Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

PENGARUH INHALASI UAP KAYU PUTIH TERHADAP KETIDAKEFEKTIFAN BERSIHAN JALAN NAFASPADA PASIEN BRONKHITIS DI PUSKESMAS WONOGIRI I Meliyani, Revi; Marni, Marni
Jurnal AKPER GSH Vol 9, No 2 (2020): Juli 2020
Publisher : Akademi Keperawatan Giri Satria Husada Wonogiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar Belakang: Bronkitis adalah suatu infeksi saluran pernapasan yang menyebabkan inflamasi yang mengenai trakea, bronkus utama dan menengah yang bermanifestasi sebagai batuk, dan biasanya akan membaik tanpa terapi dalam 2 minggu. Salah satu upaya untuk mengatasi masalah tersebut dapat dilakukan dengan cara terapi inhalasi uap. Inhalasi uap adalah pemberian obat dalam bentuk uap langsung menuju alat pernafasan(hidung dan paru-paru menggunakan alat cerobong yang bertujuan untuk mencairkan dahak / lendir dari paru-paru yang menutupi saluran pernafasan sehingga nafas kembali normal. Tujuan Penulisan: Menyusun resume asuhan keperawatan pada pasien bronkitis dengan tindakan inhalasi uap kayu putih untuk mengatasi masalah ketidakefektifanbersihan jalan nafas. Metode : Penelitian ini menggunakan metode studi kasus (Case Study). Partisipan adalah 2 subjek yang mengalami masalah ketidakefektifan bersihan jalan nafas. Instrumen yang digunakan adalah adalah air panas, handuk dan kayu putih. Hasil: Subjek mengalami penurunan sesak nafas dan RR atau frekuensi nafas berkurang Kesimpulan: Terapi inhalasi terbukti dapat mengatasi sesak nafas.
PENGARUH INHALASI UAP KAYU PUTIH TERHADAP KETIDAKEFEKTIFAN BERSIHAN JALAN NAFASPADA PASIEN BRONKHITIS DI PUSKESMAS WONOGIRI I Meliyani, Revi; Marni, Marni
Jurnal AKPER GSH Vol 9, No 2 (2020): Juli 2020
Publisher : Akademi Keperawatan Giri Satria Husada Wonogiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar Belakang: Bronkitis adalah suatu infeksi saluran pernapasan yang menyebabkan inflamasi yang mengenai trakea, bronkus utama dan menengah yang bermanifestasi sebagai batuk, dan biasanya akan membaik tanpa terapi dalam 2 minggu. Salah satu upaya untuk mengatasi masalah tersebut dapat dilakukan dengan cara terapi inhalasi uap. Inhalasi uap adalah pemberian obat dalam bentuk uap langsung menuju alat pernafasan(hidung dan paru-paru menggunakan alat cerobong yang bertujuan untuk mencairkan dahak / lendir dari paru-paru yang menutupi saluran pernafasan sehingga nafas kembali normal. Tujuan Penulisan: Menyusun resume asuhan keperawatan pada pasien bronkitis dengan tindakan inhalasi uap kayu putih untuk mengatasi masalah ketidakefektifanbersihan jalan nafas. Metode : Penelitian ini menggunakan metode studi kasus (Case Study). Partisipan adalah 2 subjek yang mengalami masalah ketidakefektifan bersihan jalan nafas. Instrumen yang digunakan adalah adalah air panas, handuk dan kayu putih. Hasil: Subjek mengalami penurunan sesak nafas dan RR atau frekuensi nafas berkurang Kesimpulan: Terapi inhalasi terbukti dapat mengatasi sesak nafas.
Bio antagonistic Analysis of Trichoderma sp. as Biofertilizer Agent for Supporting Sustainable Agriculture in Indonesia zulaika, aidha; Taniwiryono, Darmono; Ningrum, Sari Sekar; Meliyani, Revi; Maulida, Bunga
Jurnal Rekayasa Lingkungan dan Biosistem Vol. 2 No. 1 (2024): Jurnal Relibi Vol.2 No.1 2024
Publisher : Universitas Ibn Khaldun Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32832/relibi.v2i1.896

Abstract

Nowadays plantation has change to more sustainable agricultural system towards effectivity, smart system and not only environmentally friendly but also in sustainability aspects. This study aims to explore Trichoderma as biofertilizer with bioantagonistic ability. The experiment design to test Trichoderma against Fusarium Oxysporum (Wilt Desease) and Thrips (pathogen) in aclimatisation test in tomato and chili plant. The result in antagonistic against Fusarium, T. harzianum B and T. cacao 29 have good inhibitory, namely around 70% of the resistance percentage. While T. Koninggii or T. Pseudokoningii (DT 38) was the weakest. Based on that Trichoderma approved has bioantagonistic ability against Fusarium invasion. But for large scale implementation, formulation and perfection microbial isolate are needed.
Biocontrol Analysis of Trichoderma sp. as endophytic fungi for potential bioinsecticide against Thrips zulaika, aidha; Taniwiryono, Darmono; Ningrum, Sari Sekar; Meliyani, Revi; Ernaldi, Efnur
Jurnal Rekayasa Lingkungan dan Biosistem Vol. 2 No. 1 (2024): Jurnal Relibi Vol.2 No.1 2024
Publisher : Universitas Ibn Khaldun Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32832/relibi.v2i1.897

Abstract

Thrips is a pathogen insect that commonly attacked crop plant. Tomato and chili are essential crop plant in indonesia. In order to tackle this problem not only environmentally friendly but also in sustainability aspects, bioinsecticide agent are explored. This study aims to explore Trichoderma as endhopytic fungi with bioinsecticide ability. The experiment design to test Trichoderma Thrips in aclimatisation test for tomato and chili plant. The result in controling test against Thrips, T. DT 38 and T koningii was the best resistence while T harzianum B was the worst. This isolate can help slowing the effect of Thrips invasion. Based on that Trichoderma approved has bioinsecticide ability against Thriips invasion. But for effective implementation, formulation and perfection microbial isolate are needed.