Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

PEMBERIAN KOMPRES DINGIN TERHADAP PENURUNAN NYERI PADA PASIEN POST HEMOROIDEKTOMI DI RSUD SIMO BOYOLALI: STUDI KASUS Tri Utami; Ganik Sakitri
Intan Husada : Jurnal Ilmiah Keperawatan Vol. 8 No. 1 (2020): Vol. 8. No. 1 Januari 2020
Publisher : Politeknik Insan Husada Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52236/ih.v8i1.169

Abstract

Latar belakang. Hemoroid merupakan pembesaran atau pelebaran vena hemoroidialis yang melalui kanal anus atau rectum yang disebabkan oleh peradangan pada usus yang ditandai dengan nyeri dan rasa tidak nyaman yang bermanifestasi perdarahan setelah buang air besar. Tahun 2014 jumlah penderita hemoroid di dunia diperkirakan 230 juta orang. Tahun 2013 jumlah penderita hemoroid di indonesia berkisar 5,7 % dari total 10 juta orang. Data kejadian hemoroid di RSUD Simo Boyolali menyatakan pada bulan januari terdapat 3 jiwa dilakukan hemoroidektomi setiap minggunya. Salah satu masalah keperawatan utama pasien post operasi hemoroid adalah nyeri akut.Tujuan Penelitian. Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh pemberian kompres dingin terhadap penurunan nyeri pada pasien post operasi hemoroid.Metode penelitian. Penelitian ini menggunakan metode case study design. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari 2019. Subyek penelitian adalah 2 orang pasien post operasi hemoroid di ruang bedah bougenvil RSUD Simo Boyolali. Intervensi yang dilakukan adalah melakukan kompres dingin suhu 5-10OC selama 10-15 menit. Tehnik pengumpulan data adalah wawancara, obseervasi, dokumentasi.Hasil penelitian. Studi kasus menunjukan bahwa tingkat nyeri pasien setelah dilakukan kompres dingin mengalami penurunan.Kesimpulan. Studi kasus pemberian kompres dingin berpengaruh terhadap penurunan nyeri pada pasien post hemoroidektomi.Kata kunci: hemoroidektomi, kompres dingin, nyeri.
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN DEMONSTRASI TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR PRAKTIKUM Ratna Kusuma Astuti; Ganik Sakitri
Jurnal Stethoscope Vol 1, No 2 (2020): STETHOSCOPE
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Mitra Husada Karanganyar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1760.575 KB) | DOI: 10.54877/stethoscope.v1i2.807

Abstract

ABSTRAK Model pembelajaran memegang peranan penting dalam proses pendidikan. Pada pembelajaranpraktikumdibutuhkan model pembelajaran yang tepat sehingga pemahaman aplikasi dari pokok bahasan yang disampaikan dapat dicapai oleh peserta didik. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahuipengaruh model pembelajarandemonstrasiterhadappengkatanhasilbelajarpraktikum. Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptifkuantitatif. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah total samplingyaitusemua mahasiswa semester II yang berjumlah 45 mahasiswa. Penelitian ini menggunakan instrumen chekclist penilaian hasil belajar pada masing-masing keterampilan praktikum.Data yang terkumpul di analisisdenganmenggunakan t-test. Hasil analisisnilai post tes pada keterampilanpraktikumpemasanganinfus p=0.0100,05, keterampilanpraktikumperawatanlukabersih p=0.0010,05, keterampilanpraktikumpemeriksaan TTV p=0.0100,05; dan keterampilanpraktikumbatukefektif p=0.0010,05. Kesimpulan dari penelitian adalah ada pengaruh model pembelajaran demonstrasi terhadap peningkatan hasil belajar praktikum. Kata kunci: Demonstrasi, Hasil Belajar, Praktikum.ABSTRACT The learning model plays an important role in the educational process. In practicum learning, an appropriate learning model is needed so that understanding the application of the subjects conveyed can be achieved by students.The purpose of this study was to determine the effect of demonstration learning models on improving practical learning outcomes.This research is a quantitative descriptive research. The sample used in this study is using total samplingwere all second semester students totaling 45 students. This study used a checklist instrument for assessing learning outcomes for each practical skill.The collected data were analyzed using t-test.The results of the analysis of the post-test scores on the infusion practice practicum skills p = 0.010 0.05, clean wound care practicum skills p = 0.001 0.05, TTV examination practicum skills p = 0.010 0.05 and effective cough practicum skills p = 0.001 0.05. The conclusion of the study is that there is an effect of demonstration learning models on improving practicum learning outcomes. Keywords: Demonstration, Learning Outcomes, Practicum.
HUBUNGAN ANTARA STATUS SOSIAL EKONOMI KELUARGA DENGAN STATUS GIZI ANAK USIA SEKOLAH Ratna Kusuma Astuti; Ganik Sakitri
Avicenna : Journal of Health Research Vol 1, No 2 (2018): OKTOBER 2018
Publisher : STIKES Mamba'ul 'Ulum Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (412.548 KB) | DOI: 10.36419/avicenna.v1i2.229

