Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

PENCIPTAAN BATIK GORGA BATAK TOBA DENGAN TEKNIK CAP DAN SMOKE Bayu Wiranata; Misgiya, Misgiya
Sindoro: Cendikia Pendidikan Vol. 3 No. 11 (2024): Sindoro: Cendikia Pendidikan
Publisher : Cahaya Ilmu Bangsa Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.9644/sindoro.v3i11.2698

Abstract

Penciptaan batik ini terinspirasi dari gorga Batak Toba, teknik cap dan smoke karena masyarakat banyak yang belum mengetahui terutama pada generasi z. Gorga Batak Toba sering ditemukan pada bangunan rumah adat Batak Toba yang mempunyai nilai estetik dari gorga dapat dilihat dari garis, bentuk, warna yang berciri khas merah, hitam dan putih yang dinamakan Sitoluborna. Batik gorga Batak Toba ini dikolaborasikan dengan teknik cap dan smoke. Smoke adalah batik yang dibuat dengan membuat kerutan-kerutan pada kain yang sudah terdapat malam dan diberi warna sehingga berkesan seperti berasap. Penciptaan ini bertujuan untuk mengetahui proses pembuatan dan hasil kain batik gorga Batak Toba dengan teknik cap dan smoke. Metode penciptaan ini berpedoman pada metode penciptaan yang dilakukan berdasarkan teori Gustami, 2007:329 terdiri dari tiga tahapan yaitu Eksplorasi, Perencanaan, dan Perwujudan. Terdapat beberapa tahapan dalam penciptaan batik dimulai dengan mempersiapkan alat dan bahan, membuat cap kertas gorga Batak Toba, pengecapan malam ke atas kain, pemberian waterglass, mengerutkan kain di atas plastik mika, pewarnaan dengan teknik smoke, penjemuran kain, pelorodan dan finishing. Hasil dari penciptaan ini adalah karya batik gorga Batak Toba dengan teknik cap dan smoke dengan ukuran 200 cm x 100 cm yang dijadikan sebagai bahan kebutuhan sandang seperti blazer, rompi, kemeja, celana harem, dan rok lilit.
PENCIPTAAN SOUVENIR JAM DINDING ORNAMEN BATAK TOBA KHAS SAMOSIR BERBAHAN DASAR KAYU DENGAN TEKNIK UKIR Tambunan, Jelita; Misgiya, Misgiya
Serupa The Journal of Art Education Vol 13, No 2 (2024)
Publisher : Universitas Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24036/stjae.v13i2.126905

Abstract

Samosir merupakan salah satu kawasan fokus pariwisata di Indonesia, souvenir memiliki peran penting dalam industri pariwisata dan dapat mempromosikan budaya dan ekonomi lokal, salah satunya adalah melalui souvenir dengan ornamen Batak Toba berbentuk jam dinding. Berdasarkan hal itu penulis berusaha menciptakan souvenir jam dinding ornamen Batak Toba Khas Samosir berbahan dasar kayu dengan teknik ukir meliputi bagaimana proses penciptaan souvenir jam dinding menggunakan teknik ukir dan bagaimana hasil dari penciptaan souvenir jam dinding menggunakan teknik ukir. Metode yang digunakan dalam penciptaan ini berpedoman pada penciptaan metode Gustami, dimulai dari eksplorasi, perancangan dan perwujudan, meliputi mempersiapkan alat dan bahan, membuat desain motif ornamen di kertas, memindahkan desain ke kayu, dilanjutkan dengan proses ukir, amplas dan pemotongan kayu serta pewarnaan dan finishing. Hasil dari penciptaan ini adalah kriya ukir fungsional yaitu jam dinding ornamen Batak Toba khas Samosir yang dapat dijadikan sebagai penunjuk jam sekaligus hiasan dinding. Karya yang dihasilkan sebanyak 10 buah kriya ukir. Motif ornamen Batak Toba didesain dan menghasilkan jam dinding sebagai souvenir khas Samosir.
Pelatihan pembuatan desain batik motif melayu bagi guru dan siswa SMPS Adhyaksa Medan Atmojo, Wahyu Tri; Misgiya, Misgiya; Hidayat, Hidayat; Azzahra, Alifia; Nasution, Daffarul Khusaini
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 9, No 4 (2025): Juli
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v9i4.32185

