Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

HUBUNGAN ANTARA POLA PEMBERIAN MAKAN PADA ANAK USIA 12–59 BULAN DENGAN KEJADIAN STUNTING DI PUSKESMAS TALUN Pratisara, Regina; Syakhruddin, Imam; Pratiwi, Witri; Zaidah, Niklah; Komala, Ika; Rahayu , Intan Dwi
Tunas Medika Jurnal Kedokteran & Kesehatan Vol 11 No 2 (2025): TUNAS MEDIKA JURNAL KEDOKTERAN & KESEHATAN
Publisher : Fakultas Kedokteran UGJ Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33603/tumed.v11i2.11009

Abstract

Latar Belakang : Stunting merupakan masalah pertumbuhan yang disebabkan oleh kekurangan gizi kronis, yang dapat menyebabkan pertumbuhan anak terganggu yaitu tinggi badan anak lebih rendah daripada seusianya. Stunting dapat terdeteksi bila dilakukan pengukuran tinggi badan menurut umur (TB/U) dengan indikator kurang dari -2 SD menurut standar WHO. Tujuan : Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara pola pemberian makan dengan kejadian stunting pada anak usia 12-59 bulan di Puskesmas Talun. Metode : Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain observasional analitik menggunakan pendekatan case control. Populasi pada penelitian ini adalah ibu yang memiliki anak usia 12-59 bulan di Puskesmas Talun, Kabupaten Cirebon. Responden dalam penelitian ini berjumlah 200 responden yang diambil dengan teknik Total Sampling untuk stunting (kasus) dan Accidental Sampling untuk yang tidak stunting (kontrol). Variabel independen dalam penelitian ini adalah pola pemberian makan dan variabel depeden adalah stunting. Data diperoleh melalui kuesioner dan penggukuran tinggi badan menggunakan microtoise. Data diolah menggunakan aplikasi komputer (SPSS), data dianalisa menggunakan uji Chi-Square. Hasil : Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan antara pola pemberian makan dengan kejadian stunting pada anak usia 12-59 bulan di Puskesmas Talun, yang didapatkan nilai P 0,001 (P<0,005) dan didapatkan OR 34.784(4,62-262,18). Simpulan : Terdapat hubungan antara pola pemberian makan dengan kejadian stunting pada anak usia 12-59 bulan di Puskesmas Talun. Kata Kunci : Stunting, Pola Pemberian Makan, Anak usia 12-59 Bulan ABSTRACT Background: Stunting is a growth problem caused by chronic malnutrition, which can cause children's growth to be disrupted, namely lower height than their age. Stunting can be detected when measuring height-for-age (HAZ) with an indicator of less than -2 SD according to WHO standards. Aim: The purpose of this study was to determine the relationship between feeding patterns and the incidence of stunting in children aged 12-59 months at the Talun Health Centre. Methods: This study is a quantitative study with an analytical observational design using a case control approach. The population in this study were mothers who had children aged 12-59 months at Puskesmas Talun, Cirebon Regency. Respondents in this study totalled 200 respondents who were taken by Total Sampling technique for stunting (case) and Accidental Sampling for non-stunting (control). The independent variable in this study was feeding patterns and the dependent variable was stunting. Data were obtained through questionnaires and height measurements using a microtoise. Data were processed using computer application (SPSS), data were analysed using Chi-Square test. Results: The results showed that there was an association between feeding patterns and the incidence of stunting in children aged 12-59 months at the Talun Health Centre, which obtained a P value of 0.001 (P <0.005) and obtained an OR of 34.784 (4.62-262.18). Conclusion: There is a relationship between feeding patterns and the incidence of stunting in children aged 12-59 months at the Talun Health Center.
KORELASI MANIFESTASI KLINIS RESPIRATORIK DENGAN GAMBARAN LUAS LESI TUBERKULOSIS PARU PADA FOTO POLOS THORAKS DI RSUD GUNUNG JATI TAHUN 2021 Rachmawati, Anisya; Latief, Muhammad Amar; Debyanti, Merliana; Cancerita, Sherly; Komala, Ika
Tunas Medika Jurnal Kedokteran & Kesehatan Vol 10 No 3 (2024): TUNAS MEDIKA JURNAL KEDOKTERAN & KESEHATAN
Publisher : Fakultas Kedokteran UGJ Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33603/tumed.v10i3.9628

