Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

STASIUN KERETA API DI KOTA MALANG, TEMA GREEN ARCHITECTURE Andika Yuniawan Yusuf1; Didiek Suharjanto; Gaguk Sukowiyono
Pengilon: Jurnal Arsitektur Vol 1 No 01 (2017): Pengilon : Jurnal Arsitektur
Publisher : Program Studi Arsitektur Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kereta api adalah kendaraan dengan tenaga gerak, baik berjalan sendiri maupun dirangkaikan Dengan sarana perkeretaapian lainnya, yang akan ataupun sedang bergerak di atas jalan rel yang terkait dengan perjalanan kereta api. Kereta api sendiri terdiri dari lokomotif, kereta, dan gerbong, oleh karena itu perlu ada tempat untuk berlabuh nya kereta Api yang biasa kita sebut dengan Stasiun Kereta Api. Stasiun kereta Api adalah bagunan menjadi tempat berlabuhnya kereta api baik dari kedatangan kereta api, melintasnya kereta api dan berangkatnya kereta api yang di dalam nya terdapat aktifitas naik turunyan penumpang dan staaf serta tempat naik turun nya barang. Untuk memberikan ekstetika dan keasrian pada bagunan Stasiun kereta Api peru ada Konsep bagunan yang menunjang yaitu konsep yang digunakan adalah Asitektur hijau atau biasa di sebut Green Architecture Yaitu sebuah proses perancangan dalam mengurangi dampak lingkungan yang kurang baik, Meningkatkan keyamanan manusia dengan meningkatkan efesiensi, Penguraan Sumberdaya energi, pemakaian Lahan, dan Pengolahan Sampah efektif dalam tataran arsitektur.
INSTITUT FASHION INTERNASIONAL, TEMA ARSITEKTUR KONTEMPORER Ardelia Benedicta Adji; Didiek Suharjanto; Gaguk Sukowiyono
Pengilon: Jurnal Arsitektur Vol 1 No 01 (2017): Pengilon : Jurnal Arsitektur
Publisher : Program Studi Arsitektur Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kepadatan penduduk di kota Malang sendiri sangatlah tinggi yang dipengaruhi oleh kedatangan mahasiswa baru untuk melanjutkan pendidikan. Kepadatan penduduk kini secara langsung akan terjadi sosialisasi antar penduduk satu sama lain, sehingga tidak dapat dipungkiri setiap penduduk pasti ingin selalu tampil menarik. fashion menjadi gaya hidup (life style) yang sangat di minati. Perkembangan dunia fashion menjadi hal yang penting di berbagai kalangan baik kalangan muda maupun tua. Banyak orang yang ingin tampil menarik dan berbeda dari orang lain, apalagi dalam pergaulan, penampilan sangat penting untuk diperhatikan. Busana merupakan kebutuhan primer. Seiring dengan berkembangnya dunia industri, hiburan, informasi dan teknologi, gaya berbusana menjadi media untuk menunjukkan eksistensi seseorang dalam komunitasnya. Gaya berbusana sudah menjadi bagian dari gaya hidup setiap seseorang. Industri fashion kini sedang berkembang, untuk menghasilkan kualitas rancangan baju yang bagus tentu dibutuhkan oleh paradesainer. Banyak generasi-generasi penerus bangsa ini yang ingin menempuh pendidikan di bidang desain Namun, terhalang oleh fasilitas dan pengetahuan tentang fashion yang masih minim di Indonesia. Dengan adanya institut fashion, Indonesia akan memiliki sumber daya manusia (SDM) yang lebih berpengalaman dalam bidang tersebut karena memiliki latar belakang pendidikan yang sesuai. Melihat kondisi dan permasalahan pendidikan di kota Malang ini perlu adanya penambahan lembaga tinggi bertaraf internasional yang mampu menampung dan menciptakan sumber daya manusia berkualitas di bidang fashion internasional.