Abstract

Latar Belakang: Masalah kesehatan anak dan keadaan gizi anak di negara berkembang seperti Indonesia yang sebagian besar penduduknya berstatus social ekonomi rendah, merupakan masalah tersendiri yang memerlukan perhatian lebih dalam penanganannya. Keadaan gizi akan mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak. Pemenuhan gizi yang baik perlu diperhatikan mengingat anak adalah masyarakat masa depan yang menentukan tingkat kemajuan dan kesejahteraan suatu bangsa. Perubahan anak bias dinilai dengan variable pertumbuhan yaitu berat badan dan tinggi badan berdasarkan umur. Keadaan gizi ini berkaitan dengan ekonomi keluarga, keadaan sosial, lingkungan, perilaku kesehatan yang pada akhirnya akan berpengaruh terhadap pertumbuhannya. Tujuan Penelitian : Mengetahui hubungan Status Sosial Ekonomi Keluarga dengan Status Gizi Anak Usia Sekolah. Metode : Jenis penelitian ini adalah cross sectional, dengan subyek penelitian siswa kelas 1 sampai kelas 5 SD N Godog 1 Polokarto, Sukoharjo. Teknik pengambilan sampel dengan proporsional stratified random sampling. Jumlah responden sebanyak 129 siswa. Data yang terkumpul di analisis dengan Chi Square (²). Hasil : Hasil uji korelasi dengan menggunakan Chi-Square (²) diketahui bahwa nilai ρ < 0,05 sehingga dapat dikatakan bahwa ada hubungan yang bermakna antara status social ekonomi keluarga dengan status gizi anak usia sekolah di SD N Godog 1 Polokarto, Sukoharjo. Ditinjau dari pendidikan ibu, pekerjaan ibu dan pendapatan keluarga. Simpilan : Ada hubungan antara status social ekonomi keluarga dengan status gizi anak usia sekolah di SD N Godog 1 Polokarto, Sukoharjo. Kata kunci : social ekonomi keluarga, status gizi anak.
EFEKTIFITAS TEKNIK RELAKSASI PROGRESIF UNTUK MENGURANGI INSOMNIA PADA USIA LANJUT Ganik Sakitri; Ratna Kusuma Astuti
Avicenna : Journal of Health Research Vol 2, No 2 (2019): Oktober
Publisher : STIKES Mamba'ul 'Ulum Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (348.715 KB) | DOI: 10.36419/avicenna.v2i2.300

Abstract

Latar Belakang : Tidur merupakan kebutuhan manusia yang teratur. Akan tetapi, sekitar 65 % usia lanjut mengalami insomnia. Insomnia pada usia lanjut dapat diatasi dengan cara non medikasi, salah satunya dengan tehnik relaksasi progresif. Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas tehnik relaksasi progresif untuk mengurangi insomnia pada usia lanjut di Posyandu usia lanjut desa Buntalan. Metode : Jenis penelitian ini adalah quasi eksperimen dengan two group pretest and postest. Populasi dalam penelitian ini adalah usia lanjut yang mengikuti kegiatan posyandu lansia di desa buntalan. Tehnik pengambilan sampel menggunakan total populasi dengan jumlah responden sebanyak 30 orang dan terbagi menjadi 2 kelompok. Kelompok A dilakukan tehnik relaksasi progresif setiap hari dan kelompok B dilakukan tehnik relaksasi progresif 3 kali seminggu. Pengumpulan data yang dilakukan pada saat sebelum dan sesudah dilakukan tehnik relaksasi progresif dengan menggunakan Insomnia Rating Scale. Analisa data statistik menggunakan uji Chi Square Hasil : Tehnik relaksasi progresif yang dilakukan setiap hari efektif untuk mengurangi insomnia pada usia lanjut. Hal ini dapat dilihat dari penurunan jumlah responden yang mengalami insomnia, pada kelompok sebanyak 23,08 % dan kelompok B sebanyak 61,54 %. Hasil uji statistik menunjukkan nilai χ2 hitung = 2,521 sedangkan harga χ2 tabel = 3,841 pada derajat kebebasan (df) 1, pada taraf signifikansi 0,05 maka Ho diterima artinya tehnik relaksasi progresif efektif untuk mengurangi insomnia pada usia lanjut di Posyandu usia lanjut desa Buntalan. Simpulan: Tehnik relaksasi progresif tidak efektif untuk mengurangi insomnia pada usia lanjut di Posyandu usia lanjut desa Buntalan.
PELATIHAN DETEKSI DINI BERDASARKAN FAKTOR RESIKO DIABETES MELITUS KADER DUKUH SONOSEWU Ganik Sakitri; Ratna Kusuma
Jurnal LINK Vol 14, No 1 (2018): MEI 2018
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Poltekkes Kemenkes Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (667.431 KB) | DOI: 10.31983/link.v14i1.3284

