Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

PMP PENINGKATAN EKONOMI UKM USAHA UNGGUL TAKALAR MELALUI DIVERSIFIKASI OLAHAN RUMPUT LAUT MENUJU ENTREPRENEURS VILLAGE DESA LAIKANG KAB TAKALAR Wahab, Nurhikmah; Sukaini; Mustam, Mariaulfa; Afalid, Muhammad; Zalzabila, Nur Afdaliana
Prosiding Seminar Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 4 (2023): PROSIDING SEMINAR NASIONAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT - SNPPM2023
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstract Seaweed is one of the local potentials of Laikang Village, Takalar Regency, which plays an important role in the community's economy. The problem that is often encountered is the unstable selling price of grass. This UKM sells snack products made from seaweed, such as sesame cakes, grilled seaweed, but they are not well known by the local residents and the products are self-defeating. Therefore, there must be a new breakthrough in the process of production, marketing, distribution. The aim of this activity is to increase the productivity of UKM. This community service takes place in several stages. 1) conducting outreach and training, 2) conducting mentoring, 3) evaluating and reflecting on the results of mentoring, counseling, and training that has been provided to partners. 4) in the marketing process, it can expand the market, one of which is product results can be distributed to supermarkets or, can also be promoted through social media so that partners can increase knowledge and become village entrepreneur groups (Entrepreneur Village). With this implementation, several things have been shown to improve, including: 1) Increased ability to process seaweed into chips, jam and nuggets, 2) Improved partner capabilities in aspects of production, packaging, business management marketing, and increased partner income by 50%, 3) partner's ability to market products through online and offline media. Abstrak Rumput Laut salah satu potensi lokal desa Laikang Kab Takalar yang berperan penting dalam perekonomian masyarakat, Permasalahan yang sering ditemui yaitu harga jual rumput yang tidak stabil. UKM ini menjual produk makanan ringan berbahan baku rumput laut seperti kue wijen bakar rumput laut namun belum terlalu dikenal oleh warga sekitarnya dan produk yang menoton. Oleh karena itu, harus ada terobosan baru pada proses produksi, pemasaran, distribusinya, Tujuan kegiatan yaitu meningkatkan produktivitas UKM. Pengabdian masyarakat ini berlangsung beberapa tahap. 1)mengadakan sosialisasi dan pelatihan, 2)melakukan pendampingan, 3)mengevaluasi dan merefleksi hasil dari pendampingan, penyuluhan, dan pelatihan yang telah diberikan kepada mitra. 4) pada proses pemasaran, dapat memperluas pasar,salah satunya hasil produk dapat disalurkan ke pasar swalayan ataupun, juga dapat dipromosikan melalui media sosial sehingga mitra dapat meningkatkan pengetahuan dan menjadi kelompok wirausaha desa (Entrepreneur Village).Dengan adaya pelaksanaan ini mampu meperlihatkan peningkatan beberapa hal diantaranya yaitu:1) Peningkatan kemampuan dalam mengolah rumput laut menjadi keripik, selai dan nugget, 2) Peningkatan kemampuan mitra dalam aspek produksi, pengemasan, pemasaran manajemen usaha, dan meningkatkan pendapatan mitra sebesar 50%, 3)kemampuan mitra dalam memasarkan produk melalui media online maupun offline.
PKM Kelompok Tani dalam Peningkatan Ketahanan Pangan Melalui Budidaya Sayuran Akuaponik dan Ikan Lele Menggunakan Teknologi Budikdamdrum Mustam, Mariaulfa; Maryana, Dwi; Wahab, Nurhikmah; Ramdani, Nurfika; Azis, Hijrah Amaliah; Amran, Muh.; Lukman, Derry Alif
Abdimas Galuh Vol 6, No 2 (2024): September 2024
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25157/ag.v6i2.15487