Abstract

AbstrakPelatihan pembuatan desain batik motif Melayu ini diselenggarakan sebagai salah satu upaya pelestarian budaya lokal sekaligus pengembangan keterampilan seni bagi guru dan siswa di SMPS Adhyaksa Medan. Pelatihan yang dilaksanakan ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman siswa dan guru terhadap nilai-nilai budaya Melayu melalui eksplorasi motif tradisional serta memperkenalkan teknik dasar dalam mendesain batik baik secara kreatif maupun aplikatif. Metode pelatihan yang diterapkan meliputi penyampaian materi secara teoritis mengenai sejarah dan filosofi motif Melayu, teknik refleksi desain batik, serta praktik langsung yang melibatkan peserta secara aktif. Hasil pelatihan menunjukkan peningkatan pengetahuan peserta terhadap motif batik tradisional serta kemampuan mereka dalam menghasilkan desain batik yang asli dan diabadikan pada identitas budaya lokal, hal itu ditandai dengan 32 karya batik motif Melayu hasil dari peserta pelatihan yang akan dipamerkan di sekolah SMPS Adhyaksa Medan. Sehingga, dengan dilaksanakannya pelatihan ini diharapkan menjadi salah satu langkah awal bagi guru dan siswa dalam membangun kesadaran dan melestarikan budaya serta menumbuhkan semangat wirausaha. Kata kunci: desain; motif; batik; etnis melayu. AbstractTraining this batik design training for Malay motifs was organised as one of the efforts to preserve local culture as well as develop art skills for teachers and students at SMPS Adhyaksa Medan. teachers and students at SMPS Adhyaksa Medan. The training that was conducted aims to increase students‘ and teachers’ understanding of the values of values through the exploration of traditional motifs as well as introducing basic techniques in designing batik both creatively and techniques in batik design both creatively and applicatively. Training methods method applied included the delivery of theoretical material on the history and philosophy of Malay and philosophy of Malay motifs, batik design reflection techniques, as well as hands-on practice that actively involved the participants. that actively involved the participants. The results of the training showed an increase in participants' knowledge of traditional batik motifs as well as their ability in producing batik designs that are original and immortalised in the local cultural identity, as marked by the 32 batik designs produced by the participants. It was characterised by 32 batik works of Malay motifs produced by the training participants that will be exhibited at the school. that will be exhibited at SMPS Adhyaksa Medan. Thus, with the implementation of this training is expected to be one of the first steps for teachers and students in building awareness and perpetuating local cultural identity. teachers and students in building awareness and preserving culture as well as fostering an entrepreneurial spirit. foster an entrepreneurial spirit. Keywords: design; motif; batik; malay ethnicity
Penciptaan Batik Tulis Gorga Simalungun dengan Teknik Colet Saragih, Sindi Aprilia; Misgiya, Misgiya; Dinigrat, R. Burhan SN.
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 9 No. 1 (2025)
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jptam.v9i1.26377

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah menciptakan karya batik tulis dengan identitas kultural Simalungun yang diterapkan melalui teknik colet untuk menghasilkan variasi warna yang lebih ekspresif dan dinamis. Metode yang digunakan meliputi tahap eksplorasi, tahap perancangan, dan tahap perwujudan dengan pengumpulan data visual dan simbolik ornamen gorga Simalungun. Hasil penelitian menunjukkan bahwa teknik colet memungkinkan penerapan warna-warna khas Simalungun seperti merah (bonang manalu), hitam (birong), dan putih (pita) dengan gradasi dan efek visual yang lebih beragam dibandingkan teknik celup konvensional. Penciptaan ini menghasilkan 12 karya dengan ukuran 105 x 80 cm, batik tulis gorga Simalungun dengan komposisi visual yang mempertahankan esensi ornamen asli namun dengan sentuhan kontemporer melalui eksplorasi teknik colet. Kombinasi ornamen gorga dengan teknik colet tidak hanya menghasilkan karya dengan keunikan visual, tetapi juga membuka peluang pengembangan batik khas Sumatera Utara yang dapat memperkaya khasanah batik Nusantara sekaligus mendukung ekonomi kreatif berbasis kearifan lokal.
Sinergisitas Pendidikan Seni Kriya Pada Kurikulum Pendidikan dan Non Pendidikan Atmojo, Wahyu Tri; Misgiya, Misgiya; Azis, Adek Cerah Kurnia; Elpalina, Srimutia; Agustina, Agustina
Journal of Education, Humaniora and Social Sciences (JEHSS) Vol 6, No 4 (2024): Journal of Education, Humaniora and Social Sciences (JEHSS), May
Publisher : Mahesa Research Center

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34007/jehss.v6i4.2124

Abstract

Pendidikan seni kriya di Indonesia menjadi krusial dalam menghadapi perubahan dan perkembangan, terutama di era Revolusi Industri 4.0. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan sinergisitas Pendidikan Seni Kriya pada Kurikulum Pendidikan dan Non Pendidikan dengan fokus pada institusi khusus non LPTK (Institut Seni Indonesia dan ISBI Bandung) serta LPTK (Universitas Negeri Medan). Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Pendidikan Kriya di kedua jenis institusi memiliki kurikulum yang mapan, ditandai dengan capaian pembelajaran yang terukur dan penekanan pada pengembangan keterampilan, keahlian, dan pengetahuan dalam seni kriya. Institusi non LPTK lebih menekankan pada penciptaan seniman dan desainer yang inovatif, sementara LPTK memiliki orientasi pada pengembangan kompetensi guru profesional. Sinergi antara kedua jenis institusi dapat memberikan kontribusi signifikan terhadap pengembangan seni kriya di Indonesia, dengan menghasilkan lulusan yang handal dan adaptif terhadap perkembangan global. Adapun peran kurikulum menjadi krusial dalam menyesuaikan pendidikan kriya dengan kebutuhan pasar dan perkembangan zaman, seiring dengan implementasi Kualifikasi Kerangka Nasional Indonesia (KKNI) dan Standar Nasional Pendidikan (SNPT). Evaluasi terhadap kurikulum dan pelaksanaan tracer study dapat menjadi langkah strategis untuk memastikan relevansi dan kualitas pendidikan kriya di Indonesia.