Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEPATUHAN PERAWAT DALAM PENERAPAN KOMUNIKASI SBAR DI RUANG RAWAT INAP RS BUAH HATI CIPUTAT MULYANASARI, RINA; Rivani, Beata; Lestari, Puji
Jurnal Kesehatan STIKes IMC Bintaro Vol. 7 No. 1 (2024)
Publisher : STIKes IMC Bintaro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pendahuluan : Situation, background, Assessment, and Recommendation atau dikenal SBAR merupakan sebuah teknik komunikasi. SBAR terdiri dari Situation yaitu sebuah pernyataan padat terhadap permasalahan klien, Background meliputi informasi yang relevan dan singkat yang berhubungan dengan situasi, Assessment yaitu apa yang perawat temukan dan pikirkan mengenai analisis dan konsiderasi atas kondisi klien, Recommendation merujuk kepada apa yang perawat lakukan untuk dilakukan atau disarankan selanjutnya. Tujuan Penelitian : Untuk mengetahui Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kepatuhan Perawat Dalam Penerapan Komunikasi SBAR Di Ruang Rawat Inap RS Buah Hati Ciputat. Bentuk penelitian yang digunakan adalah deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional. Pengambilan data menggunakan Total Sampling dengan jumlah sampel 91 sampel. Instrument yang digunakan adalah kuesioner dan lembar observasi, sedangkan uji statistik menggunakan uji Chi Square. Hasil Penelitian : Menunjukan bahwa ada hubungan tingkat pengetahuan dengan kepatuhan perawat dalam penerapan Komunikasi SBAR di Ruang Rawat Inap RS Buah Hati Ciputat dengan P Value 0,000 (OD Ratio 81,125 / CI 95% 15,974 – 411,988), ada hubungan antara motivasi dengan kepatuhan perawat dalam penerapan Komunikasi SBAR di Ruang Rawat Inap RS Buah Hati Ciputat dengan P Value 0,029 (OD Ratio 3,529 / CI 95% 1,087 – 11,462) dan ada hubungan antara sikap dengan kepatuhan perawat dalam penerapan Komunikasi SBAR di RS Buah Hati Ciputat P Value 0,036 (OD Ratio 4,145 / CI 95% 1,011 – 16,999). Saran : Diharapkan hasil penelitian ini menjadi dasar untuk memperbaiki terapan dan menjadikan komunikasi SBAR sebagai salah satu pencegahan terhadap kejadian yang tidak di inginkan sehingga prinsip  pasien safety berjalan dengan tepat.
Peningkatan Aksesibilitas Imunisasi dan Pemahaman Nutrisi untuk Meningkatkan Kesehatan Bayi dan Balita di Desa Rawa Rengas Rivani, Beata; Pasaribu, Sondang Deri Maulina; Hutasoit, Mey Lys Ceryah; Milah, Siti Aminatul
Jurnal Peduli Masyarakat Vol 5 No 4 (2023): Jurnal Peduli Masyarakat: Desember 2023
Publisher : Global Health Science Group

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37287/jpm.v5i4.2357

Abstract

Desa Rawa Rengas, yang terletak di wilayah pedesaan Tangerang Kabupaten, menghadapi tantangan dalam meningkatkan kesehatan bayi dan balita. Aksesibilitas terhadap imunisasi dan pemahaman nutrisi yang baik adalah kunci utama dalam menjaga kesehatan anak-anak di desa ini. Penelitian ini bertujuan untuk mencari solusi yang efektif dalam meningkatkan kesehatan bayi dan balita di Desa Rawa Rengas. Imunisasi, sebagai metode sederhana, aman, dan efektif untuk melindungi dari penyakit berbahaya, memiliki peran penting dalam mewujudkan kesehatan anak-anak. Kekebalan kelompok adalah konsep yang hanya dapat terbentuk jika cakupan imunisasi tinggi dan merata di seluruh wilayah, memberikan perlindungan bagi semua kelompok usia. Selain itu, tingkat pendidikan ibu dan sikap ibu terhadap imunisasi berpengaruh signifikan terhadap cakupan imunisasi dasar lengkap. Demikian pula, masalah gizi pada anak di bawah usia 5 tahun berkaitan dengan pola makan, kontrol gizi yang memadai, penyakit menular, dan faktor kemiskinan. Melalui kegiatan edukasi, mahasiswa Program Studi Keperawatan dari Universitas Ichsan Satya berperan dalam meningkatkan pemahaman masyarakat Desa Rawa Rengas tentang pentingnya imunisasi dasar lengkap dan nutrisi.Peserta yang hadir ialah 27 ibu yang memiliki anak balita dan batita. Hasil evaluasi menunjukkan peningkatan signifikan dalam pengetahuan masyarakat tentang topik ini. Imunisasi adalah upaya penting dalam menurunkan angka kesakitan, kecatatan, dan kematian pada bayi dan balita. Terlihat bahwa peserta penyuluhan sangat tertarik dan antusias sekali dalam mengikuti kegiatan dari pemberian materi, menayangkan video dan saat sesi tanya jawab. Evaluasi kegiatan dilakukan dengan post test. Adapun tujuan edukasi ini adalah untuk memberikan informasi kepada masyarakat Desa Rawa Rengas mengenai pentingnya imunisasi dasar lengkap dan pemahaman nutrisi untuk meningkatkan kesehatan bagi bayi dan balita.
Hubungan Kualitas Tidur Dengan Konsentrasi Belajar Pada Siswa/I Kelas VII-IX MTS Miftah Assa’adah Di Pondok Aren Kota Tangerang Selatan Rivani, Beata; Nugroho, Hadi; Juliastuti, Dyah; Rosali, Talia
Jurnal Kesehatan STIKes IMC Bintaro Vol 6 No 1 (2023): Jurnal Kesehatan STIKes IMC BINTARO
Publisher : STIKes IMC Bintaro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.63448/tkca7q42