Abstract

Teknologi budikdamdrum pada sayuran akuaponik akan menjadi alternatif untuk petani guna memenuhi ketahanan pangan keluarga dengan pemanfaatan lahan sempit salah satunya seperti pekarangan rumah. Alat dan bahan yang digunakan yaitu : drum, baja ringan kanal c, pompa air, bellsiphon, gurinda, bor, pisau, meteran, TDS meter, selang air, pH universal, timbangan, batu kerikil, pecahan genteng dan pasir malang sebagai media tanam sayuran, benih kangkung, bibit ikan lele, air. Metode yang dilakukan terdiri dari beberapa tahapan yakni penyuluhan, pelaksanaan pelatihan, dan monotoring dan evaluasi rencana keberlanjutan program. Hasil yang didapatkan dari kegiatan PKM yakni adanya peningkatan yang signifikan dalam pertumbuhan tanaman kangkung. Penambahan tinggi tanaman disebabkan akibat dari hasil metabolisme tanaman yang dipengaruhi oleh faktor lingkungan di daerah penanaman seperti air, sinar matahari dan nutrisi dari kotoran ikan. Serta adanya peningkatkan signifikan pada pertumbuhan berat ikan lele. Terlihat lele yang segar, daging padat dan bersih. Dengan adanya kegiatan PKM ini mitra dapat meningkatkan pemahaman dan keterampilan terkait budidaya sayuran akuaponik dan ikan lele menggunakan Teknologi Budikdamdrum. Minat mitra dalam melanjutkan budidaya ini ditandai dengan apresiasi dan antusias mitra maupun warga laikang selama pelaksanaan PKM. Kangkung dan lele hasil budidaya ini dapat memenuhi kebutuhan nutrisi nabati dan hewani keluarga, dapat menciptakan pertanian rumahan dan mampu menjadi solusi dalam peningkatan ketahanan pangan keluarga, serta dapat meningkatkan perekonomian mitra maupun warga desa laikang. Tim PKM berharap agar mitra selalu menjaga dan merawat alat instalasi akuaponik budikdamdrum ini agar terus dapat digunakan dan terus menghasilkan bahan pangan yang sehat.
PKM Kelompok Industri Rumah Tangga KINOKO FARM dalam Pengolahan Limbah Media Tanam Baglog menjadi Briket Arang di Kelurahan Bontoa Kabupaten Maros Ramdani, Nurfika; Azis, Hijrah Amaliah; Yusran, Muhammad; Mustam, Mariaulfa; Wahab, Nurhikmah; Maryana, Dwi; Amos, Erpianto; Erwin, Erwin
Abdimas Galuh Vol 6, No 2 (2024): September 2024
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25157/ag.v6i2.15542

Abstract

Masyarakat Kelurahan Bontoa Kabupaten Maros sebagian besar bekerja sebagai petani sawah, peternak ayam dan bebek. Kondisi yang tidak menentu mengakibatkan masyarakat mulai mencari usaha sampingan untuk melakukan budidaya jamur tiram. Salah satunya adalah mitra KINOKO FARM yang bergerak dalam budidaya jamur tiram. Media tanam baglog jamur tiram memiliki umur produktif berkisar 3-4 bulan, setelah masa produktif berakhir, media tanam tidak dapat dipakai kembali sehingga hanya menjadi limbah yang tidak termanfaatkan. Pengolahan limbah menjadi briket arang menjadi solusi mitra. Tahapan dalam pengolahan limbah media tanam baglog menjadi briket arang adalah tahap FGD, penyuluhan, pelatihan dan pendampingan, pengemasan dan pelabelan dan pemasaran. Hasil dari kegiatan ini memberikan dampak positif bagi peningkatan pengetahuan dan keterampilan mitra dan masyarakat setempat serta mendapat sambutan baik bagi petani jamur lainnya. Saran atas kegiatan ini adalah keberlanjutan program dengan memfokuskan produksi briket arang dari limbah baglog para petani jamur di kabupaten Maros dan menguji kualitas agar sesuai kadar dan pemasaran hingga tingkat ekspor.
Optimizing Post-Harvest Preservation of Shallots (Allium Aascalonicum L) through the Application of Co-60 Gamma Ray Irradiation Technology Sarjono, Arianto Passalli; Indriastuti, Alfiah; Azis, Hijrah Amaliah; Ramdani, Nurfika; Mustam, Mariaulfa; Amin, Ida Ifdaliah; Wahab, Nurhikmah; Bangun, Daniel
Journal of Chemical Process Engineering Vol. 9 No. 2 (2024): Journal of Chemical Process Engineering
Publisher : Fakultas Teknologi Industri - Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33096/jcpe.v9i2.1238

