Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

Ekivalen Mobil Penumpang Kendaraan Berat Dan Motor Belok Kanan Pada Simpang Bersinyal Subandi, Adi; Gunawan, M Gugun
MESA (Teknik Mesin, Teknik Elektro, Teknik Sipil, Teknik Arsitektur) Vol. 1 No. 1 (2014): MESA (Teknik Mesin, Teknik Elektro, Teknik Sipil, Teknik Arsitektur)
Publisher : FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SUBANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Tujuan dari studi ini adalah untuk mengetahui nilai arus jenuh pada masing-masing lengan terpilih pada simpang-studi. Kemudian menganalisa data untuk mendapatkan nilai ekivalensi mobil penumpang (EMP) untuk masing-masing jenis kendaraan. Kendaraan ringan (LV), kendaraan berat (HV) dan sepeda motor (MC). Data-data yang dibutuhkan diperoleh dari pengamatan langsung melalui survey lapangan selama beberapa waktu di 2 (dua) waktu sibuk, yaitu jam pagi saat waktu berangkat bekerja dan jam sore dimana waktunya pulang dari tempat kerja masing-masing. Simpang-simpang bersinyal yang menjadi lokasi studi adalah simpang beersinyal Terusan Kiara Condong dimana terdapat tiga lengan terpilih, simpang bersinyal Buah Batu yang terdapat tiga pula lengan terpilih, simpang bersinyal Batu Nunggal atau lebih dikenal dengan simpang Tegalega yang juga memiliki tiga simpang terpilih dan simpang bersinyal M. Toha yang memiliki satu lengan terpilih. Lengan-lengan terpilih tersebut berdasarkan pada banyak tidaknya kendaraan berat dan sepeda motor yang melakukan aktivitas pergerakan belik kanan yang terlindung. Sehingga diluar dari dasar acuan tersebut maka lengan-lengan tersebut tidak dapat dipakai sebagai lokasi studi.
Kajian Reaktivasi Trayek Angkutan Kota di Kabupaten Subang Subandi, Adi; Sutikno, Sugeng; Candra, Riki Kristian Adi
MESA (Teknik Mesin, Teknik Elektro, Teknik Sipil, Teknik Arsitektur) Vol. 2 No. 1 (2017): MESA (Teknik Mesin, Teknik Elektro, Teknik Sipil, Teknik Arsitektur)
Publisher : FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SUBANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Di Kabupaten Subang ada beberapa kawasan yang tidak terlayani oleh angkutan umum. Sebenarnya trayek angkutan umum di kawasan itu sudah terbentuk sebelumnya, akan tetapi sekarang tidak ada angkutan umum yang aktif di jalur trayek tersebut dikarenakan tidak ada angkutan umum yang memperpanjang izin operasional yang meliputi Jalan Panji, Jalan Marsinu, Jalan Palabuan dan Pramuka serta Jalan RA Kartini. Teknik Pengumpulan data untuk kajian reaktivasi trayek angkutan kota diperoleh dari data primer dan data sekunder. Data primer merupakan data yang diperoleh dengan melakukan survei atau observasi data secara langsung pada trayek kajian. Pengumpulan data primer terdiri dari survei responden, survei rute dan survei sarana angkutan kota. Sementara itu data sekunder adalah data yang didapat dari hasil studi literatur pada instansi terkait atau menggunakan data yang telah ada dari hasil survei terdahulu. Metode analisis data yang digunakan penulis adalah metode analisis data deskriptif kualitatif. Langkah-langkah untuk analisis data mengenai reaktivasi trayek angkutan kota yaitu merepresentasikan data trayek angkutan kota, menganalisa potensi demand (permintaan) angkutan kota pada daerah yang tidak terlayani angkutan umum, perhitungan share angkutan umum dan hasil analisis dari wawancara responden. Luas area pemukiman di daerah sekitar Jalan Panji sebesar 34,46 Ha dan total share angkutan umum atau potensi demand mencapai 543 orang sehingga menghasilkan jumlah kebutuhan angkutan sebanyak 7 unit kendaraan. Luasan area pemukiman di sekitar daerah Jalan Marsinu sebesar 23,93 Ha dan total share angkutan umum mencapai 406 orang sehingga menghasilkan jumlah kebutuhan angkutan sebanyak 4 unit kendaraan. Luas area pemukiman di daerah sekitar Jalan Palabuan dan Pramuka sebesar 86,80 Ha dan total share angkutan umum mencapai 1.937 orang sehingga menghasilkan jumlah kebutuhan angkutan sebanyak 19 unit kendaraan. Luas area pemukiman di daerah sekitar Jalan RA Kartini sebesar 107,77 Ha dan total share angkutan umum mencapai 1.872 orang sehingga menghasilkan jumlah kebutuhan angkutan sebanyak 26 unit kendaraan.
