pengetahuan, sikap dan praktik. Untuk mengukur pengetahuan dan sikap digunakan kuesioner tertutup dan terstruktur, sedangkan untuk mengukur praktik inisiasi menyusu dini dilakukan observasi pada saat bidan menolong persalinan. Selanjutnya hasil pengukuran dianalisis secara deskriptif berupa frekuensi dan proporsi. Hasil analisis menunjukkan bahwa proporsi tingkat pengetahuan terbesar adalah sangat baik (68%); proporsi terbesar untuk sikap adalah positif sebanyak (76%); sedangkan proporsi terbesar untuk praktik inisiasi menyusu dini adalah baik (44%). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa bidan di Puskesmas Bangunsari, Madiun telah berperilaku positif atau mendukung program inisiasi menyusu dini.Kata kunci: inisasi menyusu dini; bidan; pengetahuan; sikap, praktik
Amenorhea dan Spotting sebagai Efek Samping Utama Pemakaian Kontrasepsi Suntik DMPA (Depo Medroksi Progesterone Acetat) Arwiyantasari, Wida Rahma; Ardhianingtyas, Nisa; Sari, Rury Narulita
2-TRIK: TUNAS-TUNAS RISET KESEHATAN Vol 14, No 2 (2024): April-Juni 2024
Publisher : FORUM ILMIAH KESEHATAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33846/2trik14201

Abstract

One of the most effective family planning methods is the injectable hormonal contraceptive Depo Medroxy Progesterone Acetat. However, this contraception can cause menstrual disorders as one of the side effects that is often found. This study aimed to describe in detail the side effects in the form of menstrual disorders in family planning acceptors with the injectable contraceptive Depo Medroxy Progesterone Acetat. This research was a quantitative descriptive study, involving 45 family planning acceptors with the Depo Medroxy Progesterone Acetat contraception at the Independent Practice of Midwife Endah Wiendarti, Madiun, who were selected randomly. The variable measured was menstrual disorders, with a questionnaire as the measurement tool used. The collected data was analyzed using descriptive statistical methods in the form of frequencies and proportions and presented in the form of diagrams and tables. The results of the analysis showed that the distribution of menstrual disorders that occurred was: amenorrhea 21 (46.7%), spotting (33.3%), hypomenorrhoea (6.7%), oligomenorrhea (6.7%), polymenorrhea (4.4% ) and menorrhagia (2.2%). Based on the research results, it was concluded that amenorrhea and spotting were the main menstrual disorders experienced by family planning acceptors with injectable contraception at the Medroxy Progesterone Acetate Depo at the Independent Practice of Midwife Endah Wiendarti, Madiun.Keywords: injectable contraception; Depo Medroxy Progesterone Acetate Amenorrhea; amenorrhea; spottingABSTRAK Salah metode keluarga berencana yang paling efektif adalah kontrasepsi hormonal suntik Depo Medroksi Progesterone Acetat. Namun kontrasepsi ini dapat menimbulkan gangguan haid sebagai salah satu efek samping yang sering ditemukan. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan secara terperinci tentang efek samping berupa gangguan haid pada akseptor keluarga berencana dengan kontrasepsi suntik Depo Medroksi Progesterone Acetat. Penelitian ini merupakan studi deskriptif kuantitatif, yang melibatkan 45 akseptor keluarga berencana dengan kontrasepsi Depo Medroksi Progesterone Acetat di Praktik Mandiri Bidan Endah Wiendarti, Madiun, yang dipilih secara random. Variabel yang diukur adalah gangguan haid, dengan kuesioner sebagai alat pengukuran yang digunakan. Data yang telah terkumpul dianalisis dengan metode statistika deskriptif berupa frekuensi dan proporsi dan disajikan berupa diagram dan tabel. Hasil analisis menunjukkan bahwa distribusi gangguan haid yang terjadi adalah: amenorea 21 (46,7%), spotting (33,3%), hipomenorea (6,7%), oligomenorea (6,7%), polimenorea (4,4%) dan menoragia (2,2%). Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan bahwa amenorea dan spotting merupakan gangguan haid utama yang dialami oleh akseptor keluarga berencana dengan kontrasepsi suntik di Depo Medroksi Progesterone Acetat di Praktik Mandiri Bidan Endah Wiendarti, Madiun.Kata kunci: kontrasepsi suntik; Depo Medroksi Progesterone Acetat Amenorea; amenorea; spotting
Sikap Ibu Hamil Sebagai Determinan Perilaku Seksual selama Masa Kehamilan Sundari, Sundari; Hardika, Mufida Dian; Sari, Rury Narulita; Triwahyuningsih, Ria Yulianti
2-TRIK: TUNAS-TUNAS RISET KESEHATAN Vol 14, No 4 (2024): Oktober-Desember 2024
Publisher : FORUM ILMIAH KESEHATAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33846/2trik14403

