Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

COMFORT WOMEN : THE CAUSES OF OTHER TRADE WARS IN EAST ASIA Mitzy, Gulia Ichikaya; Indarto, Tri Wahyuningrum
Journal of Social Political Sciences Vol 1 No 3 (2020): August 2020
Publisher : Universitas Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

South Korea and Japan are the countries that have geographical proximity, with various values and cultural similarities. However, bilateral relations between the two countries are often discussed, while the main factor is the historical problem. In 2017 Japan and South Korea boycotted each other because each other, agreed to the Women's Comfort Agreement, which was agreed in 2015 and finally ended indisputably. This study uses descriptive qualitative research methods, to analyze how to implement economic collaboration that will result if an agreement is broken. Based on the results of the analysis, the issue of women's comfort made a 1965 normalization agreement for comfort women in the 2015 agreement which did not necessarily make the two countries make peace, which was questioned involving researchers not being involved in making the agreement. This has an impact on the economic relations between the two countries. Attacking each other through diplomatic representatives, asking for exports of semiconductor materials, exchanging up to stopping transportation services, advertising for boycotts of products from Japan, making developed countries even more inflamed and looking for new developments to foster mutual efforts to intervene with each other.
Feminimisme Radikal Dan Eksploitasi Perempuan Suriah Sebagai Objek Seksual Terkait Imbalan Bantuan Kemanusiaan Mitzy, Gulia Ichikaya; Zahirah, Silfanny
Syntax Literate Jurnal Ilmiah Indonesia
Publisher : CV. Ridwan Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (268.627 KB) | DOI: 10.36418/syntax-literate.v5i11.1768

Abstract

Kompleksitas yang terjadi dalam studi Hubungan Internasional telah membawa kita untuk dapat melihat secara lebih jauh mengenai isu-isu internasional yang terjadi. Isu kemanusiaan mencakup tentang kekerasan berbasis gender yang memunculkan agenda-agenda baru dalam menghadapi konflik yang terjadi dalam dunia internasional. Eksploitasi dan kekerasan seksual menjadi umum terjadi terutama terhadap perempuan. Kekerasan seksual berbasis gender dapat merusak kesehatan baik fisik dan mental, martabat, keamanan dan otonomi para korbannya, namun tetap terselubung dalam budaya diam. Berbagai macam faktor mendasari tentang bagaimana kekerasan berbasis gender ini dapat terjadi, salah satunya yaitu tentang penyalahgunaan kekuasaan seseorang atau suatu kelompok dimana hal ini menjadi kritik dari teori feminisme radikal. Penyalahgunaan kekuasaan ini juga terjadi di Suriah dimana praktek eksploitasi seksual terjadi pada perempuan Suriah hanya demi mendapatkan bantuan kemanusiaan.
Pendekatan Pluralisme Liberal, Middle Powers, dan Opini Publik dalam Membangun Hubungan Indonesia-Australia di Era Prabowo-Albanese Darmawan, Harry; Mitzy, Gulia Ichikaya
Global Political Studies Journal Vol 8 No 1 (2024): Global Political Studies Journal
Publisher : Universitas Komputer Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34010/gpsjournal.v8i1.14353

Abstract

Artikel ini menganalisis prospek hubungan bilateral antara Indonesia, dan Australia pada masa kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto dan Perdana Menteri Anthony Albanese. Memanfaatkan teori pluralisme liberal, konsep middle powers, artikel ini menyoroti tiga ranah utama yang berpotensi mempererat kerja sama kedua negara, yakni ekonomi, keamanan, dan opini publik. Perjanjian Indonesia-Australia Comprehensive Economic Partnership Agreement (IA-CEPA) menjadi bentuk pendekatan pluralisme liberal yang mendukung partisipasi berbagai aktor dalam memperkuat hubungan ekonomi bilateral. Di bidang keamanan, status sebagai middle powers memungkinkan Indonesia dan Australia untuk memainkan peran signifikan dalam menjaga stabilitas kawasan Indo-Pasifik melalui diplomasi multilateral meskipun masing-masing negara memiliki pendekatan yang berbeda dalam menyikapi dinamika geopolitik. Opini publik turut memengaruhi hubungan kedua negara. Melalui upaya peningkatan pemahaman publik dan penurunan stereotip negatif, hubungan Indonesia dan Australia berpotensi lebih kuat dan stabil pada masa mendatang. Kesimpulan menunjukkan bahwa melalui komitmen ekonomi, kemitraan strategis dalam keamanan, serta dukungan publik, kedua negara memiliki landasan kokoh untuk membangun hubungan bilateral yang saling menguntungkan.
The Efforts of United Nations Women in Addressing The Issue of Dowry Death in India 2019-2022 Mitzy, Gulia Ichikaya; Maheswari, Dennise
Hasanuddin Journal of International Affairs Vol. 5 No. 1 (2025)
Publisher : Department of International Relations, Hasanuddin University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31947/hjirs.v5i1.42871

Abstract

The dowry traditions has been in existence for a long time and is difficult to eradicate, serving as a symbol for the bride who will become a member of her husband's family. Over time, the basic essence and amount of dowry have changed. If the groom's family is not satisfied with the dowry given, it can lead to violence or even murder. The research method used is qualitative. This study aims to find out the problem of dowry death in India and the collaboration of UN Women and the Government of India in dealing with the problem of dowry death. The Indian government has also begun to think step by step that dealing with this case is still difficult to overcome, because the patriarchal culture is still strong. This study analyzes UN Women's cooperation with NGOs to deal with the dowry death problem. In 2019-2022, dowry death cases in India have started to decrease significantly. Although there are still many women who are not brave enough to report dowry violence.