Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

EVALUASI WAKTU KONTAK ADSORPSI TIMBAL (Pb) OLEH ADSORBEN DAUN NANAS (Ananas comosus) PADA OLI YANG DIGUNAKAN LANGSUNG Octavia, Rizka; Ramli, Irawati; Kamri, Andi Maulana
As-Syifaa Jurnal Farmasi Vol 16, No 1 (2024): AS-SYIFAA JURNAL FARMASI
Publisher : Fakultas Farmasi UMI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56711/jifa.v16i1.1124

Abstract

Motor vehicle users in Indonesia are among the highest in Southeast Asia. The increase in the population of motor vehicles can lead to increased use of vehicle lubricants. However, it also threatens the environment by leaving lead (Pb) waste on the oil that has been used, which, if not properly managed, can harm the environment. Because used oil contains some heavy metals, one of them is Pb metal, or lead. It's one of the B3 wastes, which is a dangerous and toxic material that will cause pollution in the environment. Using pineapple leaves is one way to handle waste with natural ingredients. The aim of this study was to find out whether the pineapple leaf can adsorb lead metal (Pb) from waste oil and how the contact time of the adsorptive leaf best affects the amount of Pb ions adsorbed into waste oil. The study was conducted using experimental in vitro techniques. The first process in this study was to activate the pineapple leaf with 2% NaOH. Then, the adsorbent from the activated pineapan leaf was linked to the used oil at different times (10, 20, 30, and 40 minutes) to cause the Pb metal adsorption. (timbal). With the cellulose contained in pineapple leaves, heavy metals can be reduced in waste oils through adsorption or absorption processes. Contact time is the component that affects the adsorption process
EVALUASI EFISIENSI PANAS TERHADAP PEMAKAIAN BAHAN BAKAR HIGH SPEED DIESEL PADA OPERASI COAL MILL DI PT. VALE INDONESIA, Tbk Octavia, Rizka; ramli, irawati; Hapid, Durra
Patria Artha Technological Journal Vol 7, No 2 (2023): Patria Artha Technological Journal
Publisher : Department of Electrical Engineering, University of Patria Artha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33857/patj.v7i2.790

Abstract

Dalam proses coal mill, untuk mengeringkan batubara digunakan jenis bahan bakar diesel yaitu high speed diesel yang merupakan bahan bakar jenis solar. Namun, pemakaian bahan bakar high speed diesel (HSD) salah satu faktor kontribusi tertinggi untuk biaya operasional coal mill. Pemakaian bahan bakar high speed diesel (HSD) yang digunakan sebelumnya adalah 470 kg/h untuk mengeringkan batubara 50 tph. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan efisiensi panas dari pengurangan pemakaian high speed diesel pada coal mill dan menentukan penurunan pemakaian high speed diesel pada saat dilakukan trial. Penelitian ini dilakukan di PT. Vale Indonesia, Tbk pada 12 Maret-8 Mei 2019. Alat yang diamati yaitu primary air yang ada pada unit coal mill sedangkan bahan yaitu high speed diesel. Jenis penelitian ini merupakan jenis penelitian eksperimental, data diperoleh secara langsung, kemudian menghitung efisiensi panas. Hasil penelitian menunjukkan efisiensi panas sebelum dan setelah dilakukan trial yaitu 92,9% menjadi 97,2%. Hal ini membuktikan bahwa dengan dilakukan pengurangan high speed diesel (trial) dapat meningkatkan efisiensi coal mill dan proses high speed diesel tidak terganggu. Setelah dilakukan trial pemakaian high speed diesel cenderung turun menjadi 394,6 Kg/h sehingga penurunan pemakaian high speed diesel adalah 16,04%.
Analisis Pengolahan Biogas Dari Campuran Limbah Sayur Kangkung Dan Eceng Gondok Dengan Starter Kotoran Sapi Wahab, Nurhikmah; Ramli, Irawati
JURNAL TECNOSCIENZA Vol. 6 No. 2 (2022): TECNOSCIENZA
Publisher : JURNAL TECNOSCIENZA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51158/tecnoscienza.v6i2.625

