Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

SEKOLAH DASAR LUAR BIASA GOLONGAN B DI KOTA MALANG TEMA: ARSITEKTUR POST MODERN Eva Rosianah; Didiek Suharjanto; Bayu Teguh Ujianto
Pengilon: Jurnal Arsitektur Vol 3 No 02 (2019): Pengilon : Jurnal Arsitektur
Publisher : Program Studi Arsitektur Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Anak tunarungu adalah anak yang mengalami gangguan pendengaran dan percakapan dengan derajat pendengaran yang berfariasi antara 27dB –40 dB dikatakan sangat ringan 41 dB – 55 dB dikatakan Ringan, 56 dB – 70 dB dikatakan Sedang, 71 dB – 90 dB dikatakan Berat, dan 91 ke atas dikatakan Tuli. Secara fisik, anak tunarungu tidak berbeda dengan anak normal pada umunya yang dapat mendengar, namun anak dengan gangguan tunarungu dapat diketahui saat mereka berbicara karena saat berbicara artikulasi yang dikeluarkan kurang jelas atau bahkan tidak berbicara sama sekali. Pendidikan merupakan kebutuhan setiap manusia. Pendidikan merupakan salah satu faktor yang menunjang pembangunan atau peningkatan sumber daya manusia. Pendidikan merupakan proses perkembangan pribadi bagi anak agar menjadi dewasa yang mampu hidup dengan mandiri dan dapat berinteraksi sosial sebagai masyarakat dalam lingkungan disekitar mereka. Pada anak dengan berkebutuhan khusus seperti tunarungu memerlukan fasilitas yang berbeda dengan sekolah dasar pada umumnya. Ketidak mampuan pada pendengaran dan komunikasi secara verbal membuat mereka memerlukan cara pengajaran yang berbeda serta fasilitas-fasiltas tambahan sebagai media pengajaran.