Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

Pengaruh Tegangan Dan Jarak Jarum Elektro Plasma Terhadap Emisi Gas Buang (CO, HC, O2) Pada Sepeda Motor Agus Winoko, Yuniarto; Tamimul Anwar Ramadhan, Muhammad
JURNAL FLYWHEEL Vol 10 No 1 (2019): Jurnal Flywheel
Publisher : Teknik Mesin S1 ITN Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36040/flywheel.v10i1.714

Abstract

Reaktor plasma adalah alat untuk mereduksi emisi gas buang dari motor bensin. Prinsip kerja alat ini memanfaatkan perubahan tegangan akibat loncatan elektron. Loncatan elektron pada reaktor ini tergantung pada jarak jarum dan tegangan pada elektro plasma. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis tegangan dan jarak elektro plasma menggunakan reaktor plasma terhadap kadar karbon monoksida (CO), hidro karbon (HC), dan oksigen (O2) pada emisi gas buang. Metode yang digunakan pada reaktor plasma terdiri sistem mekanik berbentuk jarum yang berbahan dasar tembaga sebagai alat pembentuk korona. Sistem elektronik terdiri dari rangkaian resistor, diode, kapasitor, dan transistor. Pengambilan data dilakukan dengan dua variasi tegangan dan tiga variasi jarak jarum dengan pengulangan tiga kali, sehingga didapat hasil data emisi CO, HC dan O2. Penyelesaian hasil data emisi gas buang menggunakan analisis two factorial analysis with replications. Variabel yang digunakan adalah tegangan dan jarak jarum elektro plasma. Hasil penelitian dengan menambahkan alat reaktor plasma terdapat pengaruh yang signifikan terhadap kadar emisi gas buang daripada tanpa menggunakan reaktor plasma. Perubahan yang paling baik dalam pengurangan emisi gas buang terdapat pada jarak jarum 10mm dengan tegangan 12 V.
Alat Reduksi Emisi Gas Buang Menggunakan Reaktor Plasma Riezutya, Dyota; Agus Winoko, Yuniarto
JURNAL FLYWHEEL Vol 10 No 1 (2019): Jurnal Flywheel
Publisher : Teknik Mesin S1 ITN Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36040/flywheel.v10i1.718

Abstract

Reaktor plasma adalah alat untuk mereduksi emisi gas buang dari motor bensin.Tujuan penelitian ini untuk membahas pengaruh variasi tegangan dan bidang plasma terhadap emisi gas buang saat menggunakan reaktor plasma sebagai pembakaran lanjut. Metode yang digunakan pada reaktor plasma terdiri dari sistem mekanik yang berbahan dasar tembaga dan penggunaan bidang jarum maupun plat sebagai alat pembentukan korona. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan penambahan reaktor plasma terdapat pengaruh yang signifikan terhadap emisi gas buang yang dihasilkan dibandingkan tanpa menggunakan reaktor plasma.
Pengaruh Suhu Bahan Bakar Terhadap Daya Dan Konsumsi Bahan Bakar Motor Bensin 1781 CC Putra Pratama Kusmanto, Ilham Panji; Agus Winoko, Yuniarto
JURNAL FLYWHEEL Vol 10 No 1 (2019): Jurnal Flywheel
Publisher : Teknik Mesin S1 ITN Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36040/flywheel.v10i1.723

