Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

Peran Masyarakat dalam Meningkatkan Pendidikan Pedesaan Aris Salman Al Farisi
E-Jurnal Aksioma Ad-Diniyyah : The Indonesian Journal of Islamic Studies Vol 3, No 1 (2015)
Publisher : LPPM STAI La Tansa Mashiro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (292.938 KB) | DOI: 10.55171/jad.v3i1.245

Abstract

Family is a natural society in which there are fundamentals of education. Here education takes place by itself according to the social order that applies in it. Here are the basics of experience through compassion and full of love, need and authority and values of obedience. Parents are the primary and first educators for children, because they are the first children to receive education and are able to live the atmosphere of religious life in family life that will affect their daily behavior which is the result of their parents' guidance, so that they become moral children noble, noble character that is useful for him for the sake of the future of the family of religion, nation and state. Getting education is one of the rights that should be possessed by adolescents. It can be understood that everyone does have to get an education. Therefore, the expected life of every human being is good and happy in his life, so education is needed to achieve that goal. Thus, education is the completeness of human needs that are very important in life and life, because basically education is an effort to cultivate humans. Therefore the process of Islamic religious education has the duty to form a personality in humans, especially in adolescents to become an essential Muslim person. This study aims to find out about the Islamic Religious Education in Intenjaya Village, and to find out about Intenjaya Village's youth association, as well as to find out the effect of Islamic education on Today's Adolescent Relationship in Intenjaya Village, Cimarga District. In this study, researchers assumed that the higher the participation of parents in terms of educating children which leads to the introduction of Islamic religious education, the better the behavior of adolescents in their association in the community.Keluarga  merupakan  masyarakat  alamiah yang didalamnya terdapat  dasar-dasar pendidikan. Disini pendidikan berlangsung  dengan sendirinya sesuai dengan tatanan pergaulan yang berlaku didalamnya. Disini delitakan dasar-dasar pengalaman melalui  rasa  kasih  sayang dan  penuh  kecintaan,  kebutuhan dan  kewibawaan dan nilai-nilai kepatuhan.Orang  tua adalah  pendidik utama  dan  pertama bagi anak, karena merekalah anak mula-mula menerima pendidikan-pendidikan serta mampu menghayati suasana kehidupan  religius dalam kehidupan keluarga yang akan berpengaruh dalam perilakunya sehari-hari yang merupakan hasil dari bimbingan orang tuanya, agar menjadi anak yang berakhlak mulia, berbudi pekerti yang luhur yang berguna bagi dirinya demi masa depan keluarga agama, bangsa dan negara.Memperoleh pendidikan adalah salah satu hak yang patut dimiliki oleh remaja.Dapat dipahami bahwa setiap orang memang harus mendapatkan pendidikan.oleh karena itu kehidupan yang diharapkan setiap manusia adalah berahlak yang baik dan berbahagia dalam hidupnya, maka untuk mencapai tujuan tersebut diperlukan pendidikan.Dengan demikian bahwa pendidikan merupakan kelengkapan dari kebutuhan manusia yang sangat penting dalam hidup dan kehidupannya, karena pada dasarnya pendidikan  adalah  usaha  membudayakan  manusia. Oleh  karena  itu proses  pendidikan agama Islam bertugas pokok  membentuk kepribadian pada diri manusia terlebih pada remaja untuk menjadi pribadi muslim yang hakiki.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tentang Pendidikan Agama Islam yang ada di Desa Intenjaya, dan untuk mengetahui pergaulan remaja Desa Intenjaya, serta sekaligus untuk mengetahui pengaruh pendidikan agama Islam  terhadap Pergaulan remaja Masa Kini di Desa Intenjaya Kecamatan Cimarga.Dalam penelitian ini,  peneliti berasumsi bahwa semakin tinggi peran serta orang tua dalam hal mendidik anak yang mengarah pada pengenalan-pengenalan pendidikan agam Islam, maka semakin lebih baik pula perilaku remaja dalam pergaulannya di lingkungan masyarakat.
UPAYA KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN BUDAYA RELIGIUS DI SEKOLAH Aris Salman Alfarisi
E-Jurnal Aksioma Ad-Diniyyah : The Indonesian Journal of Islamic Studies Vol 8, No 1 (2020)
Publisher : LPPM STAI La Tansa Mashiro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (286.758 KB) | DOI: 10.55171/jad.v8i1.411