MUSEUM KARYA ARSTEKTUR DI KOTA MALANG, TEMA ARSITEKTUR LANDMARK Ayu Yasmin Nisa Nasril; Didiek Suharjanto; Ghoustanjiwani Adi Putra
Pengilon: Jurnal Arsitektur Vol 1 No 01 (2017): Pengilon : Jurnal Arsitektur
Publisher : Program Studi Arsitektur Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Malang merupakan kota pendidikan dan juga kota wisata sehingga diperlukan sarana pendukung berupa fasilitas umum yang juga berfungsi sebagai fasilitas pendidikan. Arsitektur lebih dari sekedar suatu pelindung. Arsitektur bisa jadi merupakan suatu wujud seni, namun memiliki perbedaan, yaitu arsitektur menggunakan seni sebagai sesuatu yang penting untuk digunakan sebagai interior. Museum Karya Arsitektur merupakan suatu badan yang mempunyai tugas dan fungsi untuk menyimpan koleksi dan melestarikan benda-benda terkait dengan dunia arsitektur. Museum Karya Arsitektur, selain berfungsi menyimpan koleksi bersejarah juga berfungsi sebagai museum yang mewadahi pengetahuan dan juga dapat menjadi daya tarik kota Malang. Dan untuk menjadi daya tarik kota Malang sebagai kota pendidikan dan wisata, maka museum dirancang dengan mempertimbangkan kawasan dan di desain secara menarik tetapi tetap tidak mengilangkan fungsi utamanya sebagai wadah ilmu pengetahuan dan pelestarian sejarah.
SEKOLAH ISLAM TERPADU DI KOTA BATU, TEMA GREEN ARCHITECTURE Moh. Syahru Romadhon Sholeh; Didiek Suharjanto; Suryo Tri Harjanto
Pengilon: Jurnal Arsitektur Vol 1 No 02 (2017): Pengilon : Jurnal Arsitektur
Publisher : Program Studi Arsitektur Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sekolah adalah tempat utama dimana individu mengikuti proses pendidikan formal untuk menambah pengetahuan dan mengasah keterampilan sebagai bekal kehidupannya di kemudian hari. Dari kurikulum yang ditetapkan dan diterapkan diseluruh Indonesia, pastinya tidak semata langsung berjalan dengan baik, tentunya ada permasalahan di daerah-daerah, baik berpengaruh dengan budaya di daerah, penerapan metode belajarnya, dan dampak yang terjadi terhadap siswa dan guru. Sekolah Islam Terpadu menjadi sebuah solusi yang dapat mendukung program ataupun kebijakan pemerintah tentang pendidikan. Sekolah Islam Terpadu dapat dikatakan sebagai solusi tentang masalah pendidikan, karena Sekolah Islam Terpadu mencoba mengkolaborasikan model pembelajaran yang lebih melihat pada potensi dan apa yang disuka oleh peserta didik dengan tidak meninggalkan apa yang sudah dirancang dan ditetapkan pemerintah melalui kurikulum pembelajaran yang ditetapkan dan harus diterapkan. Selain itu Sekolah Islama Terpadu juga memiliki model pembelajaran yang tidak hanya tentang pendidikan umum, tetapi juga menyeimbangkan dengan pendidikan karakter dan agama yang menjadi penyeimbang pada proses belajar disetiap harinya. Dengan gagasan utama “Rahmatan lil Alamin” yang diterapkan di Sekolah Islam Terpadu, keberadaan Sekolah Islam Terpadu di Kota Batu sangat diperlukan dan tentunya memiliki potensi yang besar untuk maju kembangnya daya didik guru dan kekreatifitasan anak dengan belajar tidak hanya dalam ruang namun juga diluar ruang, menyatu langsung dengan alam.