Analisis Pengaruh Halte Atau Titik Lokasi Naik Turun Penumpang Terhadap Fungsi Dari Terminal Subang Subandi, Adi
MESA (Teknik Mesin, Teknik Elektro, Teknik Sipil, Teknik Arsitektur) Vol. 3 No. 1 (2018): MESA (Teknik Mesin, Teknik Elektro, Teknik Sipil, Teknik Arsitektur)
Publisher : FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SUBANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Terminal merupakan titik dimana penumpang dan barang masuk atau keluar dari sistem jaringan transportasi. Ditinjau dari sistem jaringan transportasi secara keseluruhan, terminal merupakan simpul utama dalam jaringan dimana sekumpulan lintasan rute secara keseluruhan bertemu. Pada studi kasus ini, setelah melakukan pengamatan khususnya Terminal Subang banyak sekali halte atau titik lokasi naik turun penumpang baik dari titik arah barat dan selatan yang beroperasional di Terminal Subang yang dapat mempengaruhi jumlah penumpang tersebut, dilihat dimulai segi fasilitas, manajemen dan kenyamanan dari penumpang angkutan umum.Hasil pengamatan diperoleh untuk analisis arah selatan trayek Subang-Jakarta dengan menggunakan angkutan umum Bus, titik lokasi naik turun penumpang di Halte SMKN 1 Subang sangat berpengaruh dilihat dari jumlah penumpang yang ada di Terminal Subang. Untuk nilai jumlah penumpang pada hari senin dari Terminal Subang ada 260 penumpang dengan nilai persentase 35,91 %, untuk jumlah penumpang dari Halte SMKN 1 ada 284 penumpang dengan nilai persentase 39,23 % .dan untuk hari selasa nilai jumlah penumpang Terninal Subang ada 237 penumpang dengan nilai persentase 40,51 %, dan nilai jumlah pada halte SMKN 1 257 penumpang dengan nilai persentase 43,93 %. Sedangkan yang terakhir pada hari Kamis nilai jumlah 235 penumpang dengan nilai persentase 38,27 %. dan untuk nilai jumlah penumpang Halte SMKN 1 ada 268 dengan nilai persentase 43,65 %.Sementara hasil pengamatan diperoleh untuk analisis arah Selatan trayek Subang-Bandung dengan menggunakan angkutan umum Elf, titik lokasi naik turun penumpang di simpang bersinyal Wisma Karya Subang yang.berdekatan dengan pos polisi sangat berpengaruh dilihat dari jumlah penumpang yang ada di Terminal Subang. Untuk nilai jumlah penumpang pada hari senin dari Terminal Subang ada 246 penumpang dengan nilai persentase 49,50 %, untuk jumlah penumpang dari luar Terminal di Simpang bersinyal Wisma Karya ada 251 penumpang dengan nilai persentase 50,50 % .dan untuk hari selasa nilai jumlah penumpang Terninal Subang ada 244 penumpang dengan nilai persentase 53,74 %, dan nilai jumlah penumpang di simpang bersinyal Wisma Karya ada 244 penumpang dengan nilai persentase 53,74 %. %. Sedangkan untuk diluar Terminal di Simpang bersinyal Wisma Karya jumlah 210 penumpang dengan nilai persentase 46,26%. Yang terakhir hari kamis di dalam Terminal Subang yaitu 234 penumpang dengan nilai persentase 49,74 %. untuk diluar Terminal Simpang bersinyal Wisma Karya ada 236 penumpang dengan nilai persentase 50,21%.Dari kedua studi kasus diatas terlihat bahwa pengaruh halte dengan jarak terlalu dekat dengan terminal akan mempengaruhi operasional terminal itu sendiri.
