Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Praktik Media Relations pada Pemerintahan Kota Bandung Apriliyanti
KOMVERSAL Vol 2 No 1 (2020): Komversal : Jurnal Komunikasi Universal
Publisher : Program Studi Hubungan Masyarakat Politeknik LP3I

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.38204/komversal.v2i1.390

Abstract

ABSTRACT The government as an institution that represents the public interest requires media channels to maintain its reputation. The purpose of writing this article is to determine the practice of media relations carried out by the city government of Bandung. In conducting this research the writer used a qualitative descriptive research method using investigative interview techniques and in-depth interviews so that they were able to describe the results of observations and analyze the data obtained in the field. After analyzing and discussing the problem, the authors conclude that the media relations practices that occur in Bandung city government tend to be too "intimate". This has led to the practice of giving "envelopes". The forms of "envelopes" given by government agencies to journalists include transportation money, news money, THR and Eid gifts and souvenirs, souvenirs, wedding gifts or birthday gifts, and press trips. However, most of the journalists who covered considered what they received was not an “envelope” category. They think it is their right, and must be accepted because of pamali if they have to refuse fortune. Meanwhile, for the public relations staff, the gift is considered normal only as a form of appreciation and gratitude. Keywords: public relations, media relations, government public relations. ABSTRAK Pemerintah sebagai Lembaga yang merepresentasikan kepentingan publik membutkan saluran media untuk menjaga reputasinya. Tujuan penulisan artikel ini adalah untuk mengetahui praktik media relations yang dilakukan oleh pemerintah kota Bandung. Dalam melakukan penelitian ini penulis menggunakan metode penelitian deskripsi kualitatif dengan menggunakan teknik wawancara investigasi dan in-depth interview sehingga mampu menggambarkan hasil observasi dan menganalisa data-data yang diperoleh dilapangan. Setelah melakukan analisis dan pembahasan masalah, penulis memperoleh kesimpulan bahwa praktik media relations yang terjadi di pemerintahan kota Bandung cenderung terlalu “mesra”. Hal tersebut menimbulkan adanya praktik pemberian “amplop”. Bentuk-bentuk “amplop” yang diberikan oleh dinas pemerintahan kepada wartawan diantaranya berupa uang transportasi, uang berita, THR dan bingkisan lebaran dan souvenir, souvenir, kado pernikahan atau kado ulang tahun, dan press trip. Namun, sebagian besar wartawan yang meliput menganggap apa yang mereka terima bukan termasuk dalam kategori “amplop”. Mereka beranggapan itu sudah merupakan hak mereka, dan harus diterima karena pamali kalau harus menolak rejeki. Sedangkan bagi staf humas sendiri, pemberian tersebut dianggap wajar hanya sebagai bentuk penghargaan dan bentuk rasa terimakasih. Kata Kunci: public relations, media relations, Humas Pemerintah
KESANTUNAN TUTUR REMAJA DILIHAT DARI SUDUT PANDANG LOKUSI, ILOKUSI, DAN PERLOKUSI DI KAMPUNG JOLOK DESA SIKUR (STUDI PRAGMATIK) Irfan, Muh.; Apriliyanti; Herman Wijaya
Alinea: Jurnal Bahasa, Sastra dan Pengajaran Vol. 1 No. 1 (2021): Alinea: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pengajaran
Publisher : Bale Literasi: Lembaga Riset, Pelatihan & Edukasi, Sosial, Publikasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (493.504 KB) | DOI: 10.58218/alinea.v1i1.12

Abstract

Tujuan utama yang dikaji dalam penelitian ini untuk mengetahui kesantunan tuturan remaja dilihat dari sudut pandang lokusi, ilokusi, dan perlokusi di Kampung Jolok Desa Sikur dan untuk mengetahui kesantunan linguistik tuturan imperatif pada tuturan remaja di Kampung Jolok Desa Sikur, sehingga berbagai manfaat dapat diperoleh meliputi manfaat teoretis dan manfaat praktis. Metode yang digunakan dalam penelitian ini metode deskriptif kualitatif. Data yang digunakan dalam penelitian ini data primer dan data sekunder. Sedangkan sumber data dalam penelitian ini adalah narasumber atau informan, peristiwa, aktivitas, dan perilaku, rekaman, dan dokumentasi. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu hasil observasi, wawancara, dan rekaman. Analisis data menggunakan model analisis Miles dan Huberman dengan langkah reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian yaitu berupa tuturan yang dihasilkan oleh remaja Kampung Jolok Desa Sikur yang dibatasi dengan tindak tutur (lokusi, ilokusi, dan perlokusi). Dari sisi lokusi terdapat tindak tutur lokusi menanya, tindak tutur lokusi menyampaikan informasi, dan tindak tutur lokusi mengklarifikasi. Kemudian dari sisi ilokusi terdapat tindak tutur ilokusi meminta, tindak tutur ilokusi menyuruh, tindak tutur ilokusi perintah, dan tindak tutur ilokusi keluhan. Selanjutnya dari sisi perlokusi terdapat tindak tutur perlokusi menyindir, tindak tutur perlokusi membujuk, tindak tutur perlokusi meminta, dan tindak tutur perlokusi tanya. Dan mengenai kesantunan linguistik tuturan imperatif pada tuturan remaja di Kampung Jolok Desa Sikur mencakup beberapa hal yaitu panjang-pendek tuturan sebagai penentu kesantunan tuturan, urutan tutur sebagai penentu kesantunan tuturan, Intonasi dan isyarat-isyarat kinesik sebagai penentu kesantunan tuturan, dan ungkapan-ungkapan penanda kesantunan sebagai penentu kesantunan menghasilkan penanda kesantunan mari dan penanda kesantunan ayo.