Abstract

Pregnancy is not an obstacle to sexual intercourse. Many studies show that sex during pregnancy is not dangerous and does not cause premature birth. If pregnancy occurs naturally, safe sexual relations can be carried out from the time of conception of the fetus until the beginning of labor. This study aimed to determine the relationship between maternal sexual attitudes and behavior during pregnancy. This research design was cross-sectional. The respondents involved were 34 pregnant women who were chosen randomly. Data about sexual attitudes and behavior was collected through filling out questionnaires. Next, the data was analyzed using the Spearman correlation test. The results of the analysis showed that the proportion of positive attitudes was relatively small, while the majority of pregnant women had never had sexual intercourse during pregnancy. The results of the hypothesis test showed a p value <0.05, which means that there was a correlation between being prepared and the sexual behavior of pregnant women. Thus, it could be concluded that the attitude of pregnant women is a determinant of sexual behavior during pregnancy.Keywords: pregnancy period; sexual behavior; attitude ABSTRAK Kehamilan bukanlah halangan untuk melakukan hubungan seksual. Banyak penelitian menunjukkan bahwa seks saat kehamilan tidak berbahaya dan tidak menyebabkan kelahiran prematur. Jika kehamilan terjadi secara alamiah, hubungan seksual yang aman bisa dilakukan sejak masa konsepsi janin hingga awal persalinan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara sikap dan perilaku seksual ibu pada masa kehamilan. Rancangan penelitian ini adalah cross-sectional. Responden yang terlibat adalah 34 ibu hamil yang dipilih secara random. Data tentang sikap dan perilaku seksual dikumpulkan melalui pengisian kuesioner. Selanjutnya data dianalisis menggunakan uji korelasi Spearman. Hasil analisis menunjukkan bahwa proporsi sikap positif relatif kecil, sementara itu mayoritas ibu hamil tidak pernah melakukan hubungan seksual selama kehamilan. Hasil uji hipotesis menunjukkan nilai p <0,05 yang berarti bahwa ada korelasi antara siakp dengan perilaku sekusal ibu hamil. Dengangan demikian bisa disimpulkan bahwa sikap ibu hamil merupakan determinan bagi perilaku seksual selama masa kehamilan.Kata kunci: masa kehamilan; perilaku seksual; sikap
Hubungan Paritas Ibu Bersalin dengan Kejadian Perdarahan Postpartum Ardhianingtyas, Nisa; Sari, Rury Narulita; Hardika, Mufida Dian
2-TRIK: TUNAS-TUNAS RISET KESEHATAN Vol 14, No 1 (2024): Januari-Maret 2024
Publisher : FORUM ILMIAH KESEHATAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33846/2trik14105

