Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

PENGARUH PEMBERIAN TEKNIK TEPID SPONGE DALAM MENURUNKAN SUHU TUBUH PADA BALITA DEMAM DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BANTAL KABUPATEN MUKOMUKO PROVINSI BENGKULU Novandri; Widhawati, Riswahyuni; Ernawilis
Jurnal Kesehatan STIKes IMC Bintaro Vol. 7 No. 1 (2024)
Publisher : STIKes IMC Bintaro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Balita adalah anak yang berumur 0-59 bulan, pada masa ini ditandai dengan proses pertumbuhan dan perkembangan yang sangat pesat. Demam bukan penyakit tapi salah satu gejala adanya suatu penyakit. Demam merupakan tanda klinis suatu penyakit pada anak. Gangguan kesehatan ini sering dihadapi oleh tenaga kesehatan. Secara tradisional, demam diartikan sebagai kenaikan suhu tubuh diatas normal.Jika demam tidak segera diatasi dapat menimbulkan efek yang serius pada anak yaitu dapat menyebabkan dehidrasi dan kejang demam. Tujuan khusus penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran rata–rata suhu balita demam sebelum dan sesudah diberikan teknik tepid sponge pada balita demam di wilayah kerja Puskesmas Bantal Kabupaten Mukomuko Provinsi Bengkulu tahun 2022 dan untuk mengetahui pengaruh pemberian teknik tepid sponge dalam menurunkan panas pada balita demam di wilayah kerja Puskesmas Bantal Kabupaten Mukomuko Provinsi Bengkulu tahun 2022. Penelitian ini adalah penelitian Pre experiment dan desain penelitian yang digunakan adalah one group pre dan post test design dimana pengukuran dilakukan sebanyak 2 kali, sebelum pemberian teknik tepid sponge (01) disebut pre test dan sesudah pemberian teknik tepid sponge dilakukan (02) di sebut post test. Populasi dalam penelitian ini adalah semua balita yang mengalami demam di wilayah kerja Puskesmas Bantal Kecamatan Bantal, Kabupaten Mukomuko Provinsi Bengkulu dari bulan januari 2021 sampai dengan bulan Desember 2021 yang berjumlah 155 balita dan besar sampel dengan rumus analitis numerik berpasangan adalah 25 balita. Hasil penelitian ini diketahui bahwa Rata-rata suhu tubuh sebelum balita demam di wilayah kerja Puskesmas Bantal Kabupaten Mukomuko Provinsi Bengkulu Tahun 2022 adalah 38,1°C. Rata-rata suhu tubuh balita sesudah diberikan teknik Tepid Sponge yaitu 36,37°C. Adanya pengaruh pemberian teknik tepid sponge dalam menurunkan suhu tubuh pada balita demam di wilayah kerja Puskesmas Bantal Kabupaten Mukomuko Provinsi Bengkulu tahun 2022.
Pengaruh Senam Lansia terhadap Penurunan Tekanan Darah pada Lansia Penderita Hipertensi di Pobindu Wilayah Desa Rawa Rengas Widhawati, Riswahyuni; Saraswati, Dewa Ayu Sri; Rustini, Mira
Jurnal Peduli Masyarakat Vol 5 No 4 (2023): Jurnal Peduli Masyarakat: Desember 2023
Publisher : Global Health Science Group

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37287/jpm.v5i4.2407

Abstract

Hipertensi dikenal oleh masyarakat awam dengan sebutan “darah tinggi” karena kondisi ini memang mengindikasikan tingginya tekanan darah. Tekanan darah sendiri dapat dibagi menjadi tekanan sistol (tekanan di pembuluh darah saat jantung memompa darah) dan diastol (tekanan di pembuluh darah saat jantung dalam keadaan istirahat). Hipertensi merupakan kondisi ketika tekanan sistol terukur ≥140 mmHg atau tekanan diastol terukur ≥90 mmHg (WHO, 2019). Kasus hipertensi global diestimasi sebesar 22% dari total populasi dunia. Sekitar 2/3 dari penderita hipertensi berasal dari negara ekonomi menengah ke bawah. Hipertensi disebut sebagai the silent killer karena sering tanpa keluhan, sehingga penderita tidak mengetahui dirinya menyandang hipertensi dan baru diketahui setelah terjadi komplikasi Metode yang digunakan adalah edukasi kepada masyarakat dan mengaplikasikan senam lansia bersama peserta (lansia). Kegiatan ini dilakukan di Desa Rawa Rengas kampung Lebak Pada 23 Agustus 2023, Pelaksanaan kegiatan di Awali dengan senam, di lanjutkan dengan edukasi seputar hipertensi disamapikan dengan metode ceramah dan pemeriksaan kesehatan seperti cek tekanan, Evaluasi Kegiatan setelah Edukasi Kesehatan yang diberikan dapat dipahami baik oleh masyarkat, yang dibuktikan antusias warga yang mampu menyebutkan pengertian, penyabab, tanda gejala dan komplikasi dari hipertensi. Senam anti hipertensi lansia mampu melakukan gerakan gerakan senam dengan urut dan baik.
Upaya Pencegahan dan Pengendalian Hipertensi pada Lansia di Poli Klinik Rawat Jalan RSUD Cilegon Widhawati, Riswahyuni; Lubis, Vebry Haryati; Komalasari, Oom
Jurnal Peduli Masyarakat Vol 6 No 1 (2024): Jurnal Peduli Masyarakat: Maret 2024
Publisher : Global Health Science Group