Abstract

Perwujudan budaya religius di lingkungan sekolah merupakan keputusan  ideal,   dengan   cara   membiasaan   peserta   didik   dalam   melaksanakan  nilai-nilai keagamaan setiap hari. Untuk itu agar budaya religius tetap terlaksana, maka kepala sekolah selalu melakukan upaya peningkatkan internalisasi nilai-nilai agama agar peserta didik tumbuh menjadi anak yang taat terhadap ajaran agama islam. Penelitian tentang budaya religius ini dilakukan di SD Islam Al-Husna Rangkasbitung dengan tujuan (1) Untuk mengetahui upaya kepala sekolah dalam menngkatkan suasana religius dan (2) Untuk mengetahui suasana religius di SD Islam Al-Husna rangkasbitung. Dalam memilih metode penelitian, penulis menggunakan metode penelitian kualitatif dengan jenis penelitian tindakan sekolah (PTS), artinya penelitian ini lebih fokus kepada upaya yang dilakukan oleh kepala sekolah dalam meningkatkan budaya religius di SD Islam Al-Husna Rangkasbitung, namun sumber data yang lain diperlukan seperti dari bagian keagamaan, kurikulum, guru dan siswa. Setelah dilakukan penelitian, hasil menunjukkan (1) Peningkatan budaya religius yang dilakukan oleh kepala sekolah antara lain (a) Melakukan pembinaan bakat seperti dalam mengumandangkan adzan terhadap peserta didik dan mengadakan perlombaan adzan sewaktu-waktu (b) Melaksanakan latihan pengembangan pemahaman kalam Allah setiap seminggu sekali seperti melaksanakan istighosah atau seminar keagamaan dan memberikan pengajaran dan pemahaman mengenai al-quran dengan cara belajar tajwid dan pelatihan qori (c) Mewajibkan seluruh guru-guru untuk melaksanakan nilai-nilai keagamaan dengan tujuan sebagai pemberian keteladanan terhadap peserta didik. (2) Budaya Religius yang sudah dilaksanakan setiap harinya antara lain (a) membiasakan senyum, salam dan sapa ketika bertemu guru dan selalu senantiasa berbicara baik kepada siapapun serta membiasakan peserta didik untuk mengumandangkan adzan secara bergilir ketika hendak melaksanakan shalat berjamaah (b) Membiasakan untuk membaca kalam Allah setiap hari seperti membaca asmaul husna setiap pagi sebelum memulai pembelajaran dan setiap sore setelah shalat ashar berjamaah serta membaca al-quran dan hafalan surat-surat pendek (c) Mewajibkan kepada peserta didik untuk mematuhi segala peraturan yang telah ditetapkan oleh kepala sekolah dalam melaksanakan nilai- nilai keagamaan, seperti shalat berjamaah dan shalat dhuha
Problematika Guru Pendidikan Agama Islam Dalam Membentuk Karakter di MTS Al Mizan Pandeglang Aris Salman Alfarisi
E-Jurnal Aksioma Ad-Diniyyah : The Indonesian Journal of Islamic Studies Vol 8, No 2 (2020)
Publisher : LPPM STAI La Tansa Mashiro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (405.709 KB) | DOI: 10.55171/jad.v8i2.417

