Rendahnya pemahaman masyarakat terhadap keberadaan pasraman formal Adi Widya. Pasraman Gurukula Bangli dengan segala bentuk dan pola pembelajarannya, berimplikasi pada rendahnya minat masyarakat untuk menyekolahkan anak-anaknya pada lembaga pendidikan ini. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memahami manajemen pendidikan pasraman formal Adi Widya Pasraman Gurukula Bangli, untuk menganalisis kendala dan upaya penanggulangan masalah manajemennya, dan menkonstruksi manajemen pendidikannya. Teori yang digunakan dalam penelitian ini meliputi teori fungsional struktural, teori behaviorisme dan teori kontruktivisme. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif, yang menggunakan data berupa wacana, hasil wawancara dan observasi dengan narasi sistematis. Penentuan informan dipilih dengan snowball sampling. Teknik pengumpulan datanya adalah teknik kepustakaan, teknik observasi, teknik wawancara, dan teknik dokumentasi. Metode penyajian hasil penelitian dilakukan dengan metode deskritif atau analisa deskritif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: Manajemen pendidikan pasarman formal Adi Widya Pasraman Gurukula Bangli dirancang untuk meningkatkan kualitas peserta didik pasraman, yang meliputi manajemen perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengawasan. Manajemen pendidikan pasraman formal Adi Widya Pasraman Gurukula Bangli pada hakekatnya sama dengan lembaga pendidikan formal lainnya, namun di lembaga ini menerapkan kurikulum keagamaan, dan juga mengupayakan pola pembinaan Budi Pekerti pada murid. Kendala dalam pelaksanaannya meliputi, keterbatasan sumber daya manusia, pelayanan proses pendidikan, terbatasnya sumber pendanaan dan seringnya perubahan kebijakan. Sedangkan upaya mengatasi kendala dalam pelaksanaan Manajemen pendidikannya adalah dengan peningkatan kopetensi tenaga pendidik dan kependidikan, mengupayakan pemenuhan sarana prasarana, dan peningkatan kesadaran komunal. Konstruksi manajemen pendidikan Adi Widya Pasraman Gurukula Bangli meliputi tiga aspek pokok yakni: konstruksi personal, konstruksi sosial dan konstruksi budaya.