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37287/jpm.v6i1.2696

Abstract

Hipertensi, atau tekanan darah tinggi, adalah masalah kesehatan yang umum tetapi dapat dicegah. Penyuluhan ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman masyarakat tentang hipertensi, serta memberikan informasi dan keterampilan yang dibutuhkan untuk mencegah dan mengendalikan kondisi ini. Pencegahan dan pengendalian hipertensi sangat penting ,karna hipertensi merupakan salah satu faktor risiko utama penyakit jantung,stroke,dan masalah kardiovaskular lainnya, Hipertensi juga dapat menyebabkan komplikasi serius seperti gagal jantung, gagal ginjal, dan masalah kesehatan lainnya. Oleh karena itu, upaya pencegahan dan pengendalian hipertensi menjadi suatu keharusan dalam menjaga kesehatan masyarakat. Sistem kesehatan perlu memiliki program pencegahan dan pengendalian hipertensi, termasuk penyuluhan kepada masyarakat dan pelayanan kesehatan yang terjangkau.Penyadaran dan edukasi tentang bahaya hipertensi serta cara-cara untuk mencegahnya menjadi kunci dalam menanggulangi masalah ini. Tujuan kegiatan penyuluhan ini diharapkan lansia (sasaran) mampu mengetahui cara mencegah dan mengendalikan hipertensi. Kegiatan ini dilakukan di Poli Klinik RSUD Cilegon pada tanggal 08 Januari 2024. Metode yang digunakan adalah edukasi kepada masyarakat dan mengaplikasikan senam lansia bersama peserta (lansia). Lansia yang hadir 28 orang lansia. Kegiatan diawali dengan penyuluhan tentang pengertian, penyebab, tanda gejala, komplikasi serta pencegahan dan pengendalian hipertensi dilanjut senam anti hipertensi dan diakhiri dengan evaluasi tanya jawab.
The Relationship Between Junk Food with the Incidence of Early Menarche Among Female Students Aged 9 – 12 Years Old at Al-Iman Private Elemantary School South Tangerang City Widhawati, Riswahyuni; Ernawilis, Ernawilis; Purwanti, Heni
PROMOTOR Vol. 7 No. 4 (2024): AGUSTUS
Publisher : Universitas Ibn Khaldun Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32832/pro.v7i4.840

Abstract

Background : Early menarche is tihe first menstruation experienced by fertile woman under the age of 12 years. The condition of early menarche is because it gets more production of the hormone estrogen than other woman in general. One of the factors in occurrence of early menarche is caused by nutritional status as junk food as a food that is high in calories and fat but low in dietary fiber and if excessive consumption will stimulate the acceleration of reproductive organ maturity. Objective : To determine the relationship between junk food consumption with the incidence of early menarche among female students agen 9-12 years old at Al-Iman Private Elemantary School. Methods : This research is oobservational analytic with a cross sectional approach. The number of samples was 30 with the Quota Sampling technique. The instrument used was a questionnaire. Data were analyzed using the chi square test. Result : This study shows that there is a relationship between junk food consumption with the incidence of early menarche with the result of chi suare test with the alternative Fisher`s Exact Test obtained a value of p = 0,007 which means p < α = 0,05 and 95% CI 2,167 – 128,176. Conclusion : There is a relationship between junk food consumption with the incidence of early menarche among female students at Al-Iman Private Elemantary School. Suggestion: For further researchers to examine other variable that have not been studied with larger sample.
Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kepatuhan Perawat Dalam Penerapan Operan Shift Dengan Metode Sbar Di Ruang Rawat Inap RSIA Bunda Sejahtera Kotabumi Tangerang Widhawati, Riswahyuni; Purwanti, Heni; Nawawi, Nawawi
Jurnal Kesehatan STIKes IMC Bintaro Vol 6 No 1 (2023): Jurnal Kesehatan STIKes IMC BINTARO
Publisher : STIKes IMC Bintaro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.63448/06j72w37