Abstract

Introduction : Concentration is an important aspect in supporting adolescents to achieve good results. Adolescents who face learning difficulties experience a decrease in concentration during learning which can be caused by sleepiness and fatigue due to lack of sleep. The purpose of research : knowing the relationship between sleep quality and learning concentration in class VII-IX MTs Miftah Assa'adah in Pondok Aren, South Tangerang City Year 2022. Research methods : Quantitative research design with Cross Sectional approach. The sample technique used by the researcher is a statified random sampling technique with a total of 66 respondents. The research instrument was a questionnaire sheet. Analysis of research data using the Chi Squere test. Results of research : based on the results of the study the most know to have poor sleep quality were 43 people (65.2%), the most had low learning concentration, namely 39 people (59.1%). Conclusion : There is a relationship between sleep quality and learning concentration in class VII-IX MTs Miftah Assa'adah in Pondok Aren, South Tangerang City Year 2022 (p-value 0,000 ; OR 13,6). Suggestion : It is hoped that community nurses can motivate adolescents to maintain their quality and sleep patterns in an effort to increase learning concentration. Nurses must also be able to explore the causes of decreased concentration in learning in addition to sleep quality factors.
Hubungan Tingkat Stres Dengan Kualitas Tidur Pada Mahasiswa Keperawatan Tingkat I dan IV Di Universitas Ichsan Satya Rivani, Beata; Putri, Suzanna Fabella; Anggraini, Dewi; Eriawati, Eriawati
Jurnal Kesehatan STIKes IMC Bintaro Vol 6 No 2 (2023): Jurnal Kesehatan Stikes IMC Bintaro
Publisher : STIKes IMC Bintaro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.63448/tr7pnv68

Abstract

Introduction: Sleep is a basic physiological need for humans. Inadequate sleep can result in poor sleep quality. Factors that affect sleep quality are emotional stress, lifestyle, and environment. Stress is known to be associated with sleep patterns. Because during stress there will be an increase in the hormone epinephrine, cortisol hormone, and norepinephrine hormone which triggers the activity of the sympathetic nervous system which can cause sleep disturbances. Objective: To identify the relationship between stress level and sleep quality of nursing students level I and IV at Ichsan Satya University. Method: This type of research is quantitative observational with a cross-sectional approach. The research sample was grade I and IV students with a sampling technique using the Stratified Random Sampling technique, with 60 respondents from a total population of 158 level I and IV students at Ichsan Satya University. Results: The research analysis showed that at level I 43% of respondents experienced moderate stress and as many as 28% of respondents experienced poor sleep quality. Whereas at level IV 35% of respondents experienced moderate stress and as many as 37% of respondents experienced poor sleep quality. Chi-square test analysis obtained a p-value of 0.012 (<0.05) indicating that there is a significant relationship between stress levels and sleep quality in level I and IV nursing students at Ichsan Satya University. Conclusion: There is a relationship between stress level and sleep quality in nursing students level I and IV at Ichsan Satya University. Suggestion: for students it is hoped that when they are stressed they can divert stress with positive activities so that stress is not prolonged so that it affects sleep quality.
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEPATUHAN PERAWAT DALAM PENERAPAN KOMUNIKASI SBAR DI RUANG RAWAT INAP RS BUAH HATI CIPUTAT MULYANASARI, RINA; Lestari, Puji; Rivani, Beata
Jurnal Kesehatan STIKes IMC Bintaro Vol 7 No 1 (2024): Jurnal Kesehatan Stikes IMC Bintaro
Publisher : STIKes IMC Bintaro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.63448/rsq37v86