Abstract

Penelitian ini dilaksanakan di Madrasah Tsanawiyah (MTs) Al-Mizan Rangkasbitung dengan tujuan untuk mengetahui apa saja problematika guru dalam membentuk karakter peserta didik di MTs Al-Mizan Rangkasbitung  beserta solusinya, untuk memperoleh informasi dan kejelasan tentang problematika guru Pendidikan Agama Islam di MTs Al-Mizan Rangkasbitung, hal ini sebagai kajian guru Pendidikan Agama Islam untuk memahami peserta didik agar dapat menilai dan mengevaluasi hingga menginformasikan hasil tersebut kepada MTs Al-Mizan bagaimana program dan proses guru Pendidikan Agama Islam dalam membentuk karakter peserta didik di MTs Al-Mizan berjalan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif kualitatif. Metode penelitian deskriptif kualitatif adalah merupakan salah satu dari jenis penelitian yang termasuk dalam jenis penelitian kualitatif. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengungkapkan kejadian atau fakta, keadaan, fenomena, variabel dan keadaan yang terjadi saat penelitian berlangsung dengan menyuguhkan apa yang sebenarnya terjadi. untuk memperoleh data dalam penelitian ini adalah dengan cara observasi, wawancara dan dokumentasi. Penelitian ini mendeskripsikan tentang problematika guru Pendidikan Agama Islam (PAI) dalam membentuk tujuh karakter, yaitu: karakter Sopan santun, Berpenampilan baik, Religius, Jujur, Disiplin, Kreatif dan Tanggung jawab.Hasil dari pembahasan dalam penelitian ini adalah Guru Pendidikan Agama Islam (PAI) adalah guru yang bertugas mengampu mata pelajaran Agama Islam. Salah satu tugas penting guru Pendidikan Agama Islam (PAI) adalah membuat peserta didik belajar dengan melaksanakan kegiatan pembelajaran yang efektif. Problematika Guru Pendidikan Agama Islam (PAI) di MTs Al-Mizan yaitu: Tertutupnya peran orang tua tentang karakter anak sebelum memasukkan anak nya ke MTs Al-Mizan dan Lemahnya kemampuan peserta didik dalam membaca tulis Arab (Al-Qur’an). Solusi dalam mengatasi problematika guru ini, Peserta didik harus lebih rajin dan semangat dalam membaca dan menulis tulisan Bahasa Arab. Guru agar senantiasa lebih meningkatkan kualitasnya serta menjadi teladan dan contoh kepada peserta didik. Sehingga peserta didik akan melihat dan mencontoh pula apa yang dilakukan oleh guru tersebut. Orang tua hendaknya membantu mendukung segala kegiatan sekolah untuk turut serta menciptakan peserta didik yang baik dari segi kognitif dan afektifnya, Begitu pula dengan hal yang berkaitan dengan karakternya
PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA KITAB KUNING MELALUI METODE AMTSILATI DI PONDOK PESANTREN DAARUSSAADAH Aris Salman Alfarisi
E-Jurnal Aksioma Ad-Diniyyah : The Indonesian Journal of Islamic Studies Vol 9, No 1 (2021)
Publisher : LPPM STAI La Tansa Mashiro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (270.218 KB) | DOI: 10.55171/jad.v9i1.481

Abstract

Penelitian ini memuat rumusan masalah yang berisi penerapan metode kitab kuning, Proses penerapan metode amtsilati  dan metode amtsilati di pondok pesantren Darussaadah dapat meningkatkan kemampuan baca kitab santriwati di pondok pesantren Daarussaadah. Tujuan penelitian ini adalah untuk Mengetahui Penerapan Metode Baca Kitab Santriwati di Pondok Pesantren Modern Daarussaadah, Untuk Memaparkan Proses Penerapan Metode Amsilati dalam Membaca Kitab Santri di Pondok Pesantren Daarussaadah. Untuk Mendeskripsikan Penerapan Metode Amsilati dapat meningkatkan kemampuan baca kitab santriwati pondok pesantren Daarussaadah. Jenis penelitian ini merupakan jenis penelitian lapangan (Field Reaserch) dengan pendekatan penelitian tindakan kelas (PTK) yang langkah-langkahnya adalah perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi, dan menggunakan alat pengumpulan data dengan metode wawancara, observasi, tes dan dokumentasi untuk memperoleh data yang kemudian diolah dan dianalisis hingga diperoleh suatu kesimpulan. Hasil dari penelitian ini adalah setelah melaksanakan tahapan-tahapan tersebut dalam 4 siklus maka peneliti mendapatkan rincian peresentase peningkatan kemampuan baca kitab santriwati di Pondok Pesantren Daarussaadah, dimana pelaksanaan Pra Siklus nilai rata-rata yang diperoleh adalah 63 lalu meningkat di Siklus I sebanyak 7% menjadi 70, kembali meningkat pada siklus II sebanyak 3% menjadi 73, pada Siklus III meningkat sebanyak 2% menjadi 75, lalu di Siklus IV nilai rata-rata santri meningkat menjadi 80 dengan kata lain presentase peningkatan pada siklus IV adalah 5%. Jika di di bandingkan nilai rata-rata Pra Siklus yang 63 dengan nilai rata-rata Siklus IV 80 maka presentase peningkatan kemampuan santri adalah 17%.  
Pengembangkan Kecerdasan Emosional dengan Metode Contextual Teaching Learning pada Mata Pelajaran Aqidah Akhlak di MTs.Nurul Athfal Sumur Panjang Cikulur-Lebak Aris Salman Al Farisi
E-Jurnal Aksioma Ad-Diniyyah : The Indonesian Journal of Islamic Studies Vol 3, No 2 (2015)
Publisher : LPPM STAI La Tansa Mashiro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (321.755 KB) | DOI: 10.55171/jad.v3i2.247