Abstract

Latar Belakang : TB paru merupakan penyakit yang menyebabkan kedaruratan global (Global Emergency)merupakan salah satu dari 10 penyakit yang menyebabkan kematian utama karena infeksi. Tuberkulosis paru dapatdikenali dengan manifestasi klinis yang khas dan dapat ditegakan dengan pemeriksaan penunjang berupapemeriksaan sputum BTA (gold standard) dan pemeriksaan foto polos thoraks untuk menemukan gambaran luaslesi dengan klasifikasi American Tuberculosis Association (ATA). Tujuan : Mengetahui korelasi manifestasiklinis respiratorik dengan gambaran luas lesi tuberkulosis paru pada foto polos toraks di RSUD Gunung Jati tahun2021. Metode : Penelitian observasional dengan desain Cross Sectional dari rekam medis pasien tuberkulosis parutahun 2021 di Poliklinik Paru RSUD Gunung Jati Cirebon. Analisis dilakukan dengan uji kolerasi Spearman padaaplikasi SPSS versi 25 for windows. Untuk mengetahui hubungan antara manifestasi klinis respiratorik dengangambaran luas lesi foto polos thoraks pada tuberkulosis paru. Hasil : Hasil analisis didapatkan p=0,019 (p<0,05)dan r=0,236 pada batuk dengan gambaran luas lesi. Pada batuk berdarah dengan gambaran luas lesi didapatkanp=0,000 (p<0,05) dan r=0,523. Pada sesak nafas dengan gambaran luas lesi didapatkan p=0,003 (<0,05) danr=0,293. Kesimpulan : Terdapat hubungan yang bermakna antara manifestasi klinis respiratorik berupa batukberdahak, batuk berdarah, sesak nafas dengan gambaran luas lesi tuberculosis paru pada foto polos thoraks diRSUD Gunung Jati Cirebon.Kata Kunci : Tuberkulosis Paru, Manifestasi Klinis, Foto Thoraks, Luas LesiABSTRACTIntroduction : Pulmonary TB is a disease that causes a global emergency (Global Emergency and one of the 10diseases that cause major deaths due to infection. Pulmonary tuberculosis can be recognized by characteristicclinical manifestations and can be confirmed by sputum smear examination (gold standard) and chest X-rayexamination to find a broad picture of the lesion with the American Tuberculosis Association (ATA) classification.Aim of The Study : To know the correlation of respiratory clinical manifestations with the broad description ofpulmonary tuberculosis lesions on a chest X-ray at Gunung Jati Hospital in 2021. Methods : Observationalresearch with a cross sectional design from medical record data of pulmonary tuberculosis patients in 2021 at thePulmonary Polyclinic of Gunung Jati Hospital, Cirebon. Statistical analysis was performed by Spearmancorrelation test with SPSS version 25 for windows application. This study aims to determine the relationshipbetween respiratory clinical manifestations in the form of coughing, coughing up blood, shortness of breath andthe broad picture of chest radiographic lesions in pulmonary tuberculosis. Results : The results of the analysisobtained p=0.019 (p<0.05) and r=0.236 in cough with a pulmonary tuberculosis lesion. In hemopthysis with apulmonary tuberculosis lesion, p = 0.000 (p <0.05) and r = 0.523. In dyspnea with a pulmonary tuberculosislesion, p = 0.003 (<0.05) and r = 0.293. Conclusion : There is a significant relationship between respiratoryclinical manifestations in the form of stones, coughing up blood, shortness of breath and the broad description ofpulmonary tuberculosis lesions on chest radiographs at Gunung Jati Hospital, Cire