Sari, Ridholla Permata
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

ANALISIS SPASIAL DAN PEMODELAN FAKTOR RISIKO KEJADIAN FILARIASIS DI SUMATERA BARAT Shintya, Devy; Sari, Ridholla Permata; Sriwahyuni, Dilla; Hasibuan, Rira Fauziah; Srasomi, Srasomi; Enjelin, Satiya; Nirmala, Avivah Resta
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 6 No. 2 (2025): JUNI 2025
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v6i2.45823

Abstract

Sumatera Barat masih tergolong endemis filariasis dan terjadi peningkatan kasus baru pada tahun 2019 sebanyak 15 kasus. Provinsi Sumatera Barat menempati urutan ke-12 kasus filariasis tertinggi di Indonesia dan menduduki peringkat pertama angka prevalensi filariasis tertinggi di pulau Sumatera yaitu 3,3 per 100.000 penduduk. Penelitian ini bertujuan untuk melihat faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian filariasis serta mengelompokkan dan memetakan kejadian filariasis berdasarkan faktor risiko di Provinsi Sumatera Barat tahun 2018-2022. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan design studi ekologi. Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh kasus filariasis yang tercatat di Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Barat tahun 2018-2022. Penelitian dilaksanakan pada bulan November 2022- Juli 2023. Pengolahan data menggunakan analisis univariat, bivariat, multivariat, dan spasial. Hasil penelitian menunjukkan distribusi kasus filariasis mengalami penurunan. Hasil analisis korelasi kasus filariasis dengan kepadatan penduduk (p=0,013, r = -0,253), ketinggian wilayah (p=0,000, r =-0,497), kepadatan hunian (p=0,889, r=0,014), tingkat sosial ekonomi (p=0,01, r= 0,326), dinding rumah (p=0,073, r=0,185), suhu (p=0,222, r=0,127) kelembaban (p=0,048, r= 0,203), dan curah hujan (p=0,032, r= 0,22). Faktor resiko paling dominan adalah tingkat sosial ekonomi. Kabupaten Mentawai merupakan wilayah yang sering masuk kluster beresiko berat. Simpulan hasil penelitian yaitu terdapat hubungan yang signifikan antara kepadatan penduduk, ketinggian wilayah, sosial ekonomi, kelembaban dan curah hujan dengan kejadian filariasis, tidak terdapat hubungan antara kepadatan hunian, dinding rumah dan suhu dengan kerjadian filariasis.  
IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PROGRAM DETEKSI DINI KANKER SERVIKS DENGAN IVA DI PUSKESMAS KOTA PADANG Sari, Ridholla Permata; Sriwahyuni, Dilla; Srasomi, Srasomi
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 5 No. 3 (2024): SEPTEMBER 2024
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v5i3.30540

Abstract

Angka kanker serviks di Indonesia adalah sebesar 23,4 per 100.000 penduduk dengan rata-rata kematian 13,9 per 100.000 penduduk. Di Sumatera Barat terdapat 61 perempuan mengidap kanker serviks dan 358 orang dinyatakan positif IVA dengan Kota Padang sejumlah 184 orang. Untuk mencegah penyakit tersebut pemerintah mencanangkan program deteksi dini kanker serviks dengan metode IVA dan menargetkan 50% dari Wanita Usia Subur. Cakupan IVA di Kota Padang adalah sebesar 18 % dari target 50 %. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui implementasi kebijakan program deteksi dini kanker serviks dengan metode IVA di Puskesmas Kota Padang. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan jumlah informan adalah 27 orang. Analisis data dilakukan dengan triangulasi metode dan triangulasi sumber data. Hasil penelitian menunjukan bahwa implementasi kebijakan program deteksi dini kanker serviks dengan metode IVA belum berjalan dengan maksimal. Kebijakan yang ada belum maksimal terlaksana karena hanya sebatas surat edaran dari Walikota, tenaga pelaksana yang masih terbatas tidak sesuai dengan aturan yang ditentukan, selain itu tidak adanya alokasi dana khusus yang diberikan untuk pengembangan program dan masih kurangnya sosialisasi yang diberikan kepada masyarakat. Saran bagi instansi terkait yaitu melakukan pelatihan kembali dan menambah jumlah tenaga yang terlatih agar pelaksanaan lebih optimal serta melakukanevaluasi untuk meningkatkan pencapaian program