Abstract

Pendahuluan : Situation, background, Assessment, and Recommendation atau dikenal SBAR merupakan sebuah teknik komunikasi. SBAR terdiri dari Situation yaitu sebuah pernyataan padat terhadap permasalahan klien, Background meliputi informasi yang relevan dan singkat yang berhubungan dengan situasi, Assessment yaitu apa yang perawat temukan dan pikirkan mengenai analisis dan konsiderasi atas kondisi klien, Recommendation merujuk kepada apa yang perawat lakukan untuk dilakukan atau disarankan selanjutnya. Tujuan Penelitian : Untuk mengetahui Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kepatuhan Perawat Dalam Penerapan Komunikasi SBAR Di Ruang Rawat Inap RS Buah Hati Ciputat. Bentuk penelitian yang digunakan adalah deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional. Pengambilan data menggunakan Total Sampling dengan jumlah sampel 91 sampel. Instrument yang digunakan adalah kuesioner dan lembar observasi, sedangkan uji statistik menggunakan uji Chi Square. Hasil Penelitian : Menunjukan bahwa ada hubungan tingkat pengetahuan dengan kepatuhan perawat dalam penerapan Komunikasi SBAR di Ruang Rawat Inap RS Buah Hati Ciputat dengan P Value 0,000 (OD Ratio 81,125 / CI 95% 15,974 – 411,988), ada hubungan antara motivasi dengan kepatuhan perawat dalam penerapan Komunikasi SBAR di Ruang Rawat Inap RS Buah Hati Ciputat dengan P Value 0,029 (OD Ratio 3,529 / CI 95% 1,087 – 11,462) dan ada hubungan antara sikap dengan kepatuhan perawat dalam penerapan Komunikasi SBAR di RS Buah Hati Ciputat P Value 0,036 (OD Ratio 4,145 / CI 95% 1,011 – 16,999). Saran : Diharapkan hasil penelitian ini menjadi dasar untuk memperbaiki terapan dan menjadikan komunikasi SBAR sebagai salah satu pencegahan terhadap kejadian yang tidak di inginkan sehingga prinsip  pasien safety berjalan dengan tepat.
Kontrol Glukosa Darah Pada Pasien Diabetes Melitus Rivani, Beata; Sulistyaningsih, Dwi Retno; Ardian, Iwan; Abdulrrouf, M.
Jurnal Ners Vol. 9 No. 3 (2025): JULI
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jn.v9i3.44533

Abstract

Penyakit Diabetes Melitus (DM) adalah sekumpulan gangguan metabolik yang dapat diidentifikasi melalui hiperglikemia, yang diakibatkan oleh kelainan dalam pelepasan insulin, efektivitas insulin, atau bahkan keduanya. Peningkatan jumlah individu yang terkena dampaknya menjadi isu kesehatan global, karena banyak yang tidak sadar akan kondisi mereka dan potensi komplikasinya. Hal ini menyebabkan pasien kembali ke fasilitas kesehatan dengan kadar glukosa darah yang tinggi serta keadaan yang mendukung munculnya komplikasi. Diabetes Melitus yang tidak terkelola dengan baik dapat mengakibatkan baik komplikasi jangka pendek maupun panjang. Penanganan bagi diabetes melitus mengikuti lima prinsip dasar, yang mencakup pendidikan, pengelolaan nutrisi medis, aktivitas fisik, pengobatan, dan pemantauan glukosa darah secara mandiri. Maksud dari pengendalian kadar glukosa adalah untuk meningkatkan kualitas hidup, baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Kadar glukosa normal dalam darah berkisar antara 70-150 mg/dL, dan biasanya terjadi peningkatan setelah konsumsi makanan, dengan kadar terendah pada pagi hari sebelum makan. Target untuk kadar glukosa darah sebelum makan adalah antara 80 – 130 mg/dl dan untuk pengukuran 1-2 jam setelah makan adalah kurang dari 180mg/dl. Kadar glukosa darah akan kembali ke keadaan basal dengan menerapkan perilaku pengelolaan mandiri dan keyakinan diri yang tepat serta konsisten. Metode yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah tinjauan literatur, yang bertujuan untuk mengidentifikasi, mengevaluasi, dan menginterpretasi semua temuan terkait suatu topik penelitian, guna menjawab pertanyaan penelitian yang sudah ditentukan sebelumnya. Hasil analisis menunjukkan adanya dampak positif dari penerapan perilaku pengelolaan mandiri dan keyakinan diri terhadap kontrol kadar glukosa bagi pasien Diabetes Melitus.
Factors Associated with Self-esteem Levels in Generation Z Students at Universitas Muhammadiyah Jakarta: A Cross-sectional Study Sitanggang, Tantri Wenny; Rivani, Beata; Susilawati
Journal of Public Health Sciences Vol. 4 No. 02 (2025): Journal of Public Health Sciences
Publisher : The Indonesian Institute of Science and Technology Research

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56741/IISTR.jphs.001007

Abstract

Generation Z faces significant mental health challenges, including low self-esteem. In Indonesia, over 30% of individuals experiencing low self-esteem do not receive adequate treatment. Among the approximately 2.5 million people with mental illnesses, around 40% report low self-esteem. This study aimed to identify factors associated with self-esteem levels among students at Universitas Muhammadiyah Jakarta in 2024. An analytical cross-sectional research design was employed, with probability sampling used to select 103 respondents. Data were collected through questionnaires and analyzed using the Chi-square test. Results indicated that the majority of Generation Z students with low self-esteem reported insufficient family support (67 students, 65.0%), limited peer support (69 students, 67.0%), and were predominantly female (67 students, 67.0%). Statistical analysis revealed significant associations between family support and self-esteem level (P = 0.001), peer support and self-esteem level (P = 0.030), and gender and self-esteem level (P = 0.005).