Abstract

One of the main causes of maternal mortality in Indonesia is postpartum hemorrhage, which is thought to be related to the parity status of the mother at the time of delivery. According to a preliminary survey at the Siti Aisiyah General Hospital, Madiun City, which was conducted in May 2020, in 2020 there were 1036 deliveries and 47 of them experienced post-natal bleeding. Around 332 births occurred from January to April 2021, and 18 of them experienced postpartum hemorrhage. This shows that the number of mothers who experience postpartum hemorrhage continues to increase from year to year. So research is needed with the aim of analyzing the correlation between the parity status of mothers giving birth and the incidence of postpartum hemorrhage that occurs at the Siti Aisiyah General Hospital, Madiun City. This study implemented a cross-sectional design. Simple random sampling was used as a technique to select sample members, resulting in a sample size of 68 mothers giving birth from a population of 83 people. Data regarding parity status and the incidence of postpartum hemorrhage were obtained from medical record documents and maternal registration books. After the data was collected, tabulation was then carried out, and continued with descriptive analysis and hypothesis testing using the Spearman correlation test. The results of the study showed that 13.2% of mothers experienced postpartum bleeding. Meanwhile, the p-value from the hypothesis test was 0.006, so it was interpreted that there was a correlation between maternal parity status and the amount of postpartum bleeding. Thus, it could be concluded that parity status is a determinant of the incidence of postpartum hemorrhage at the Siti Aisiyah General Hospital, Madiun CityKeywords: parity; maternity mothers; postpartum bleeding ABSTRAK Salah satu penyebab utama kematian ibu bersalin di Indonesia adalah terjadinya perdarahan pasca persalinan, yang diduga berkaitan dengan status paritas ibu saat bersalin. Menurut survei awal di Rumah Sakit Umum Siti Aisiyah Kota Madiun yang dilakukan pada bulan Mei 2020, pada tahun 2020 terdapat 1036 persalinan dan 47 orang di antara mereka mengalami perdarahan pasca persalinan. Sekitar 332 persalinan yang terjadi mulai Januari hingga April 2021, dan 18 orang di antara mereka mengalami perdarahan pasca persalinan. Ini menunjukkan bahwa jumlah ibu yang mengalami perdarahan pasca persalinan terus meningkat dari tahun ke tahun. Maka diperlukan penelitian dengan tujuan untuk menganalisis korelasi antara status paritas ibu bersalin dengan kejadian perdarahan pasca persalinan yang terjadi di Rumah Sakit Umum Siti Aisiyah Kota Madiun. Penelitian ini menerapkan rancangan cross-sectional. Simple random sampling digunakan sebagai teknik untuk memilih anggota sampel, sehingga didapatkan ukuran sampel yaitu 68 ibu bersalin dari populasi dengan ukuran 83 orang. Data tentang status paritas dan kejadian perdarahan pasca persalinan didapatkan dari dokumen rekam medis dan buku register ibu bersalin. Setelah data terkumpul, selanjutnya dilakukan tabulasi, dan dilanjutkan dengan analisis secara deskriptif dan pengujian hipotesis menggunakan uji korelasi Spearman. Hasil penelitian menunjukkan 13,2% dari ibu bersalin mengalami perdarahan pasca persalinan. Sementara itu, nilai p dari uji hipotesis adalah 0,006, sehingga diinterpretasikan bahwa ada korelasi antara status paritas ibu dengan jumlah perdarahan pasca persalinan. Dengan demikian bisa disimpulkan bahwa status paritas merupakan determinan kejadian perdarahan pasca persalinan di Rumah Sakit Umum Siti Aisiyah Kota MadiunKata kunci: paritas; ibu bersalin; perdarahan pasca persalinan
Pelatihan Tari Reog Ponorogo sebagai Upaya Pengenalan Budaya Indonesia bagi Siswa Sanggar Bimbingan Hulu Langat Malaysia Dwi Hartanto, Edwin; Chaniago, Zamawi; Mahardhani, Ardhana Januar; Cahyono, Hadi; Huda, Miftahul; Sari, Rury Narulita
Jurnal Ilmiah Kampus Mengajar Vol. 4, No. 1, April 2024
Publisher : Asosiasi Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan Perguruan Tinggi Muhammadiyah Aisyiyah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56972/jikm.v4i1.104

Abstract

Melestarikan budaya adalah suatu bentuk keharusan bagi masyarakat di Indonesia, yang mana salah satunya adalah melestarikan seni tari tradisional. Tidak banyak negara yang memiliki kesenian tradisional tari sebanyak Indonesia. Usaha dalam melestarikan tari tradisional Indonesia harus semakin ditekankan pada setiap penjuru agar tidak diakui oleh negara lain, serta semakin dikenalnya berbagai budaya Bangsa Indonesia. Rumitnya manifestasi ekspresi estetika tari berkonsultasi dengan disiplin ilmu lain. Maka dari itu, memberikan peluang bagi disiplin tari untuk dapat memperlihatkan pengaruh internal dan eksternal dari orang-orang di dalam dan di sekitar komunitas tari, sebagai cara lebih memahami: 1) potensi budaya, 2) keinginan ungkapan individual menawarkan keahlian, dan 3) mengajarkan tari Reyog Ponorogo guna pelestarian budaya. Kajian ini akan mendefinisikan masing-masing konsep tersebut. Kajian ini mengkaji kemungkinan tari dalam pariwisata dengan menggunakan metodologi kualitatif. Hal tersebut menjadi kajian peneliti yang memiliki tujuan mengajarkan tarian tradisional dalam program pengabdian masyarakat untuk menggali potensi budaya para siswa Sanggar Bimbingan Hulu Langat, Selangor, Malaysia.
Prenatal Yoga as an Effort to Maintain Mental Health of Pregnant Women Sari, Rury Narulita; Ardhianingtyas, Nisa; Arwiyantasari, Wida Rahma; Indriani, Lutfiah
Health Dynamics Vol 2, No 5 (2025): May 2025
Publisher : Knowledge Dynamics