Abstract

The view of all people Intellectual Intelligence (IQ) is seen as a factor supporting a person's success in achieving his goals but in reality many people are not successful in his life but he has a high Intellectual Intelligence. Conversely not a few people who do not have high Intellectual Intelligence to be a successful person. In this period Intellectual Intelligence (IQ) is not accompanied by Emotional Intelligence (EQ), so that it is not balanced because Emotional Intelligence will be felt more quickly (real) than Intellectual Intelligence that is not felt directly (abstract). The purpose of this study was to determine the knowledge of Emotional Intelligence with the Contextual Teaching Learning (CTL) method; to improve Emotional Intelligence with the Contextual Teaching Learning (CTL) method. ; get data about student achievement in the subjects of Aqidah Akhlak in MTs. Nurul Athfal Sumur Panjang-Cikulur. This study uses classroom action research (Classroom Action Research), this study has a qualitative basis. According to Hopkins (1993: 44) formulate classroom action research as research that combines research procedures with substantive action, an action taken in the discipline of inquiry, or someone's attempt to understand what is happening, while being seen in a procedure of improvement and change. The results of the study explain that the emotional intelligence of students in the MT. Nulul Athfal Sumur Panjang, Cikulur-Lebakter is good, this is indicated by the mean value of 82.55. Emotional intelligence of students at MT. Nulul Athfal Sumur Panjang Cikulur-Lebak has been well proven Pandangan semua orang Kecerdasan Intelektual (IQ) dipandang sebagai faktor penunjang kesuksesan seseorang dalam meraih cita-citanya akan tetapi pada kenyataannya banyak orang yang tidak berhasil dalam kehidupannya akan tetapi ia memiliki Kecerdasan Intelektual yang tinggi.Sebaliknya tidak sedikit orang yang tidak memiliki Kecerdasan Intelektual yang tinggi menjadi orang yang sukses.Dalam masa ini Kecerdasan Intelektual (IQ) tidak di iringi dengan Kecerdasan Emosional (EQ) maka tidak seimbang dikarnakan Kecerdasan Emosional akan lebih cepat terasa (real) dibandingkan dengan Kecerdasan Intelektual yang tidak dirasakan langsung (abstrak). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengetahuan Kecerdasan Emosional dengan metode Contextual Teaching Learning (CTL); untuk meningkatkan Kecerdasan Emosional dengan metode Contextual Teaching Learning(CTL). ;mendapatkan data tentang prestasi belajar siswa pada mata pelajaran Aqidah Akhlak di MTs. Nurul Athfal Sumur Panjang-Cikulur.Penelitian ini mengunakan penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research) maka penelitian ini bersipat kualitatif. Menurut Hopkins (1993: 44) merumuskan penelitaian tidakan kelas sebagai penelitian yang mengombinasikan prosedur penelitian dengan tindakan substantif, suatu tindakan yang di lakukan dalam disiplin inkuiri, atau usaha seseorang untuk memahami apa yang sedang terjadi, sambil terlihat dalam sebuah prosedur perbaikan dan perubahan. Hasil penelitian menerangkan bahwa kecerdasan emosional siswa di MTs.Nurul Athfal Sumur Panjang Cikulur-Lebaktergolong baik, hal ini ditunjukkan dengan nilai rata-rata meannya 82,55. Kecerdasan emosional siswa di MTs.Nurul Athfal Sumur Panjang Cikulur- Lebak sudah berjalan dengan baik terbukti padakegiatan wawancara, dengan berbagi masalah yang di alami siswa, mampu mengendalikanya baik dalam saat belajar; Ada     pengaruh               Metode Contextual Teaching Learning (CTL) dalam meningkatkan Kecerdasan Emosional siswa pada mata pelajaran Aqidah Akhlak siswa di MTs.Nurul Athfal Sumur Panjang Cikulur-Lebak. Hal ini terbukti        pada hasil Observasi tingkah laku siswa dari setiap siklus mengalami perubahan
Pengaruh Model Teams Games Tournament (Tgt) Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Tajwid Al - Qur’an Aris Salman Alfarisi
E-Jurnal Aksioma Ad-Diniyyah : The Indonesian Journal of Islamic Studies Vol 10, No 1 (2022)
Publisher : LPPM STAI La Tansa Mashiro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55171/jad.v10i1.655