Abstract

Shallots are an important food commodity for the needs of various Indonesian cuisines and other uses that are widely utilized. However, currently shallot farmers complain about post-harvest shallots that are easily damaged such as rotting, wrinkling, porous, root growth and fungal growth. To reduce this damage, preservation is needed. One alternative technology is Co-60 Gamma Ray Irradiation based on the principle of electromagnetic radiation that produces high-energy photons that cause ionization and excitation in the material it passes through. The nature of Gamma rays used in the preservation process has great penetrating power and does not cause temperature changes in the irradiated food. The purpose of this study was to determine the effect of Co-60 gamma ray irradiation on the optimization of the shelf life of post-harvest preservation of shallots with variations in control doses: low, medium and high, variations in temperature and quality parameters. The method of this research stage is: 1) Sample preparation. 2) Gamma Ray Irradiation of Co-60 with variation of control dose: low, medium and high 3) Analysis of temperature measurement and measurement of quality parameters (water content, weight loss, damage and hardness) against the irradiation dose. The results showed that gamma ray irradiation of Co-60 affected the length of shoots based on variation of dose and temperature, namely on day 1 and day 14 the combination of 650Gy treatment at 350C had the smallest shoot length, water content was relatively high, weight loss was relatively small, damage was relatively small and hardness was relatively high.
Analisis Pengolahan Biogas Dari Campuran Limbah Sayur Kangkung Dan Eceng Gondok Dengan Starter Kotoran Sapi Wahab, Nurhikmah; Ramli, Irawati
JURNAL TECNOSCIENZA Vol. 6 No. 2 (2022): TECNOSCIENZA
Publisher : JURNAL TECNOSCIENZA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51158/tecnoscienza.v6i2.625

Abstract

Eceng gondok memiliki potensi untuk dijadikan sumber energi terbarukan yang menghasilkan biogas karena mempunyai kandungan hemiselulosa dan lignin yang menjadikan biomassa ini dapat dimanfaatkan sebagai biogas. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui (1) Perubahan tekanan biogas dari beberapa jenis bahan baku limbah sayur kangkung dan eceng gondok, (2) tekanan optimum biogas dari jenis bahan baku limbah sayur kangkung dan eceng gondok. Penelitian ini menggunakan bahan utama berupa limbah sayuran kangkung dan eceng gondok, starter kotoran tai sapi diperoleh dari Rumah Pemotongan Hewan (RPH) dan penambahan air. Adapun Prosedur yaitu mengumpulkan limbah sayur ksngkung dan eceng gondok yang telah dipersiapkan lalu dibersihkan terlebih dahulu kemudian dicacah, kotoran sapi dijadikan sebagai biostarter, kemudian mencampurkan kotoran sapi (perbandingan campuran bahan dan air = 3 : 1), dimasukkan digester selanjutnya fermentasikan dengan variasi waktu 1 sampai 13 minggu untuk sayur kangkung dan eceng gondok. Berdasarkan hasil penelitian pengolahan dan analisis data, jenis limbah sayur kangkung dan eceng gondok menghasilkan tekanan biogas yang tidak berbeda-beda secara signifikan dengan tekanan untuk sayur kangkung = 103,37 kPa – 108,24 kPa sedangkan eceng gondok 105,55 kPa-111,86 kPa, dan tekanan gas optimum yang dapat dihasilkan dari bahan baku limbah sayur kangkung = 108,24 kPa dan eceng gondok = 111,86 kPa. Adapun Uji nyala api yang didapatkan yaitu selama 25 menit 10detik.