Bagan tancap adalah salah satu contoh alat tangkap pasif jenis jaring angkat (lift net) yang terdiri dari susunan bambu, dirakit sedemikian rupa hingga membentuk persegi empat yang masih digunakan nelayan Sibolga sampai saat ini. Alat bantu penangkapan berupa cahaya atau lampu dalam melakukan operasi penangkapan (Nelwan et al. 2015). Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis aspek ekonomi ikan hasil tangkapan yang didaratkan sebagai hasil tangkapan bagan tancap pada periode November sampai Desember tahun 2021, untuk mengetahui komposisi hasil tangkapan bagan tancap, untuk mengetahui jumlah bobot ikan hasil tangkapan bagan tancap. Metode penelitian yang di gunakan dalam penelitian ini adalah Metode dalam pelaksanaan penelitian ini yaitu Eksperimental fishing (hasil percobaan). Dalam pelaksanaan penelitian ini pengumpulan data yang dilakukan memiliki jenis dan sumber yaitu Data Primer dan Data Sekunder dimana Data primer ini meliputi jenis dan bobot hasil tangkapan, nilai ekonomi dan kelayakan usaha alat tangkapan bagan tancap dan Data sekunder adalah data yang di peroleh dari literatur yang ada dari buku sebagai referensi dan dari media elektronik atau jaringan internet yang berkaitan dengan data penelitian. Dari hasil penelitian dibeberapa beberapa jenis ikan hasil tangkapan bagan tancap terdiri dari ikan teri (Stolephorus Sp), Peperek (Leiognathuseguulus), Kuwe (Caranax ignobilitis), Cumi (Loligo Sp), Baronang (Siganus Sp) dan Layur (Largehead hartail ). Total hasil tangkapan yang diperoleh tersebut selama penelitian dari bulan November-Desember adalah 4372 kg. Berdasarkan analisis yang digunakan maka usaha bagan tancap layak untuk dilanjutkan dengan diperolehnya keuntungan sebesar Rp. 95.220.750-. Revenue Cost Ratio 2,45, Payback Period 9 trip dan Break Event Point Rp 38.789.291.