Abstract

Model pembelajaran Teams Games Tournament pada pelajaran Tajwid Al Qur’an dapat meningkatkan motivasi siswa untuk mendapatkan hasil belajar yang lebih baik. Karena siswa dapat belajar dengan model pembelajaran yang berbeda yang membuat mereka senang, serta dapat menumbuhkan rasa tanggung jawab, kejujuran, kerjasama, persaingan sehat dalam keterlibatan belajar. Jika siswa dibekali ilmu tajwid, siswa jadi tahu dan mengerti tentang ilmu tajwid, setelah siswa tahu tentunya akan dapat meminimalisir kesalahan-kesalahan dalam membaca Al Qur’an. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, jenis penelitiannya adalah penelitian eksperimen semu (Quasi Experimental Design). Dalam pengambilan sampel digunakan teknik sample random sampling dengan kelas VII E sebagai kelas eksperimen dan kelas VII J sebagai kelas kontrol. Teknik dan instrumen pengumpulan data: 1) observasi, 2) dokumentasi, 3) tes tulis, 4) angket. Instrumen penelitian berupa angket untuk mengukur pengaruh dari penerapan model TGT dan tes berupa post-test untuk mengukur hasil belajar setelah adanya penerapan. Terlebih dahulu dilakukan pengujian validitas dan reliabilitas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournaments (TGT) terhadap hasil belajar hal ini dibuktikan dengan nilai T hitung yang diperoleh kelas eksperimen sebesar (11,514) > dari T tabel sebesar (2,861). Maka, adanya pengaruh positif terhadap hasil belajar Tajwid Al-Qur’an pada kelas eksperimen dengan penerapan model pembelajaran Teams Games Tournaments (TGT). Sedangkan, untuk kelas kontrol diperoleh T hitung sebesar 14,598 > dari T tabel sebesar (2,861)  maka adanya pengaruh positif juga terhadap hasil belajar Tajwid Al Qur’an dengan penerapan model selain model Teams Games Tournament (TGT).Kata Kunci : Hasil Belajar, Model Pembelajaran Teams Games Tournament
Analisis Pendidikan Pedesaan Dan Penyuluhannya Di Desa Muaradua Kecamatan Cikulur, Lebak-Banten Aris Salman Al Farisi
E-Jurnal Aksioma Ad-Diniyyah : The Indonesian Journal of Islamic Studies Vol 4, No 1 (2016)
Publisher : LPPM STAI La Tansa Mashiro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (366.754 KB) | DOI: 10.55171/jad.v4i1.254