Abstract

ABSTRACT Introduction: Hypertension can be prevented and controlled by cultivating healthy living behaviors. Healthy living behaviors include consuming foods with balanced nutrition that meet nutritional needs with elements rich in fiber, low in fat and low in sodium (less than 6 grams of sodium per day), exercising regularly, getting enough rest, positive thinking, not smoking, and not smoking. consuming alcohol because smoking and alcohol can increase the risk of hypertension. However, the lack of adequate public knowledge about hypertension and its prevention tends to increase the incidence of hypertension. Research objective: to determine the relationship between knowledge and attitudes of the elderly towards hypertension diet in elderly patients aged 60-74 years at Mitra Husada Hospital Tangerang in 2022. The form of research used is descriptive analytic with a cross sectional approach. Sampling in this study using a non-probability sampling technique with a purposive sampling approach that is based on certain considerations made by the researcher himself based on the characteristics or characteristics of the population that have been known previously. The instrument used is a questionnaire, while the statistical test uses the Chi Square test. The results of the study: showed that there was a relationship between knowledge and the attitude of the elderly towards hypertension diet in elderly patients aged 60-74 years at Mitra Husada Hospital Tangerang in 2022 with statistical test results, namely P Value 0.001. Suggestion: it is hoped that this research can be an experience, can become knowledge and can motivate to continue to do good things in order to increase insight and knowledge of elderly people with hypertension and to their families in an effort to regulate the right diet and lifestyle in order to prevent the recurrence of hypertension.
Hubungan Kebiasaan Konsumsi Kopi Dengan Kualitas Tidur Mahasiswa Di Universitas Ichsan Satya Tangerang Selatan Widhawati, Riswahyuni; Purwanti , Heni; Arpiani, Selsa
Jurnal Kesehatan STIKes IMC Bintaro Vol 6 No 2 (2023): Jurnal Kesehatan Stikes IMC Bintaro
Publisher : STIKes IMC Bintaro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.63448/0fsytr55

Abstract

Background: Coffee consumption habits are popular among the public, according to data from the ICO reported that domestic coffee consumption in Indonesia from 2014 to 2021 continues to increase. This indication of increasing coffee consumption is characterized by the large growth in the number of modern coffee shops and the variety of coffee products that are in the style of young people in recent years is increasing rapidly. This condition makes the tradition of drinking coffee become increasingly popular among young people, especially college students, but regular consumption of coffee can cause dependence, one of the most obvious negative effects is to make it difficult for a person to sleep, thus this effect can affect the quality of a person's sleep. Objective: to find out whether there is a Relationship between Coffee Consumption Habits and Student Sleep Quality at Ichsan Satya University in 2023. Method: uses a cross-sectional approach with a statistical approach using the chi-square test. The sample of this study was 128 respondents determined by a simple random sampling technique. Results: In terms of the level of coffee consumption habits with a P value of 0.001 which means H0 is rejected, with an OR value (CI: 95%) of 3,907 (1,673-9,123) which means that respondents who have high coffee consumption habits have a poor sleep quality of 3,907 times compared to respondents who consume coffee with low intensity. Conclusion The results of this study show that consuming coffee with high intensity can increase the risk of poor sleep quality. Suggestions It is hoped that it can be used as input to students so that they can limit coffee consumption in a day.
PENGARUH PEMBERIAN TEKNIK TEPID SPONGE DALAM MENURUNKAN SUHU TUBUH PADA BALITA DEMAM DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BANTAL KABUPATEN MUKOMUKO PROVINSI BENGKULU Novandri; Ernawilis; Widhawati, Riswahyuni
Jurnal Kesehatan STIKes IMC Bintaro Vol 7 No 1 (2024): Jurnal Kesehatan Stikes IMC Bintaro
Publisher : STIKes IMC Bintaro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.63448/9jt5re16