Abstract

Bahan bakar minyak yang dihasilkan dari fosil memiliki keterbatasan jumlah produksi. Penghapusan subsidi bahan bakar minyak di tahun 2014 membuat terjadinya kenaikan harga bahan bakar minyak, baik premium, pertalite, pertamax plus dan solar yang banyak dikonsumsi masyarakat dan industri. Dengan pemakaian yang relatif tetap bahkan cenderung meningkat, maka upaya yang bisa dilakukan adalah melakukan penghematan pemakaian bahan bakar. Langkah lain adalah meningkatkan efisiensi penggunaan bahan bakar. Tujuan penelitian ini adalah memanfaatkan energi panas yang terbuang dari air radiator sebagai pemanas bahan bakar agar proses pembakaran menjadi lebih sempurna, sehingga daya menjadi meningkat dan terjadi perubahan pada konsumsi bahan bakar. Menganalisis besar variasi suhu pemanasan bahan bakar saat suhu standar, 40, 50, 60 dan 70 °C dengan mengguakan dua jenis bahan bakar pertalite dan pertamax. Metoda pengambilan data menggunakan metoda eksperimental dengan standar DIN 70020 dan analisisnya menggunakan three way anova. Variabel bebasnya dua junis bahan bakar pertalite dan pertamax, variasi suhu 40, 50, 60, 70 oC dan variabel terikatnya adalah daya dan konsumsi bahan bakar yang dipengaruhi oleh suhu bahan bakar. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa penambahan pemanas bahan bakar terdapat pengaruh yang signifikan terhadap daya dan konsumsi bahan bakar dari pada tanpa menggunaka pemanas bahan bakar. Kenaikannya sebesar 23.35% ini pada putaran 3500 rpm dengan suhu 70 °C pada pemakian pertalite dari standartnya dan mengalami kenaikan sebesar 2.77% pada putaran 5000 rpm dengan suhu 70 ºC dengan menggunakan pertamax dari standartnya. Penuruanan nilai konsumsi bahan bakar spesifik sebesar 20.20% ini pada putaran 3500 rpm dengan suhu 50 °C dengan menggunakan pertalite dari standartnya dan mengalami penurunan sebesar 14.82% pada putaran 4000 rpm dengan suhu 60 ºC dengan menggunakan pertamax dari standartnya. Oleh karena itu dapat disimpulkan penggunaan pemanas bahan bakar dapat berpengaruh pada peningkatan daya dan penurunan konsumsi bahan bakar.
Analisis Perubahan Diameter Base Circle Camshaft Terhadap Emisi Gas Buang Sepeda Motor Agus Winoko, Yuniarto; Nanda Ridhoi, Muhammad
JURNAL FLYWHEEL Vol 10 No 2 (2019): Jurnal Flywheel
Publisher : Teknik Mesin S1 ITN Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36040/flywheel.v10i2.740

Abstract

Camshaft adalah komponen untuk mengatur pembukaan dan penutupan poros katup sesuai urutan atau waktu yang telah ditentukan. Pada camshaft terdapat base circle yang merupakan titik terendah dari lobe. Base circle (lingkar dasar) adalah posisi pada saat katup dalam keadaan tertutup. Perubahan ukuran base circle mempengaruhi lift cam. Semakin kecil ukuran base circle memungkinkan lift cam lebih tinggi. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen laboratorium dan untuk analisis menggunakan two-way anova. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui selisih nilai hasil emisi gas buang antara standar dengan modifikasi, menganalisis perubahan emisi gas buang dan menentukan diameter base circle yang optimal. Pengujian emisi gas buang kendaraan menggunakan alat uji emisi standar, menggunakan bahan bakar oktan 90, memvariasikan ukuran diameter base circle camshaft 20.6 mm, 20.4 mm, 20.1 mm, dan 20 mm, serta putaran mesin mulai dari 1000 hingga 5000 rpm. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan yang paling efisien adalah camshaft modifikasi 4 dengan diameter 20 mm, efektif digunakan untuk pengoperasian pada ≤1000 rpm, dengan penurunan kadar HC 23.89%; penurunan kadar CO 14,02%; kenaikan kadar O2 3,97%; dan penurunan kadar CO2 13,30%. Oleh karena itu dapat disimpulkan emisi gas buang hasil proses pembakaran berkurang signifikan.
Analisis Perubahan Diameter Base Circle Camshaft Terhadap Daya Dan Torsi Pada Sepeda Motor Shalahuddin Ghaly, Muhammad; Agus Winoko, Yuniarto
JURNAL FLYWHEEL Vol 10 No 2 (2019): Jurnal Flywheel
Publisher : Teknik Mesin S1 ITN Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36040/flywheel.v10i2.742