Abstract

Education in rural areas Education in Indonesia has existed since before Indonesia was invaded by other nations, they have their own ways to educate their children to live in the community. The purpose of this study is that the counseling conducted by researchers who collaborate with the STAI La Tansa Mashiro Student Thematic KKN students are able to make counseling evaluations of various sustainable programs for the short, medium and long term, for rural education then more quality. The method used in this study uses qualitative methods, the evaluation that researchers offer to be followed up so that educators in Muaradua Village are optimal is the assistance of facilities and infrastructure from the government in advancing education in the village of Muaradua, Cikulur District, as well as the need for professional teachers who are not just teaching , but also educates students so that the true educational goals to be achieved can be achieved maximally. Therefore, the community must also participate in helping run the education process both in formal, informal and non-formal educational institutions.Pendidikan di pedesaan Pendidikan di Indonesia ada sejak sebelum Indonesia di jajah oleh bangsa lain mereka mempunyai cara tersendiri untuk mendidik anak-anaknya untuk hidup dimasyarakat. Tujuan dalam penelitian ini adalah Agar penyuluhan yang dilakukan oleh  peneliti yang bekerja sama dengan mahasiswa KKN Tematik STAI La Tansa Mashiro mampu membuat evaluasi penyuluhan berbagai program berkelanjutan untuk jangka pendek, jangka menengah dan jangka panjang, untuk pendidikan pedesaan selanjutnya lebih berkualitas. Metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode kualitatif, Evaluasi yang peneliti tawarkan untuk ditindaklanjuti agar pendidik di Desa Muaradua optimal adalah adanya bantuan sarana dan prasarana dari pemerintah dalam memajukan pendidikan di Desa Muaradua Kecamatan Cikulur, serta diperlukannya guru-guru profesional yang bukan hanya sekedar mengajar, namun juga mendidik muridnya agar tujuan pendidikan yang sejatinya ingin dicapai dapat dicapai dengan maksimal. Maka dari itu, masyarakat pula harus ikut serta dalam membantu menjalankan proses pendidikan baik di lembaga pendidikan formal, informal maupun nonformal.
Analisis Etos Kerja Guru Pendidikan Agama Islam Dalam Meningkatkan Mutu Pembelajaran Mumu Zainal Mutaqin; Agus Nurcholis Saleh; Aris Salman Alfarisi
MENDIDIK: Jurnal Kajian Pendidikan dan Pengajaran Vol 7 No 2 (2021)
Publisher : Universitas Mathla'ul Anwar Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30653/003.202172.182

Abstract

This study aims to determine the contribution of Islamic religious education teachers to work ethic so as to improve the quality of learning. As well as being able to prepare quality educator resources and make quality students and have good morals. Quality teachers can be seen from their teaching performance, therefore teacher teaching performance is the result achieved by a teacher in achieving learning objectives. To deal with the challenges of Islamic education, a professional teacher is required not only to carry out his duties professionally, but also to have knowledge and abilities that are in accordance with his field of competence. Being a teacher of Islamic education is not only about mastering a material but also being able to make a systematic learning design by specifying the method, what media will be used in the practice of learning. The work ethic in Islamic education teachers can give birth to a professional attitude of a person seriously to get the best results. In other to a diligent attitude, a Muslim does not just work, but also emphasizes to work diligently and well, namely to be able to complete work perfectly because it is the obligation of every Muslim. Furthermore, trust in work is a very noble and main act. In other to being honest in work is not only a demand but also worship. but a Muslim who is close to Allah will work well for this world and the hereafter.
Peran Guru Pendidikan Agama Islam Dalam Menanamkan Nilai-Nilai Karakter Peserta Didik Di Lingkungan Sekolah Maupun Di Luar Sekolah Aris Salman Alfarisi
E-Jurnal Aksioma Ad-Diniyyah : The Indonesian Journal of Islamic Studies Vol 10, No 2 (2022)
Publisher : LPPM STAI La Tansa Mashiro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55171/jad.v10i2.750