Pengaruh Pengunaan Agregat Batu Bata Dan Agregat Batu Pecah Terhadap Kekuatan Tekan Beton Subandi, Adi
MESA (Teknik Mesin, Teknik Elektro, Teknik Sipil, Teknik Arsitektur) Vol. 2 No. 2 (2018): MESA (Teknik Mesin, Teknik Elektro, Teknik Sipil, Teknik Arsitektur)
Publisher : FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SUBANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan dari studi ini adalah untuk mendapatakan sifat – sifat dari beton yang menggunakan agregat batu bata dan agregat batu pecah. Sifat – sifat yang akan diteliti adalah kekuatan tekan (?c) dengan menggunakan dua macam variasi campuran agregat sebagai bahan perbandingan.Data-data yang dipergunakan diperoleh dari pengamatan langsung melalui uji laboraturium dari beberapa sampel yang disyaratkan yang merupakan benda uji tes beton dengan bentuk kubus dengan ukuran 15x15x15 cm, Pengujian akan meliputi pengujian kuat tekan, pada beton umur 28 hari, berdasarkan Standar Konstruksi Bangunan Indonesia 1.453.1989-UDC : 693.5. Penggunaan batu bata sebagai campuran beton tidak dapat dipakai sebagai campuran beton mutu tinggi karena prosentase penyerapannya lebih tinggi dan density nya sangat kecil. Namun disisi lain penggunaan agregat batu pecah lebih ekonomis jika dibandingkan dengan menggunakan agregat batu bata karna harga batu bata lebih mahal dibandingkan batu pecah kecuali batu bata yang digunakan batu bata bekas. Kuat tekan yang dihasilkan pada agregat batu pecah 276.66 kg/cm²,sedangkan pada agregat batu bata dihasilkan kuat tekan sebesar140.07 kg/cm².
Kajian Kapasitas Persimpangan Bersinyal Untuk Melayani Manuver Kendaraan Berat (Hv) Terhadap Waktu Pada Persimpangan Wesel Kota Subang Subandi, Adi
MESA (Teknik Mesin, Teknik Elektro, Teknik Sipil, Teknik Arsitektur) Vol. 3 No. 2 (2019): MESA (Teknik Mesin, Teknik Elektro, Teknik Sipil, Teknik Arsitektur)
Publisher : FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SUBANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Persimpangan jalan dapat didefinisikan sebagai daerah umum di mana dua jalan atau lebih bergabung atau bersimpangan, termasuk jalan dan fasilitas tepi jalan untuk pergerakan lalu-lintas di dalamnya (AASHTO, 2001). Berdasarkan lokasi kajian Persimpangan wesel kota Subang yang merupakan persimpangan dengan arus lalu lintas yang cukup tinggi di kota Subang khususnya bertambahnya volume kendaraan berat (HV) dengan dasar telah banyak pembangunan indusri sehingga kendaraan-kendaran berat melakukan manuver yang berlebih pada persimpangan tersebut. Tinjauan terhadap antrian kendaraan sebagai dampak Manuver Kendaraan Berat (HV) pada jam sibuk mengindikasikan kinerja simpang yang relatif membutuhkan ruang yang lebih terkait pelayanan manuver kendaraan berat. Serta terkait dengan perbedaan panjang radius pada simpang studi tidak berpengaruh secara signifikan tetapi kondisi nilai VCR yang mengakibatkan bartambahnya durasi waktu untuk melakukan manuver belok kanan. Diperoleh bahwa pengaruh sudut terhadap waktu dan kecepatan kendaraan rata-rata untuk masing-masing besaran sudut antara lain ; ?=106° menghasilkan waktu rata-rata 8,42564 detik dengan kecepatan rata-rata 3,937342 m/det, ?=66° menghasilkan waktu rata-rata 14,5141 detik dengan kecepatan rata-rata 1,634242 m/det dan ?=77° menghasilkan waktu rata-rata 9,75056 detik dengan kecepatan rata-rata 3,913156 m/det. Demikian pula untuk manuver belok kiri, dengan ?=106° menghasilkan waktu rata-rata 6,67512 detik dengan kecepatan rata-rata 3,201551 m/det dan ?=17° menghasilkan waktu rata-rata 10,1869 detik dengan kecepatan rata- rata 6,32663 m/det. Dimana hal ini mengindikasikan bahwa semakin tinggi besaran sudut simpang akan menyebabkan semakin rendah waktu manuver dan meningkatkan kecepatan kendaraan pada saat melewati lintasan di simpang.