Abstract

Eceng gondok memiliki potensi untuk dijadikan sumber energi terbarukan yang menghasilkan biogas karena mempunyai kandungan hemiselulosa dan lignin yang menjadikan biomassa ini dapat dimanfaatkan sebagai biogas. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui (1) Perubahan tekanan biogas dari beberapa jenis bahan baku limbah sayur kangkung dan eceng gondok, (2) tekanan optimum biogas dari jenis bahan baku limbah sayur kangkung dan eceng gondok. Penelitian ini menggunakan bahan utama berupa limbah sayuran kangkung dan eceng gondok, starter kotoran tai sapi diperoleh dari Rumah Pemotongan Hewan (RPH) dan penambahan air. Adapun Prosedur yaitu mengumpulkan limbah sayur ksngkung dan eceng gondok yang telah dipersiapkan lalu dibersihkan terlebih dahulu kemudian dicacah, kotoran sapi dijadikan sebagai biostarter, kemudian mencampurkan kotoran sapi (perbandingan campuran bahan dan air = 3 : 1), dimasukkan digester selanjutnya fermentasikan dengan variasi waktu 1 sampai 13 minggu untuk sayur kangkung dan eceng gondok. Berdasarkan hasil penelitian pengolahan dan analisis data, jenis limbah sayur kangkung dan eceng gondok menghasilkan tekanan biogas yang tidak berbeda-beda secara signifikan dengan tekanan untuk sayur kangkung = 103,37 kPa – 108,24 kPa sedangkan eceng gondok 105,55 kPa-111,86 kPa, dan tekanan gas optimum yang dapat dihasilkan dari bahan baku limbah sayur kangkung = 108,24 kPa dan eceng gondok = 111,86 kPa. Adapun Uji nyala api yang didapatkan yaitu selama 25 menit 10detik.
PENGUJIAN UNSUR LOGAM Co, OKSIDA MgO DAN Al2O3 PADA JENIS TANAH LIMONITE DENGAN MENGGUNAKAN METODE X-RAY FLOURESCENCE (XRF) Wahab, Nurhikmah; Octavia, Rizka; Ramli, Irawati; Syaputra, Irfan
Jurnal Ilmiah Teknik Kimia Vol. 9 No. 1 (2025): JURNAL ILMIAH TEKNIK KIMIA
Publisher : Program Studi Teknik Kimia, Universitas Pamulang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32493/jitk.v9i1.44851

Abstract

Nickel Laterite Laterite is defined as one of the various products of the chemical weathering process. This research aims to analyze the content of the metal elements cobalt (Co), magnesium oxide (MgO), and aluminum oxide (Al₂O₃) in limonite soil types using the X-Ray Fluorescence (XRF) method. Limonite soil was chosen because it is rich in iron minerals and its potential to contain valuable element.The test results show variations in the concentrations of Co,MgO,and Al₂O₃ in the various limonite soil samples analyzed, namely an average of 0.07% cobalt (Co),an average of 5.18% of Magnesium Oxide, and an average of Aluminum Oxide of 7.34%. Differences in element levels are influenced by mineralogical composition, geological origin, and environmental conditions in the sampling area.This research makes an important contribution to understanding the distribution of important elements in limonite soils,which can be the basis for more effective management of mineral resources in the future
TEKNOLOGI PEMBUATAN TELUR ASIN DENGAN PENERAPAN METODE TEKANAN OSMOTIK Ramli, Irawati; Wahab, Nurhikmah
ILTEK : Jurnal Teknologi Vol. 15 No. 02 (2020): ILTEK : Jurnal Teknologi
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Islam Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47398/iltek.v15i02.29

Abstract

Teknologi yang memproduksi telur asin secara umum merupakan teknologi sederhana. perbedaan proses produksi dan kualitas produk telur asin ditentukan berdasarkan cara pengolahannya. Tujuan penelitian ini telur asin dapat dibuat dalam waktu singkat melalui manipulasi faktor tekanan osmotik, perendaman telur dalam asam cuka dapat membuka membran semipermeabel pada kulit telur sehingga larutan garam cepat masuk dalam telur. Metode penelitiannya pertama pemilihan telur itik dengan kualitas yang baik, lalu dibersikan, menyiapkan larutan asam asetat dengan konsentrasi 5%,10%,15%,20%, dan 25%. Lalu rendam telur dalam larutan asam asetat dengan variasi waktu 5,10,15 dan 20 menit. lalu bungkus telur dengan adonan serbuk batu merah, memasukkan bungkusan telur kedalam alat pemanas selama 3 jam suhu 60oC, proses terakhir dengan uji SNI dan uji organoleptik. Dari penelitian ini didapatkan hasil untuk kadar garam dengan waktu perendaman singkat (5 menit) dan konsentrasi larutan perendam Asam Asetat 15% sudah memenuhi standar SNI 4277.1996 yaitu minimal 2%. Di mana dalam hal ini proses perendaman telur dengan menggunakan asam asetat berfungsi membuka pori cangkang telur agar proses osmostik garam lebih cepat. Dari hasil penelitian diperoleh semakin tinggi konsentrasi asam asetat dan semakin lama waktu perendaman diperoleh tingkat osmosis garam semakin cepat dan kadar garam dalam telur semakin tinggi, dengan metode manipulasi faktor tekanan osmotik telur asin dapat dibuat dalam waktu singkat yaitu 3 jam.