Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Pemanfaatan Limbah Bonggol Jagung Menjadi Pakan Ternak (Silase) di Desa Sendangmulyo, Kecamatan Bulu, Kabupaten Rembang Brilianza Azharul Mujahidin; Marfuah Marfuah; Tiara Tiara; Annisa Nur Hidayah; Yulisa Alfiani; Diah Nailussaada; Hermanu Widjaja
Jurnal Pusat Inovasi Masyarakat (PIM) Vol. 4 No. 1 (2022): April 2022
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Institut Pertanian Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (4239.925 KB) | DOI: 10.29244/pim.4.1.26-31

Abstract

Desa Sendangmulyo merupakan salah satu desa yang berada di Kecamatan Bulu Kabupaten Rembang yang terletak di perbatasan Kabupaten Blora. Salah satu komoditas pertanian yang banyak dibudidayakan di Desa Sendangmulyo adalah jagung. Akan tetapi pemanfaatan komoditas jagung ini umumnya masih terbatas pada bijinya saja, sedangkan bonggolnya dibuang dan justru menjadi permasalahan karena mencemari lingkungan. Melihat adanya permasalahan ini, kelompok KKN-T IPB Rembang mengadakan webinar sekaligus praktek pembuatan silase berbahan bonggol jagung. Tujuan program ini adalah untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat Desa Sendangmulyo terkait pemanfaatan limbah bonggol jagung menjadi silase. Webinar dilaksanakan secara online melalui platform zoom meetings untuk masyarakat umum kemudian dilanjutkan dengan praktek pembuatan silase bersama-sama untuk masyarakat Desa Sendangmulyo. Bahan yang digunakan dalam pembuatan silase yaitu bonggol jagung dan rumput gajah yang sudah di cacah, dedak, molase, serta air. Silase yang baik dapat dilihat dari karakteristik fisik seperti warna, tekstur, aroma, dan keberadaan jamur. Berdasarkan hasil pengamatan silase yang dibuat memiliki warna cokelat terang, tidak berair dan bau yang sedikit asam tetapi masih terdapat sedikit jamur sehingga hasil silase dapat digolongkan kurang baik. Pelaksanaan webinar dan praktik secara langsung pembuatan pakan ternak silase dari bonggol jagung mendapat respon positif dari peserta webinar dan masyarakat Desa Sendangmulyo. Kekurangan dari program ini yaitu dalam pelaksanaan praktik pembuatan silase jumlah peserta terbatas karena masa PPKM sehingga penyampaian informasi belum tersampaikan secara luas.
MODAL SOSIAL BEAS PERELEK : ANALISIS KEBERLANJUTAN DAN STRATEGI ELABORASI DI ERA MILENIAL Nurul Aidatul Fitriah; Brilianza Azharul Mujahidin; Adi Nugraha; Wiwiek Rindayani
Jurnal Indonesia Sosial Sains Vol. 1 No. 03 (2020): Jurnal Indonesia Sosial Sains
Publisher : CV. Publikasi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (441.26 KB) | DOI: 10.59141/jiss.v1i03.23

Abstract

Indonesia is a country with high social capital. However, with the times and the high flow of globalization, it has caused the fading of the spirit of mutual cooperation and concern for others.. In West Java, reviving the beas perelek is a solution. However, a question arises whether this tradition can be applied in the era of the millennial generation as it is today. The purpose of this research is to describe the implementation and to analyze the potential for sustainability of the prize fund in West Java society and to provide recommendations for elaboration strategies in the application of the prize fund in the millennial era. This research method is qualitative with the tectic of collecting data from literature studies. The sustainability analysis technique uses the rapfish-MDS method and the SWOT method to formulate a free elaboration strategy for men in the millennial era. The results showed the continuity of the free tradition in the good category with continuing status. To improve its implementation, it is necessary to carry out an elaboration strategy so in accordance  with the era.