Analisis Alokasi Anggaran Penanganan Terhadap Pencapaian Kemantapan Ruas Jalan Studi Kasus Kabupaten Subang Subandi, Adi
MESA (Teknik Mesin, Teknik Elektro, Teknik Sipil, Teknik Arsitektur) Vol. 4 No. 1 (2020): MESA (Teknik Mesin, Teknik Elektro, Teknik Sipil, Teknik Arsitektur)
Publisher : FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SUBANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Faktor penyebab kerusakan jalan yang terjadi biasanya disebabkan oleh umur rencana jalan yang telah dilewati, kelebihan beban kendaraan, perencanaan awal yang tidak tepat, pengawasan yang kurang baik serta pelaksanaan pekerjaan yang tidak sesuai dengan standar yang telah ditentukan. Disisi lain pemerintah daerah selalu mengalokasikan anggaran biaya penanganan untuk ruas jalan yang mengalami penurunan tingkat pelayanan (kerusakan) hal ini bertujuan untuk memelihara kinerja jalan agar tetap baik dan anggaran biaya penanganan tersebut bisa saja meningkat setiap tahunnya begitupun dengan tingkat kerusakan yang terjadi. Usulan penanganan untuk setiap ruas jalan akan sangat berbeda maka diperlukan suatu perencanaan yang efektif dan efisien dalam menganalisa kondisi ruas jalan serta anggaran penanganan yang dibutuhkan agar dapat mencapai kemantapan jalan. Dari hasil analisis diperoleh skema pendanaan pada kegiatan penanganan jalan dengan kondisi terbatas untuk memperoleh hasil maksimum yaitu berdasarkan skema 3, dimana dengan skenario alokasi pendanaan dimaksimalkan pada kegiatan pemeliharaan berkala 100% sebesar Rp. 164.813.284.341,- dan sisanya dialokasikan pada kegiatan peningkatan jalan sebesar Rp. 35.186.715.679,- maka diperoleh kondisi kemantapan jalan untuk tahun selanjutnya dengan kondisi jalan mantap sebesar 82,80% dan tidak mantap sebesar 17,20%. Peneliti menilai bahwa simulasi yang dilakukan cenderung bersifat kondisional dan fleksibel, dimana sangat bergantung pada data kondisi awal kinerja jalan yang ditangani serta kapabilitas pendanaan pemerintah daerah serta target pencapaian kemantapan jalan yang diharapkan.K
Analisis Kinerja Ruas Jalan Otista Terkait Operasionalisasi Simpang Susun Subang Jalan Tol Cipali Subandi, Adi
MESA (Teknik Mesin, Teknik Elektro, Teknik Sipil, Teknik Arsitektur) Vol. 4 No. 1 (2020): MESA (Teknik Mesin, Teknik Elektro, Teknik Sipil, Teknik Arsitektur)
Publisher : FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SUBANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Peningkatan infrastruktur jalan merupakan salah satu solusi dalam penyediaan akses bagi pengguna jalan. Namun siring dengan tingkat pertumbuhan pergerakan akses jalan yang dibangun tersebut tentunya menghasilkan dampak yang bervariasi jika ditinjau dari berbagai perspektif. Hal ini terjadi pada kondisi setelah beroperasinya akses simpang susun Cilameri-Subang, dimana dengan telah beroperasinya jalan tol Cipali, intensitas pergerakan pada ruas jalan Otista Kab. Subang mengalami peningkatan yang sangat signifikan, dimana ruas jalan tersebut merupakan jalan yang terakses langsung dengan simpang susun tol Cipali. Dari hasil penelitian yang dilakukan mengindikasikan peningkatan volume kendaraan dan intensitas kemacetan pada ruas jalan tersebut, terhitung volume kendaraan sebesar Q = 3496,67 kend/jam datau QSMP = 1947,82 smp/jam. Hal tersebut sangat dipengaruhi oleh keadaan lingkungan seperti mobil parkir dibadan jalan (on street parking) dampak dari pengadaan fasilitas trotoar tanpa bahu jalan sebagai kejadian hambatan samping dengan frekuensi bobot kejadian rata-rata 557,43 termasuk kategori H (tinggi), serta menghasilkan derajat kejenuhan DS = 0,67, sedangkan untuk prediksi 10 tahun mendatang tepatnya tahun 2029 menghasilkan QSMP = 4259,85 smp/jam dan derajat kejenuhan DS = 1,46 dengan kategori F yaitu volume kendaraan lebih besar dari kapasitas dan aliran arus lalu lintas mengalami kemacetan total. Dengan hasil analisis yang telah dilakukan peneliti merekomendasikan perlunya dilakukan upaya antisipatif terhadap kondisi tersebut sehingga dampak yang akan timbul dimasa mendatang dapat diminimalisir tingkat potensinya.
