Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

IMPLEMENTASI PROGRAM BERAS MISKIN SEBAGAI UPAYA MENGATASI KEMISKINAN (Studi Di Desa Roko-Roko Kecamatan Wawonii Tenggara Kabupaten Konawe Kepulauan) Hesri, Hesri; Tuwu, Darmin; Patta, Iwan
Jurnal Kesejahteraan dan Pelayanan Sosial Vol 1, No 1 (2020): Edisi Mei 2020
Publisher : Laboratorium Ilmu Kesejahteraan Sosial FISIP-UHO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi implementasi program beras miskin (Raskin) sebagai upaya mengatasi kemiskinan dan untuk mengetahui kendala dalam implementasi program Raskin sebagai upaya mengatasi kemiskinan di Desa Roko-Roko Kecamatan Wawonii Tenggara Kabupaten Konawe Kepulauan. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Sedangkan teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik observasi, wawancara dan dokumentasi. Informan dalam penelitian ini adalah Kepala Desa, Sekretaris Desa, salah satu Ketua RT dan lima belas orang masyarakat yang mendapatkan Raskin. Sumber data yang digunakan adalah sumber data primer dan sumber data sekunder. Teknik analisis data adalah kualitatifif deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa implementasi program beras miskin sebagai upaya mengatasi kemiskinan di Desa Roko-Roko belum berjalan dengan baik seperti yang diharapkan. Hal ini dikarenakan faktor-faktor yang sangat memengaruhi keberhasilan implementasi seperti faktor komunikasi, faktor sumber daya, faktor disposisi, dan faktor struktur birokrasi. Dalam implementasi program Raskin belum berjalan optimal karena masih kurangnya komunikasi dalam bentuk sosialisasi yang dilakukan oleh Pemerintah Desa dengan masyarakat, aparat pelaksana program Raskin belum mampu menjalankan tugasnya dengan baik, ketetapan harga tidak sesuai dengan pedoman umum Raskin atau ketetapan pemerintah. Dan adapun kendala dalam implementasi program Raskin yaitu jadwal Pembagian Raskin yang sering terlambat dan pembagian Raskin yang tidak tepat sasaran.
Sosialisasi Peraturan Pertandingan dan Perwasitan Cabang Olahraga Sepak Takraw Heriansyah, Heriansyah; Patta, Iwan; Suhartiwi, Suhartiwi; Marsuna, Marsuna; Azzurah, Dwi Restu Ayla
Lumbung Inovasi: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 9 No. 4 (2024): December
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pemberdayaan Masyarakat (LITPAM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36312/linov.v9i4.2251

Abstract

Tujuan dari pengabdian kepada masyarakat ini yaitu untuk meningkatkan pemahaman dalam sosialisasi peraturan pertandingan dan perwasitan cabang olahraga sepak takraw. Permasalahan yang mungkin dihadapi oleh mitra dalam sosialisasi yaitu mengalami keterbatasan dalam jumlah tenaga ahli yang dapat diikutsertakan dalam sosialisasi, seperti pelatih berpengalaman atau wasit berlisensi. Sumber daya fisik seperti fasilitas pelatihan atau peralatan yang memadai bisa menjadi kendala jika tidak tersedia dalam jumlah atau kualitas yang sesuai. Mitra sering kali menghadapi masalah pendanaan yang membatasi kemampuan mereka untuk menyelenggarakan sosialisasi secara efektif, termasuk biaya untuk narasumber, materi pelatihan, dan transportasi. Mengatasi permasalahan yang dihadapi dalam sosialisasi peraturan pertandingan dan perwasitan cabang olahraga sepak takraw, serta mencapai target yang diinginkan, solusi dan langkah-langkah berikut dapat diterapkan yaitu menyediakan pelatihan intensif dan sertifikasi untuk wasit dan pelatih guna meningkatkan kualitas dan jumlah tenaga ahli. Ini bisa melibatkan pelatih dari luar daerah atau ahli nasional yang berpengalaman. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa peserta memahami peraturan dengan baik setelah sosialisasi. Sebagian besar peserta dapat menerapkan pengetahuan tersebut dalam latihan dan pertandingan. Ada peningkatan dalam penerapan peraturan dan teknik perwasitan dalam pertandingan yang diadakan setelah sosialisasi, dengan pengamatan adanya keputusan yang lebih konsisten dan adil. Survei menunjukkan bahwa 90% peserta menyatakan puas dengan materi pelatihan, kualitas narasumber, dan fasilitas yang disediakan selama program. Dari jumlah tersebut, 60% menyatakan sangat puas, sementara 30% merasa cukup puas. Sebaliknya, 10% peserta merasa belum sepenuhnya memahami materi yang disampaikan dan membutuhkan penjelasan lebih lanjut. Socialization of Match Regulations and Refereeing Sepak Takraw Sports Branch  Abstract The purpose of this community service is to improve understanding in the socialization of the rules of the match and refereeing of the sepak takraw sport. Problems that partners may face in socialization are experiencing limitations in the number of experts who can be included in the socialization, such as experienced coaches or licensed referees. Physical resources such as adequate training facilities or equipment can be obstacles if they are not available in the appropriate quantity or quality. Partners often face funding issues that limit their ability to conduct socialization effectively, including costs for resource persons, training materials, and transportation. To overcome the problems faced in the socialization of the rules of the match and refereeing of the sepak takraw sport, and to achieve the desired targets, the following solutions and steps can be applied, namely providing intensive training and certification for referees and coaches to improve the quality and number of experts. This can involve coaches from outside the region or experienced national experts. The evaluation results showed that participants understood the rules well after the socialization. Most participants were able to apply this knowledge in training and matches. There was an increase in the application of the rules and refereeing techniques in matches held after the socialization, with observations of more consistent and fair decisions. Satisfaction surveys showed that around 90% of participants were satisfied with the training materials, speakers, and facilities provided. And 10% did not really understand the material explained. Many participants felt that the socialization met their needs and provided added value.