Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Model Kurikulum Tahfidz Dalam Menumbuhkan Karakter Mandiri Di Pondok Pesantren Fathan Mubina Bogor Yolandri, Dira; Lisnawati, Santi; Nawawi, H. M. Kholil
Fikrah : Journal of Islamic Education Vol 5, No 2 (2021)
Publisher : Fakultas Agama Islam Universitas Ibn Khaldun Bogor, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32507/fikrah.v5i2.1320

Abstract

Pondok pesantren sebagai salah satu Lembaga Pendidikan Islam yang berada di Indonesia yang memiliki keunikan tersendiri. Pada prinsipnya, menghafal Al-Qur’an pada level budaya pesantren berpijak pada ajaran agama yang menyatakan bahwa menghafal dan mengajarkan Al-Qur’an adalah fadhu khifayah dengan tujuan agar tidak terputus jumlah kemutawatiran para penghafal Al-Qur’an. program menghafal Al-Qur’an telah masuk di Lembaga-lembaga Pendidikan formal, baik swasta maupun negeri. Oleh karena itu sekarang banyak ditemukan Lembaga-lembaga Pendidikan Islam terpadu yang memiliki program unggulan Tahfidz Al-Qur’an. Dengan beragam dinamika dan tantangan yang dihadapi tiap satuan Pendidikan dalam menyelenggarakan program Tahfidz Al-Qur’annya, hal ini melahirkan beragam model, pola, dan sistem dalam pembinaan program Tahfidz Al-Qur’an yang diselenggarakannya. Program Tahfidz Al-Qur’an harus selalu diperbaharui, baik di dalam perencanaan, pelaksanaan dan evaluasinya, terutama dalam hal metode pembelajaran harus sesuai dengan kebutuhan siswa (santri) saat ini agar pelaksanannya menjadi semakin efektif dan efesien. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui model pengetahuan kurikulum Tahfidz dalam menumbuhkan karakter mandiri.Berdasarkan penelitian yang telah dilaksanakan dengan menggunakan metode kualitatif deskriptif yang dilaksanakan di Pondok Pesantren Fathan Mubina. Pengumpulan data yang digunakan melalui observasi dan wawancara. Hasil penelitian model kurikulum Tahfidz dalam menumbuhkan karakter mandiri yaitu Model Kurikulum Tahfidz di SMPIT Fathan Mubina tidak mewajibkan santrinya menghafal 30 juz, namun harus menyelesaikan target hafalan yang telah ditentukan yaitu dua juz pertahun. Jadi minimal santri lulus SMPIT Fathan Mubina mampu menghafal 6 juz dengan kualitas bacaan dan hafalan yang baik dan benar sesuai dengan kaidah tajwid. Kegiatan Tahfidz Al-Qur’an wali kelas dan pembimbing Tahfidz tidak membuat RPP maupun silabus. Jadi pada pelaksanaannya wali kelas dan pembimbing Tahfidz hanya mengacu pada materi yang terdapat dalam kurikulum sekolah dan berpedoman pada buku pelaksanaan Tahfidz Pondok
PENGARUH PELAYANAN KESEHATAN GRATIS TERHADAP KEPUASAN PASIEN KAUM DHUAFA DI RUMAH SEHAT TERPADU LAZ DOMPET DHUAFA Fitri, Lili Diayana; Nawawi, H. M. Kholil; Hakiem, H. Hilman
Akrab Juara : Jurnal Ilmu-ilmu Sosial Vol. 5 No. 4 (2020)
Publisher : Yayasan Azam Kemajuan Rantau Anak Bengkalis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Industri jasa pelayanan masyarakat tidak terlepas dari persaingan antar pelakunya, yaitu rumah sakit. Berbagai rumah sakit yang ada berupaya memperoleh kepercayaan masyarakat dengan mengemukakan pelayanan yang efisien dan berkualitas. Rumah sakit mempunyai berbagai macam jenis pelayanan kesehatan yang dapat diunggulkan untuk mempertahankan loyalitas pasien. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pelayanan kesehatan yang meliputi Terwujud atau Nyata, Empati, Reability, Responsip, Assurance dan untuk mengetahui indikator yang paling dominan dalam penelitian ini. Populasi pada penelitian ini adalah 38 pasien kaum dhuafa. Penelitian ini menggunakan angket sebagai alat pengumpulan data sedangkan teknik analisis data yang digunakan adalah teknik regresi sederhana dengan bantuan aplikasi SPSS versi 16. Hasil analisis data dengan signifikanis 0,05 menunjukan bahwa indicator empati, terwujud dan assurance (secara versial) berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan pasien kaum dhuafa, sedangkan indikator responsip dan reability tidak berpengaruh positif. Kemudian indikator yang paling dominan yaitu variabel Responsip, karena nilai beta pada variabel Responsip lebih kecil dibandingkan variabel lainnya. Secara keseluruhan variabel bebas yang digunakan dalam penelitian ini hanya mampu menjelaskan kepuasan pasien 55,8% sedangkan sisanya sebesar 44,2% dipengaruhi oleh variabel bebas yang tidak termasuk dalam penelitian