Pengaruh Pemanfaatan Serbuk Arang Sebagai Bahan Addictive Pengganti Semen Pada Campuran Beton Mutu K-225 Subandi, Adi
MESA (Teknik Mesin, Teknik Elektro, Teknik Sipil, Teknik Arsitektur) Vol. 5 No. 1 (2021): MESA (Teknik Mesin, Teknik Elektro, Teknik Sipil, Teknik Arsitektur)
Publisher : FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SUBANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Beton adalah salah satu bahan konstruksi yang banyak dikembangkan dalam teknologi bahan konstruksi yang tersusun dari campuran homogen yang terdiri dari semen, air, agregat, zat additive dan jika diperlukan bahan tambah atau pengganti, sangat diperlukan suatu teknologi konstruksi yang dapat mengurangi eksploitasi alam dan dapat memanfaatkan limbah-limbah alam. Untuk mengetahui pengaruh limbah alam terhadap kuat tekan beton maka dilakukan penelitian dengan menggunakan bahan pengganti berupa serbuk arang kayu yang bersumber dari limbah-limbah kayu yang di dapat dari sisa-sisa konstruksi bangunan dan lain-lain. Metode penelitian yang dipakai adalah metode percobaan yang dilakukan di laboratorium bahan konstruksi dinas PUPR kabupaten subang. Komposisi campuran bubuk arang kayu yang digunakan adalah 0% 10% 20% dan 30%, dari berat semen yang di perhitungkan dalam mix design, dan kuat tekan rencana beton normal fc’ 18.32 Mpa (K-225). Dari hasil penelitian yang dilakukan, diketahui bahwa beton dengan menggunakan campuran arang kayu mengalami penurunan kuat tekan sebesar 63,96 Kg/Cm2, 103,79 Kg/Cm2, 153.87 Kg/Cm2 setiap perbedaan variasinya. Hal ini dikarnakan semakin besar komposisi arang kayu yang digunakan pada campuran beton, akan memperlemah kuat tekan karkteristik benda uji beton secara keseluruhan.
Analisis Perbandingan Pasir Cimalaka - Sumedang dengan Pasir Bunihayu - Subang Terhadap Kuat Tekan Mutu Beton K250 Triana, Dani; Subandi, Adi
MESA (Teknik Mesin, Teknik Elektro, Teknik Sipil, Teknik Arsitektur) Vol. 7 No. 1 (2023): MESA (Teknik Mesin, Teknik Elektro, Teknik Sipil, Teknik Arsitektur)
Publisher : FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SUBANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35569/ftk.v7i1.1993

Abstract

Beton merupakan suatu elemen dalam kontruksi yang merupakan struktur sederhana yang dibentuk oelh campuran agregat seperti agregat kasar, agregat sedang, agregat halus dan air. dimana tiap-tiap agregat memiliki presentase pembuatannya masing-masing sesuai dengan kebutuhan jenis beton seperti Beton K-175, K-200, Beton K-250 dsb. Isi dari penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses bagaimana uji kuat tekan suatu benda uji Beton dengan melihat perbandingan ketahanan suatu benda uji apabila diberi gaya tertentu apakah akan sama kuat atau pun ada yang tidak bisa menerima tekanan gaya yang sama besar. Dalam penelitian ini dapat diperoleh bahwa kuat tekan pada benda uji dengan agregat halus Cimalaka dan agregat halus Bunihayu dapat dijelaskan kuat tekan yang paling kuat dengan pemberian gaya yang sama besar yaitu benda uji dengan agregat Cimalaka.
Analisis Kinerja Lalu Lintas Disekitar Griya Plaza Sumedang Kabupaten Sumedang Permatasari, Dea Intan; Subandi, Adi; Permana, Endang Setiadi
MESA (Teknik Mesin, Teknik Elektro, Teknik Sipil, Teknik Arsitektur) Vol. 8 No. 1 (2024): MESA (Teknik Mesin, Teknik Elektro, Teknik Sipil, Teknik Arsitektur)
Publisher : FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SUBANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35569/ftk.v8i1.2011

Abstract

Kabupaten Sumedang adalah sebuah kabupaten di Provinsi Jawa Barat, Indonesia. Ibu kotanya adalah kecamatan Sumedang Utara, Sumedang, sekitar 45 km Timur Laut Kota Bandung. Kabupaten Sumedang terdiri atas 26 kecamatan, 7 kelurahan, dan 270 desa. Sumedang, ibu kota kabupaten ini, terletak sekitar 45 km dari Kota Bandung. Kota ini meliputi kecamatan Sumedang Utara dan Sumedang Selatan. Sumedang dilintasi jalur utama Bandung - Cirebon. Jalan Mayor Abdurahman No. 163 Sumedang, ada ruas Jalan tersebut khususnya disekitar jalan tersebut sering mengalami permasalahan lalu lintas seperti peningkatan tundaan pada jam tertentu. Hal ini terjadi saat jam puncak atau jam sibuk karena tingginya aktivitas masyarakat di sekitar ruas jalan tersebut, ditambah lagi hambatan samping yang muncul akibat aktivitas tersebut.