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33846/hd20506

Abstract

Background: Pregnancy brings both happiness and anxiety, as well as discomfort due to physical and psychological changes. As the pregnancy progresses, the discomfort increases, one of which is caused by the enlargement of the uterus leading to back pain. Excessive anxiety can affect mental health and may trigger depression during pregnancy. Prenatal yoga is one of the efforts that can be undertaken to overcome anxiety and discomfort in pregnant women. Prenatal yoga can help mothers feel more relaxed, thereby reducing anxiety. This study aims to explore in depth the effectiveness of implementing prenatal yoga in maintaining the mental health of pregnant women in the third trimester. Methods: Qualitative research methods with a phenomenological approach were used. The study was conducted at PMB Bd. Endah Wiendarti, SST Madiun in January 2025. The key informants were 10 pregnant women in the third trimester who participated in prenatal yoga, and the additional informants were midwives and companions of the pregnant women. Data collection techniques included in-depth interviews. Data analysis was carried out by categorizing data, presenting data, and drawing conclusions. Results: The results of the study show that prenatal yoga can maintain mental health, including helping mothers feel more relaxed, less anxious, and more prepared for childbirth. Conclusions: The conclusion of this study is that implementing prenatal yoga is beneficial in maintaining the mental health of pregnant women in the third trimester, helping them to be better prepared for childbirth. It is necessary to provide information about prenatal yoga from the beginning of pregnancy so that mothers can participate at the appropriate time to reduce discomfort in the third trimester.
Prenatal Yoga Sebagai Upaya Menjaga Kesehatan Mental Ibu Hamil Sari, Rury Narulita; Nisa Ardhianingtyas; Wida Rahma Arwiyantasari
Jurnal Pengabdian Masyarakat Mandira Cendikia Vol. 4 No. 7 (2025)
Publisher : YAYASAN PENDIDIKAN MANDIRA CENDIKIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.70570/jpkmmc.v4i7.1783

Abstract

Pada kehamilan trimester III mulai timbul ketidaknyamanan akibat perubahan fisik maupun psikologis. Perubahan fisik tersebut diantaranya nyeri pinggang dan nyeri punggung. Perubahan psikologis diantaranya kecemasan menghadapi persalinan. Kecemasan yang berlebihan dapat mempengaruhi kesehatan mental yang bisa memicu depresi pada kehamilan. Ketidaknyaman yang dirasakan ibu dapat dikurangi dengan melakukan prenatal yoga. Secara psikologis yoga dapat membantu ibu relaksasi sehingga dapat mengurangi kecemasan dan siap menghadapi persalinan. Tujuan pengabdian masyarakat ini adalah memberikan edukasi kepada ibu hamil tentang pentingnya melakukan prenatal yoga guna mengurangi ketidaknyamanan pada trimester III. Setelah melakukan prenatal yoga secara rutin diharapkan masalah ketidaknyamanan yang dirasakan ibu dapat berkurang dan lebih tenang menghadapi persalinan. Pengabdian masyarakat ini dilakukan kepada ibu hamil trimester III di PMB Bidan Endah Wiendarti, SST. Waktu pelaksanaan pada bulan Januari 2025. Pengabdian masyarakat ini dilakukan dengan pendekatan survey memberikan edukasi, diskusi, dan simulasi prenatal yoga kepada ibu hamil trimester III. Kegiatan pengabdian masyarakat ini berjalan dengan baik dan lancar, dapat diketahui dari motivasi ibu hamil dalam mengikuti penyuluhan dan simulasi prenatal yoga serta ditunjang dengan antusiasme untuk bertanya. Kesimpulan yang diperoleh adalah prenatal yoga dapat menjaga kesehatan mental ibu hamil, terlihat dari berkurangnya ketidaknyamanan, ibu merasa lebih tenang, dan kualitas tidur menjadi lebih baik.