Abstract

Balita adalah anak yang berumur 0-59 bulan, pada masa ini ditandai dengan proses pertumbuhan dan perkembangan yang sangat pesat. Demam bukan penyakit tapi salah satu gejala adanya suatu penyakit. Demam merupakan tanda klinis suatu penyakit pada anak. Gangguan kesehatan ini sering dihadapi oleh tenaga kesehatan. Secara tradisional, demam diartikan sebagai kenaikan suhu tubuh diatas normal.Jika demam tidak segera diatasi dapat menimbulkan efek yang serius pada anak yaitu dapat menyebabkan dehidrasi dan kejang demam. Tujuan khusus penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran rata–rata suhu balita demam sebelum dan sesudah diberikan teknik tepid sponge pada balita demam di wilayah kerja Puskesmas Bantal Kabupaten Mukomuko Provinsi Bengkulu tahun 2022 dan untuk mengetahui pengaruh pemberian teknik tepid sponge dalam menurunkan panas pada balita demam di wilayah kerja Puskesmas Bantal Kabupaten Mukomuko Provinsi Bengkulu tahun 2022. Penelitian ini adalah penelitian Pre experiment dan desain penelitian yang digunakan adalah one group pre dan post test design dimana pengukuran dilakukan sebanyak 2 kali, sebelum pemberian teknik tepid sponge (01) disebut pre test dan sesudah pemberian teknik tepid sponge dilakukan (02) di sebut post test. Populasi dalam penelitian ini adalah semua balita yang mengalami demam di wilayah kerja Puskesmas Bantal Kecamatan Bantal, Kabupaten Mukomuko Provinsi Bengkulu dari bulan januari 2021 sampai dengan bulan Desember 2021 yang berjumlah 155 balita dan besar sampel dengan rumus analitis numerik berpasangan adalah 25 balita. Hasil penelitian ini diketahui bahwa Rata-rata suhu tubuh sebelum balita demam di wilayah kerja Puskesmas Bantal Kabupaten Mukomuko Provinsi Bengkulu Tahun 2022 adalah 38,1°C. Rata-rata suhu tubuh balita sesudah diberikan teknik Tepid Sponge yaitu 36,37°C. Adanya pengaruh pemberian teknik tepid sponge dalam menurunkan suhu tubuh pada balita demam di wilayah kerja Puskesmas Bantal Kabupaten Mukomuko Provinsi Bengkulu tahun 2022.
Peningkatan kapasitas keluarga dalam pembuatan herbal rumah tangga melalui workshop edukasi dan praktik langsung Noviyanti, Noviyanti; Nurhasanah, Rika; Widhawati, Riswahyuni; Astuti, Indria; Sumarni, Rani
Jurnal Pemberdayaan dan Pendidikan Kesehatan Vol. 4 No. 02 (2025): Jurnal Pemberdayaan dan Pendidikan Kesehatan
Publisher : Lembaga Pengabdian Masyarakat Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34305/jppk.v4i02.1729

Abstract

Latar Belakang: Masyarakat semakin tertarik pada penggunaan tanaman obat untuk promotif dan preventif kesehatan. Untuk mendukung kemandirian dan ketahanan kesehatan keluarga, penting untuk meningkatkan kapasitas keluarga dalam meracik herbal rumah tangga. Kegiatan ini bertujuan meningkatkan pengetahuan dan keterampilan ibu rumah tangga serta kader lingkungan dalam pembuatan jamu tradisional melalui workshop edukasi dan praktik langsung.Metode: Workshop dilaksanakan di Kota Bandung dan diikuti oleh 30 peserta. Kegiatan meliputi ceramah yang dipandu oleh pakar tentang manfaat dan keamanan penggunaan obat herbal, diikuti dengan sesi praktik langsung untuk menyiapkan minuman tradisional seperti beras kencur, kunyit asam, dan temulawak.Hasil: Hasil menunjukkan bahwa sebagian besar peserta memiliki pengetahuan awal yang cukup mengenai herbal. Setelah kegiatan, seluruh peserta menyatakan materi yang disampaikan menarik, relevan, dan aplikatif. Pelatihan ini juga dinilai memberikan pengalaman praktis yang bermanfaat.Kesimpulan: Kegiatan ini terbukti efektif meningkatkan literasi dan keterampilan masyarakat dalam pemanfaatan herbal. Model edukatif-partisipatif yang digunakan berpotensi direplikasi di wilayah lain sebagai bentuk pengabdian masyarakat berbasis potensi lokal.