Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

PENEGAKAN HUKUM TINDAK KEKERASAN TERHADAP ANAK (PASAL 80 AYAT 2 UNDANG-UNDANG NO. 35 TAHUN 2014) DI POLRES BOYOLALI SUBIYATI, SUBIYATI
Dinamika Hukum Vol 8 No 1 (2017): DINAMIKA HUKUM
Publisher : Dinamika Hukum

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The purposes of this research are to study and analyze the process of thelegal supremacy of the violence act against the children in Polres Boyolali, tostudy and analyze the efforts of Polres Boyolali in the process of acceleration inhandling the violence criminal act against the children in Polres Boyolali.The background of the research focus is the children protection whichcovers the focus on the violence act. It is a legal action which brings a legalconsequence, therefore, it needs a legal assurance for the activities of the childrenprotection and the legal certainty needs to be made for the sustainability of theactivities of children protection and prevent the abuses which bring negativeconsequences in the implementation of the legal supremacy.This research used a kind of juridical sociological research. The electedlocation is Polres Boyolali. The characteristic of this research is descriptive thataccording to Soerjono Soekamto is “a research which provides initial data ascarefully as possible about human, condition or other symptoms”. Object of theresearch is the legal supremacy of violence act against the children which hadbeen handled by Polres Boyolali. In this research, the writer used a qualitativemethod.The result of the research was that Polres Boyolali conducted the legalsupremacy which had been conducted in the violence protection against thechildren according to Article 30 paragraph 2 of UU RI No. 35 of 2014 that wasKapolres (Chief of Boyolali police) through Kasat Reskrim (Chief of CriminalReserves) issued an Order Letter of Arrest, Investigation after finding the suspectand then conducted arrest and detention against the Suspect which was accordingto the law, it could be taken the accountability. The efforts of Polres Boyolali inhandling the criminal act of cruelty against children was that the Investigatorconducted the steps of case file for the completeness to be submitted to theAttorney which was begun from the examination on the Witnesses, the CrimeScene, Reconstruction on the Suspect and the result of juridical analysis that theSuspect’s action had met the element of Article 80 paragraph (1) of UU RI No. 35of 2014 regarding the Children Protection that is conducting violence against thechildren.Keywords: legal supremacy and children protection.
Pelatihan Eco-Print Kain Kapas/Cotton Pada Siswa SMK Tekstil Pedan Subiyati, Subiyati; Rosyida, Ainur; Wartiono, Totok
Abdi Masya Vol 1 No 2
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52561/abma.v1i2.124

Abstract

Ecoprint dapat didefinisikan sebagai Teknik pewarnaan kain yang cukup sederhana namun dapat menciptakan visual yang sangat menarik, unik dan eksklusif. Prinsip pembuatannya yakni melalui kontak langsung antara daun, bunga atau batang yang mengandung pigmen warna dengan bahan tekstil yang terbuat dari serat alam. Urutan proses pengerjaan meliputi persiapan bahan yang artinya kain siap diwarna. Pengerjaan ecoprint dilakukan dengan menggunakan metode pounding dengan langkah langkah sebagai berikut : 1. Membentangkan kain kapas putih di atas koran agar tidak kotor. 2. Meletakkan bunga atau daun sebagai bahan pewarna. 3. Pukul pukul bunga atau daun yang sudah ditata menggunakan palu. 3. Bunga atau daun yang sudah mengeluarkan pigmen dibiarkan sampai kering. 4. Bunga atau daun dilepas dan difiksasi menggunakan tawas.
PELATIHAN PROSES PEWARNAAN ZAT WARNA ALAM PADA UMKM BATIK KAMPUNG LAWEYAN SURAKARTA Rosyida, Ainur; Subiyati, Subiyati; Haryana, Sri
Abdi Masya Vol 1 No 4
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52561/abma.v1i4.172