Abstract

Di Indonesia kebutuhan kendaraan transportasi khususnya sepeda motor sangat diminati oleh masyarakat Indonesia. Selain sebagai alat transportasi, sepeda motor juga digunakan sebagai kompetisi di ajang balap sepeda motor. Sepeda motor yang digunakan berbeda dengan sepeda motor yang digunakan untuk sehari-hari. Pada sepeda motor balap telah dilakukan modifikasi pada beberapa komponen yang bertujuan untuk meningkatkan daya dan torsi. Pada umumnya untuk meningkatkan daya dan torsi selain memodifikasi piston, memodifikasi sistem pengapian, memodifikasi sistem bahan bakar yaitu dengan memodifikasi sistem mekasnisme katup. Metode pengujian kinerja menggunakan ISO 1585 dikarenakan ISO 1585 adalah suatu standarisasi untuk pengambilan data daya dan torsi untuk mesin pembakaran dalam. Hasil daya saat menggunakan camshaft standar 9.8 HP, torsi 25.25 Kgm hasil daya saat menggunakan camshaft modifikasi 1 adalah 11.9 HP, torsi 25 Kgm, adapun modifikasi 2 adalah 10.4 HP, torsi 23 Kgm dan modifikasi 3 adalah 10.9 HP, torsi 27.5 Kgm dan modifikasi 4 10.1 HP, torsi 20.5Kgm. Dapat disimpulkan hasil yang paling baik untuk daya adalah dengan menggunakan camshaft modifikasi 1 dan untuk torsi menggunakan camshaft modifikasi 3.
Efek Penambahan Suhu Bahan Bakar Terhadap Emisi Gas Buang Pada Mobil Kijang LGX 1800 CC Kurniawan, S.F. Nur Cahyo; Agus Winoko, Yuniarto
JURNAL FLYWHEEL Vol 10 No 2 (2019): Jurnal Flywheel
Publisher : Teknik Mesin S1 ITN Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36040/flywheel.v10i2.746

Abstract

Proses pembakaran sempurna dapat terjadi jika tekanan kompresi tinggi, waktu pengapian yang tepat, dan campuran udara dengan bahan bakar yang sesuai. Campuran udara dan bahan bakar yang sesuai bisa didapatkan dengan memanaskan bahan bakar agar viskositasnya berkurang sehingga campuran lebih homogen. Pemanasan bahan bakar dapat dilakukan dengan berbagai cara, seperti dengan memanfaatkan panas air radiator yang keluar dari mesin. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemanasan bahan bakar terhadap emisi gas buang dan torsi mesin bensin 1800 cc. Penelitian ini menggunakan metode ekperimental dengan variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah pertamax dengan suhu 40º, 50°, 60º,dan 70°. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah emisi gas buang mesin bensin. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa pemanasan bahan bakar berpengaruh pada emisi gas buang. Suhu yang berpengaruh pada emisi gas buang yaitu pada suhu 60ºC dengan penggunaan bahan bakar pertamax.
Analisis Pemakaian Campuran Bioetanol dari Bonggol Jagung dengan Bahan Bakar Oktan 92 pada Mesin Bensin Agus Winoko, Yuniarto; Setiawan, Agus; Aji, Supa; Fadhilah, Intan
National Multidisciplinary Sciences Vol. 3 No. 1 (2024): PROCEEDING SEMAKIN E.1
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Rekayasa alternatif dalam mendapatkan sumber lain selain bahan bakar dari fosil marak diperbincangkan. Hal ini adalah akibat dari berkurangnya bahan bakar fosil setiap tahunnya. Pentingnya memperoleh bahan bakar alternatif yang minim polutan adalah salah satu solusi yang tepat. Dalam hal ini dampak negatif dari berkurangnya fosil akan mendorong dampak positif yang baik, salah satunya adalah berkurangnya polutan udara dengan bahan bakar less-polutan yang marak dilakukan. Salah satu alternatif untuk mengurangi polutan dan dampak yang disebabkan olehnya adalah dengan melakukan pemilihan zat aditif pada bahan bakar. Penelitian ini menggunakan bioetanol dari bonggol jagung. Bioetanol dari bonggol jagung ini adalah merupakan salah satu solusi yang tepat, melihat bonggol jagung adalah merupakan residu yang berpotensi dibuang selama ini tanpa banyak dimanfaatkan keberadaannya.. Atas dasar inilah peneliti berkeinginan untuk mengolah bonggol jagung menjadi bioetanol yang sangat luar biasa manfaatnya. Dalam penelitian ini kami bertujuan menentukan perubahan daya terbesar dan tekanan efektif rerata. Pengamatan konsumsi bahan bakar terkecil, pada saat putaran mesin control 2000 rpm sampai dengan 9500 rpm berbahan bakar pertamax 92 dengan campuran bioetanol 5%, 10%, dan 15% . Kendaran yang digunakan untuk pengujian adalah mesin bensin 150 cc. Metoda pengujian daya mengacu standar ISO 1585 dengan metoda bukaan katub penuh untuk mendapatkan data, selanjutnya data tersaji dalam bentuk grafik setelah dihitung dengan oneway anova. Hasil Daya terbesar 0,45 HP, kebutuhan bahan bakar spesifik 0,0005 kg/HP.jam dan tekanan efektif rerata 190 kPa.