Abstract

Guru Pendidikan Agama Islam mempunyai andil yang besar dalam menanamkan nilai-nilai karakter siswanya, guru memiliki posisi yang strategis sebagai pelaku utama. Sikap dan perilaku seorang guru sangat membekas dalam diri siswa, sehingga ucapan karakter dan kepribadian guru menjadi cermin siswa. guru memiliki tanggung jawab besar dalam menghasilkan generasi yang berkarakter, berbudaya dan bermoral. Masih banyak peserta didik yang belum bisa mengaplikasikan nilai-nilai karakter di lingkungan sekolah maupun di rumah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran guru Pendidikan Agama Islam dalam menanamkan nilai-nilai karakter peserta didik untuk mengetahui metode, faktor pendukung dan penghambat yang dihadapi dalam menanamkan nilai-nilai karakter di lingkungan sekitar. Jenis penelitian ini adalah Field Reasearch yaitu penelitian yang mengharuskan peneliti berangkat ke ‘lapangan’ untuk mengadakan pengamatan tentang sesuatu fenomena dalam suatu keadaan alamiah. Sumber data yang digunakan adalah sumber data primer dan sumber data sekunder. Metode pengumpulan data adalah wawancara (interview), pengamatan (observasi) dan dokumentasi. Sedangkan teknik analis data yang digunakan yaitu induktif melalui reduksi data, penyajian data (data display) dan kesimpulan (verification). Kesimpulan yang diperoleh bahwa peran guru Pendidikan Agama Islam dalam menenamkan nilai-nilai karakter pada siswa dapat melalui kegiatan kelompok dengan harapan dapat menerapkan karakter disiplin dan tanggung jawab. Selain itu penerapan 7s (senyum, salam, sapa, sopan, santun, sabar dan syukur). Metode yang digunakan dalam menanamkan nilai-nilai karakter dapat  melalui metode keteladanan, metode nasehat, metode demonstrasi, dan metode diskusi. Faktor pendukung dalam menanamkan nilai-nilai karakter yaitu adanya sarana dan prasarana yang mendukung dan media bercerita. sedangkan faktor penghambat dalam menanamkan nilai-nilai karakter yaitu diantaranya kesibukan orang tua, lingkungan, dan media massa. Selanjutnya solusi untuk mengatasi hambatan dalam menanamkan nilai-nilai karakter yaitu pemberian tugas dan kerjasama antara guru dan orang tua.
Dampak Al-Qur’an Dan Hadis Terhadap Revolusi Mental Santri: Analisis Perkembangan Mental Santri Pondok Pesantren Daarussa’adah Aris Salman Alfarezi
E-Jurnal Aksioma Ad Diniyyah : The Indonesian Journal of Islamic Studies Vol 11, No 1 (2023)
Publisher : LPPM STAI La Tansa Mashiro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55171/jad.v11i1.914

Abstract

Revolusi Mental merupakan hal yang sangat penting pada setiap perkembangan individual seseorang, mental harus dibangun pada setiap tempat kondisi agar dapat beradaptasi pada lingkungan tersebut. Manusia dilahirkan ke dunia dengan fitrah yang sama, artinya tidak membawa apapun, baik itu ilmu pengetahuan ataupun pengalaman. Oleh karenya Ilmu dan Mental seseorang harus ditempa dan dibentuk oleh situasi dan lingkungan sekitar. Mental individualis pada setiap diri manusia ataupun kelompok akan berbeda-beda tak bisa disamakan dan tak bisa disandingkan, hal itu bisa terjadi karena faktor lingkungan dan hal-hal yang dibiasakan oleh tiap-tiap orang. Al-Qur’an dan Hadis merupakan pedoman yang tidak dapat dipisahkan pada setiap perubahan-perubahan manusia baik dari segi tingkah maupun prilaku, salah satunya pada aspek mentalitas seseorang. Ayat-ayat al-qur’an dan bunyi-bunyi hadis yang sering digunakan dalam ranah ceramah dan bimbingan terkadang bisa menghipnotis mental seseorang  bahkan berubah secara total, hal ini tidak bisa dipungkiri mengingat Al-Qur’an dan Hadis merupakan kitab suci bagi umat Islam serta tidak dapat dipisahkan pada setiap sendi-sendi kehidupan. Pondok Pesantren Modern Daarussa’adah adalah sebuah instansi yang memiliki kapasitas dalam mengubah mental seseorang, bukan hanya mempelajari Ilmu umum namun disini juga para santri daiajarkan kajian Al mempelajari Ilmu umum namun disini juga para santri daiajarkan kajian Al-Qur’an dan Hadis. Tidak hanya itu dengan diadakannya pembinaan pada setiap malam ba’da isya melalui beberapa pelajaran yang dikaji, salah satunya pembinaan pada bidang Al-Qur’an dan Hadis. Kajian Al-Qur’an dan Hadis di Pondok Pesantren Modern Daarussa’adah tidak hanya dilakukan pada waktu pembinaan saja, namun kajian ini dijadikan sebagai program kerja dari para pengurus pondok untuk membentuk mental pada para santri. Adapun untuk pengambilan data tersebut penulis menggunakan wawancara kepada para santri dan para asatidz/ah (Interview), yang dilanjutkan dengan melakukan pengamatan secara langsung pada objek penelitian (observasi) serta dokumentasi