Abstract

Proses pencelupan zat warna alam sampai saat ini kurang diminati oleh pengerajin batik untuk digunakan dalam proses pewarnaan kain batik. Ini karena hasil pencelupan yang diperoleh masih belum sesuai yang diharapkan. Hasil pencelupan yang kurang tua dan ketahanan lunturnya yang kurang baik menjadi salah satu alasan mengapa pemanfaatan zat warna alam kurang diminati. Untuk itu para pengerajin batik perlu diberikan pengetahuan dan praktek cara pewarnaan zat warna dengan benar agar dapat diperoleh hasil pencelupan yang lebih baik. Pada pelatihan diajarkan pencelupan dengan menggunakan resep dan metode standar yang dapat digunakan untuk memperbaiki dan meningkatkan hasil pencelupan zat warna alam alam sehingga pengerajin mengetahui hasilnya dan mau menerapkannya pada proses produksinya. Resep dan metode standar pencelupan dapat menjadi pedoman teknis pencelupan zat warna alam bagi pengerajin batik. Prosesnya yang sederhana, singkat, biaya murah dan hasil yang optimal, tentu menjadi daya tarik bagi pengerajin batik dalam meningkatkan penggunaan zat warna alam. Kemudahan proses pencelupan zat warna alam dengan resep dan metode standar baru ini diharapkan dapat mengurangi penggunaan zat warna sintetis sehingga pencemaran lingkungan oleh limbah pewarnaan batik dapat berkurang. Selain itu pengerajin dapat menghasilkan produk eco-batik yang berkualitas dan ramah lingkungan sehingga dapat meningkatkan daya saing produk batik Indonesia di pasar global.
PELATIHAN PENCAPAN ZAT WARNA ALAM DENGAN HASIL OPTIMAL DAN WAKTU YANG SINGKAT PADA PENGRAJIN KAMPUNG BATIK KAUMAN SURAKARTA Subiyati, Subiyati; Rosyida, Ainur; Haryana, Sri
Abdi Masya Vol 4 No 1
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52561/abma.v4i1.250

Abstract

Untuk meningkatkan jumlah penjualan batik di Kampung Batik Kauman maka perlu diupayakan adanya variasi jenis produk dan efisiensi dalam pembuatannya. Salah satunya dengan membuat produk kain printing/cap bermotif batik dengan zat warna alam yang  mudah dan cepat dalam pembuatannya sehingga biaya produksinya lebih murah. Produk  kain cap  ini  lebih   diminati  dan  memiliki  daya  saing   di  pasar domesti   dan  global   karena   produk   yang   dihasilkan   bersifat   ramah lingkungan. Selain itu dalam produksinya dapat mengurangi pencemaran, khususnya lingkungan perairan mengingat Kampung Batik Kauman berada ditengah-tengah pemukiman dan di jantung kota Surakarta.  Untuk  itu  pada  kegiatan  PkM  dilakukan pelatihan  pembuatan kain cap yang diikuti 20 pengerajin batik dari Kampung Laweyan. Pelatihan dimulai dengan penjelasan oleh mahasiswa mengenai bahan, peralatan, resep, dan tahapan dalam pencapan kemudian dilanjutkan dengan praktek  proses persiapan pada kain yang akan dicap, pembuatan pasta cap, dan proses pencapan pada kain. Diakhir pelatihan, peserta diberikan kuesioner untuk membuktikan keberterimaan ketrampilan pencapan  yang telah diperoleh dalam pelatihan. Hasil pengisian kuesioner menunjukkan 100% peserta menyatakan pelatihan yang diikuti dapat meningkatkan pengetahuan dan ketrampilannya. 100% menyatakan hasil pelatihan dapat diterapkan untuk pengembangan usaha dan 89% peserta pelatihan  dapat melakukan sendiri pembuatan kain cap. Hasil pencapan dinilai sebagian besar pengerajin kualitasnya belum memuaskan karena dari hasil penilaian peserta hanya 32% saja yang menyatakan kualitas hasil pencapannya baik dan 68% peserta yang menilai ketuaan warna hasil pencapan cukup tua. Untuk itu masih perlu dilatihkan kepada pengerajin cara peningkatan kualitas hasil pencapan agar pembuatan kain cap zat warna alam benar-benar dapat diterapkan dalam pengembangan usahanya.
PEMANFAATAN LIMBAH SERUTAN KAYU NANGKA (Artocarpus heterophyllus) UNTUK PEWARNAAN KAIN SUTERA Rosyida, Ainur; Subiyati, Subiyati
Dinamika Kerajinan dan Batik: Majalah Ilmiah Vol. 35 No. 2 (2018): Dinamika Kerajinan dan Batik : Majalah Ilmiah
Publisher : Balai Besar Standardisasi dan Pelayanan Jasa Industri Kerajinan dan Batik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22322/dkb.v35i2.4301

Abstract

This research aimed to exploit the jackfruit wood  waste as textile coloration on silk. Moreover to know influence of dip solution pH variation application and mordan process to dyeing result quality. The dying process obtained by differences pH variation and fixator substance, namely alum and ferrous sulfate. According to the research was known that jackfruit wood  could be used to color silk into yellow and brown. The final color depending on the fixator whereas the color density and trend color depending on pH solution used in dyeing process. The dyeing process proved the good result, since it got smooth and permanent color. The color density showed the dyeing process using alum mordant got yellow included the highest color density on acid (pH : 5) whereas the ferrous sulfate got brown included the highest color density on acid (pH : 5). The color endurance on washing process got good color change value on 4 -5 of Grey Scale standart and of Staining Scale standard. Whereas color endurance on dry rubbing got very good: 5 on wet rubbing of Grey Scale standard. The results of this study can be applied to the process of dyeing natural dyes with optimal results and a short time.