ABSTRACT Stroke is a significant global health issue among the elderly, with a trend of increasing prevalence in developing countries, including Indonesia. A healthy lifestyle and social support are considered key factors in stroke prevention efforts. This study aims to analyze the impact of these two factors on stroke risk among the elderly at Posyandu Ngesti Raharja, Surakarta, as part of a community-based prevention strategy. This study aims to evaluate the influence of a healthy lifestyle and social support on stroke risk among the elderly. Specifically, the objectives include: (1) measuring the impact of a healthy lifestyle on reducing stroke risk, (2) assessing the contribution of social support in reducing stroke risk, and (3) analyzing the interaction between a healthy lifestyle and social support in influencing stroke risk. This study used a cross-sectional design with a quantitative approach. The sample consisted of elderly people registered at Posyandu Ngesti Raharja. Data were collected using a questionnaire that included indicators of a healthy lifestyle (physical activity, diet, smoking and alcohol consumption, sleep quality, and stress management) and the level of social support. Data analysis included descriptive statistics, correlation tests, and logistic regression to identify the dominant factors associated with stroke risk. The results showed a significant correlation between the implementation of a healthy lifestyle and the availability of social support with reduced stroke risk among the elderly. Further analysis confirmed that both factors, both independently and synergistically, play a significant role in reducing stroke risk. A healthy lifestyle and social support are important determinants in stroke prevention among the elderly. These findings emphasize the need for community-based interventions that combine healthy lifestyle education and the strengthening of social support networks to effectively minimize stroke risk. Keywords: Healthy Lifestyle, Social Support, Stroke Risk, Elderly.  ABSTRAK Stroke menjadi salah satu isu kesehatan global yang signifikan pada kelompok lansia, dengan tren peningkatan prevalensi di negara berkembang, termasuk Indonesia. Gaya hidup sehat dan dukungan sosial dinilai sebagai faktor kunci dalam upaya pencegahan stroke. Penelitian ini bertujuan menganalisis dampak kedua faktor tersebut terhadap risiko stroke pada lansia di Posyandu Ngesti Raharja, Surakarta, sebagai bagian dari strategi pencegahan berbasis komunitas. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pengaruh gaya hidup sehat dan dukungan sosial terhadap risiko stroke pada lansia. Secara spesifik, tujuan mencakup: (1) mengukur dampak gaya hidup sehat terhadap penurunan risiko stroke, (2) menilai kontribusi dukungan sosial dalam mengurangi risiko stroke, dan (3) menganalisis interaksi antara gaya hidup sehat dan dukungan sosial dalam memengaruhi risiko stroke. Penelitian menggunakan desain potong lintang (cross-sectional) dengan pendekatan kuantitatif. Sampel terdiri dari lansia terdaftar di Posyandu Ngesti Raharja. Pengumpulan data dilakukan melalui kuesioner yang mencakup indikator gaya hidup sehat (aktivitas fisik, pola makan, kebiasaan merokok dan konsumsi alkohol, kualitas tidur, serta manajemen stres) dan tingkat dukungan sosial. Analisis data meliputi statistik deskriptif, uji korelasi, dan regresi logistik untuk mengidentifikasi faktor dominan yang terkait dengan risiko stroke. Hasil penelitian menunjukkan korelasi yang bermakna antara penerapan gaya hidup sehat dan ketersediaan dukungan sosial dengan penurunan risiko stroke pada lansia. Analisis lebih lanjut mengonfirmasi bahwa kedua faktor tersebut, baik secara mandiri maupun sinergis, berperan signifikan dalam mengurangi risiko stroke. Gaya hidup sehat dan dukungan sosial merupakan determinan penting dalam pencegahan stroke pada lansia. Temuan ini menegaskan perlunya intervensi berbasis komunitas yang memadukan edukasi gaya hidup sehat dan penguatan jejaring dukungan sosial untuk meminimalkan risiko stroke secara efektif. Kata Kunci: Gaya Hidup Sehat, Dukungan Sosial, Risiko Stroke, Lansia