Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peranan Pemerintah Desa, Badan Permusyawaratan Nagari (Bamus), dan Kerapatan Adat Nagari (KAN) dalam peningkatan partisipasi masyarakat dalam pembangunan Nagari. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif pendekatan deskriptif. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui wawancara. Dengan menggunakan teori Ruang publik dan demokrasi deliberatif Jurgen Habermas. Hasil penelitian menunjukan hubungan peran pemerintah nagari, Bamus dan KAN terhadap peningkatan partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan pembangunan nagari dengan memanfaatkan Ruang publik mempunyai pengaruh yang sangat besar. Dengan menjadikan lembaga permusyawaratan desa dan Kerapatan adat Nagari sebagai ruang publik yang dapat diakses masyarakat dari semua lapisan tanpa ada intervensi dari kelompok lain. Dalam ruang publik, lembaga/institusi nagari mempunyai andil untuk mempengaruhi masyarakat dalam berpartisipasi. Keberadaan ruang publik di tengah tengah kehidupan masyarakat, dapat memicu kepedulian masyarakat dalam pembangunan nagari. Banyak aksi dan interaksi yang terjadi dalam ruang publik, yang menjadi mediasi antara masyarakat dan lembaga nagari dimana publik mengatur dan mengorganisirnya sendiri sebagai opini publik