Abstract

Abstrak Diabetes mellitus yang tidak tertangani dapat menyebabkan berbagai komplikasi yang menyebabkan kerusakan berbagai sistem tubuh. Neuropati (kerusakan syaraf) pada kaki yang meningkatkan kejadian ulkus kaki serta infeksi bahkan amputasi. Kegiatan pengabdian masyarakat dengan tema deteksi dini diabetes melitus dengan sasaran kader di pedukuhan Sonosewu. Metode pengabdian masyarakat yang digunakan adalah pendidikan masyarakat dan pelatihan. Pelatihan yang diberikan adalah melakukan cek guk gula darah secara mandiri dan senam kaki diabetes mellitus. Simpulan pengabdian ini adalah peserta pelatihan mengungkapkan kepuasannya terhadap tim kerja yang memberikan pelatihan dan pendampingan prosedur pengecekan gula darah, dan pemahaman senam kaki. Kata KunciDiabetes mellitus, pelatihan, cek gula darah, senam kaki.    Early Detection Training Based on Risk FactorsDiabetes Mellitus Kader in Sonosewu Abstract Diabetes mellitus is untreated can cause various complications that cause damage to various body systems. Neuropathy (nerve damage) in the foot that increases the incidence of foot ulcers and infection and even amputation. Community service activities with the theme of early detection of diabetes mellitus with the target cadre in Sonosewu hamlet. Methods of community service used are community education and training. The training provided is to check the blood sugar cans independently and exercise the feet of diabetes mellitus. The conclusion of this dedication is that the trainees express their satisfaction with the work team providing training and mentoring of blood glucose screening procedures, and understanding of foot exercises.  Key Words:Diabetes mellitus, training, blood sugar check, foot gymnastics.  
IMPLEMENTASI AKTIFITAS FISIK UNTUK MENURUNKAN KADAR GULA DARAH PASIEN DIABETES MELLITUS DI PURBOWARDAYAN SURAKARTA: IMPLEMENTASI AKTIFITAS FISIK UNTUK MENURUNKAN KADAR GULA DARAH PASIEN DIABETES MELLITUS DI PURBOWARDAYAN SURAKARTA Ganik Sakitri; Nikmah Ayu
PROFESSIONAL HEALTH JOURNAL Vol. 5 No. 1 (2023): Desember
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (PPPM) STIKES Banyuwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54832/phj.v5i1.612

Abstract

Jalan kaki adalah salah satu bentuk olahraga yang melibatkan penggunaan kaki dan otot untuk berpindah dari satu lokasi ke lokasi lain. Penderita DM dapat dikelola melalui aktivitas sehari-hari dan olahraga teratur lima hari seminggu selama 30 hingga 45 menit. Desain penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah quasy eksperimen dengan pendekatan one group pretest postest design. Responden penelitian adalah pasien dengan diabetes mellitus di desa Purbowardayan dengan populasi sebanyak 23 responden. Tehnik pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sampling. Pelaksanaan aktivitas fisik jalan kaki terjadwal selama 8 kali pertemuan. Hasil analisis bivariat antara implementasi aktivitas fisik dengan penurunan kadar gulan darah menggunakan Paired Test dengan hasil nilai t 0,812 dengan nilai Sign 0,032, maka ada Pengaruh implementasi aktivitas fisik terhadap penurunan kadar gula darah di Purbowardayan Surakarta. Penelitian ini dapat disimpulkan bahwa aktivitas fisik bagi penderita diabetes mellitus dapat menurunkan kadar glukosa darah atau olah raga dapat mengatur kadar glukosa darah pada penderita diabetes tipe 2