Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Framing ecological issues in local political contestations as part of political communication in the 2018 regional election Yustisia, Ika Rizki; Purnomo, Joko; Maksum, Ali
Jurnal Inovasi Ilmu Sosial dan Politik (JISoP) Vol 5 No 2 (2023)
Publisher : Universitas Islam Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33474/jisop.v5i2.19825

Abstract

This paper discusses the practice of political communication carried out by regional head candidates in the City of Kediri in the 2018 local elections in East Java. This paper focuses on conducting in-depth tracking of the framing of ecological issues in campaign practices carried out by regional head candidates in the 2018 local elections. This study aims to gain an understanding and knowledge related to the political communication practices of regional head candidates in responding to ecological issues in political contestation locally in East Java. This research uses a descriptive qualitative approach that focuses on collecting data through interviews and documentation related to the political communication strategies of the 2018 Kediri mayoral candidates in communicating ecological issues to the public. The study results show that the political communication practices carried out by candidates in the 2018 regional elections have yet to make ecological issues a critical public issue. This is reflected in the campaign's content, which still focuses on socio-economic issues that prioritize aspects of infrastructure development for the community, not directing environmental conservation practices to support sustainable development.
Kritik Terhadap Praktik Kolonialisme di Jawa Pada Buku “Habis Gelap Terbitlah Terang” Indriani, Laillia Dhiah; Yustisia, Ika Rizki
Basastra Vol 12, No 3 (2023): BASASTRA: JURNAL KAJIAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
Publisher : Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/bss.v12i3.50518

Abstract

Tulisan ini berusaha membongkar kritik Kartini terhadap kebijakan kolonialisme yang merugikan masyarakat Jawa, khususnya yang berkaitan dengan ketimpangan gender dan relasi kuasa pemerintah kolonial. Kolonialisme yang terjadi bertahun-tahun telah meninggalkan berbagai warisan yang sampai saat ini masih diadopsi. Salah satu sumbangsih pemerintah kolonial adalah kebijakan-kebijakan yang mendiskreditkan perempuan dan memperkuat budaya patriarki. Hal ini secara tidak langsung telah membatasi ruang gerak perempuan. Baik dari segi pendidikan, relasi sosial, hingga akses ke ruang publik. Budaya patriarki sendiri sering diasosiasikan dekat dengan masyarakat Jawa. Salah satu cara untuk mendobrak budaya patriarki adalah dengan cara mengetahui akar permasalahan dari mana lahirnya budaya tersebut. Surat-surat Kartini yang dibukukan dalam “Habis Gelap Terbitlah Terang” secara garis besar memberi gambaran bagaimana kebijakan kolonialisme mempengaruhi adat istiadat yang berlaku di masyarakat. Sebagai metode analisis data, penelitian ini akan menggunakan Analisis Wacana Kritis Ruth Wodak agar bisa membongkar wacana tidak hanya dari aspek tekstual, melainkan juga sosio historis yang melatarbelakangi terbentuknya sebuah wacana. Hasil penelitian menunjukan adanya intervensi pemerintah kolonial Hindia-Belanda terhadap kebijakan-kebijakan seperti poligami, politik etis dan eksklusifitas pendidikan bagi perempuan, serta efek dominasi budaya barat yang melunturkan nilai-nilai lokal. Dari penelitian ini dapat dilihat bahwa akar dari budaya patriarki tidak hanya bersumber dari adat istiadat masyarakat Jawa, melainkan juga warisan pemerintah kolonial Hindia-Belanda pada masa penjajahan. Kata kunci: Kartini, Kolonialisme, Surat, Hindia-Belanda 
Kritik Terhadap Praktik Kolonialisme di Jawa Pada Buku œHabis Gelap Terbitlah Terang Indriani, Laillia Dhiah; Yustisia, Ika Rizki
BASASTRA: JURNAL KAJIAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA Vol. 12 No. 3 (2023): BASASTRA: JURNAL KAJIAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
Publisher : Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/bss.v12i3.50518

Abstract

Tulisan ini berusaha membongkar kritik Kartini terhadap kebijakan kolonialisme yang merugikan masyarakat Jawa, khususnya yang berkaitan dengan ketimpangan gender dan relasi kuasa pemerintah kolonial. Kolonialisme yang terjadi bertahun-tahun telah meninggalkan berbagai warisan yang sampai saat ini masih diadopsi. Salah satu sumbangsih pemerintah kolonial adalah kebijakan-kebijakan yang mendiskreditkan perempuan dan memperkuat budaya patriarki. Hal ini secara tidak langsung telah membatasi ruang gerak perempuan. Baik dari segi pendidikan, relasi sosial, hingga akses ke ruang publik. Budaya patriarki sendiri sering diasosiasikan dekat dengan masyarakat Jawa. Salah satu cara untuk mendobrak budaya patriarki adalah dengan cara mengetahui akar permasalahan dari mana lahirnya budaya tersebut. Surat-surat Kartini yang dibukukan dalam œHabis Gelap Terbitlah Terang secara garis besar memberi gambaran bagaimana kebijakan kolonialisme mempengaruhi adat istiadat yang berlaku di masyarakat. Sebagai metode analisis data, penelitian ini akan menggunakan Analisis Wacana Kritis Ruth Wodak agar bisa membongkar wacana tidak hanya dari aspek tekstual, melainkan juga sosio historis yang melatarbelakangi terbentuknya sebuah wacana. Hasil penelitian menunjukan adanya intervensi pemerintah kolonial Hindia-Belanda terhadap kebijakan-kebijakan seperti poligami, politik etis dan eksklusifitas pendidikan bagi perempuan, serta efek dominasi budaya barat yang melunturkan nilai-nilai lokal. Dari penelitian ini dapat dilihat bahwa akar dari budaya patriarki tidak hanya bersumber dari adat istiadat masyarakat Jawa, melainkan juga warisan pemerintah kolonial Hindia-Belanda pada masa penjajahan. Kata kunci: Kartini, Kolonialisme, Surat, Hindia-Belanda