PERANCANGAN CITY HOTEL DI KOTA MALANG Moh Rizki A Karim; Didiek Suharjanto; Ghoustanjiwani Aji Putra
Pengilon: Jurnal Arsitektur Vol 2 No 02 (2018): Pengilon : Jurnal Arsitektur
Publisher : Program Studi Arsitektur Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kota Malang adalah kota terbesar ke dua di jawa timur, yang kini semakin maju dari berbagai sektor baik perekonomian, parawisata dan kegiatan bisnis, dengan perkembangan ini Kota Malang membutuhkan tempat atau bangunan sebagai fasilitas hunian yang sesuai dengan kegiatan bisnis, untuk menunjang hal tersebut maka perlu adanya hotel untuk mengakomodasi tourisme dan para pembisnis. Pada perencanaan dan perancangan City Hotel di Kota Malang menggunakan tema Arsitektur High Tech. Pemilihan tema high tech berdasarkan pada bangunan city hotel yang memiliki karakter yang sangat efisien memerlukan rancangan yang dapat mengakomodasi perkembangan teknologi, karena selain merupakan bangunan komersial, bangunan city hotel juga identik dengan kemudahan dan kenyamanan layanan, teknologi yang dimaksud meliputi teknologi berupa material, sistem struktur, utilitas bangunan, serta teknologi pengelolaan bangunan yaitu teknologi komunikasi, pengamanan, pemeliharaan, serta layanannyan. Tujuan perencanaan city hotel adalah menyediakan tempat untuk menginap dan pelayanan lain yang ditujukan untuk kalangan Wisatawan, bisnis, pengusaha, karyawan dan profesional dengan kepentingan berbisnis, berdagang, tugas dinas, konferensi, seminar, workshop, musyawarah, simposium, dan sebagainya. Dengan klasifikasi hotel berbintang 4 yang mempunyai jumlah kamar minimum 50 kamar standart dan minimum 3 kamar suite, dan pelayanan 24 jam.
SPORTS CLUB DI KOTA MALANG Yoshi Lusiana Sari; Didiek Suharjanto; Gaguk Sukowiyono
Pengilon: Jurnal Arsitektur Vol 2 No 02 (2018): Pengilon : Jurnal Arsitektur
Publisher : Program Studi Arsitektur Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kota Malang dengan mayoritas masyarakat yang merupakan pekerja kantoran, pegawai, dan juga mahasiswa. Tentunya perlu suatu wadah untuk menunjang aktivitas olahraga masyarakat Kota Malang dalam mengurangi rasa stes akan pekerjaan, aktivitas kehidupan yang membosankan, dan menjaga kebugaran tubuh, maupun mencari suasana tenang alami. Sports Club merupakan suatu wadah olahraga rekreasi yang memiliki beberapa jenis olahraga, dimana olahraga inilah yang diminati oleh warga masyarakat Kota Malang. Adanya sports club bertujuan untuk dapat memenuhi kebutuhan masyarakat akan adanya faasilitas pendukung kebutuhan yang bersifat olahraga dan menghibur. Dengan fasilitas berupa lapangan tenis, lapangan futsal, sarana senam aerobik, yoga, billyard, sauna, kolam renang, kafe dan resto, dan beberapa fasilitas penunjang seperti lobby dan administrasi. Pembangunan lokasi olahraga yang rekreatif dan edukatif tentunya dapat dilaksanakan bersamaan dengan mendukung tema penghijauan. Oleh sebab itu, arsitektur hijau dapat menjadi solusi untuk meminimalisir penggunaan energi dengan memanfaatkan energi yang berasal dari alam (energy of nature) dengan dipadukan teknologi tinggi (high technology performance). Jadi, pengertian sports club di Kota Malang dengan Tema Arsitektur Hijau adalah suatu tempat atau wadah yang menaungi aktivitas yang menyehatkan untuk tubuh yang juga diiringi dengan penghijauan lingkungan.
SEKOLAH DASAR LUAR BIASA GOLONGAN B DI KOTA MALANG TEMA: ARSITEKTUR POST MODERN Eva Rosianah; Didiek Suharjanto; Bayu Teguh Ujianto
Pengilon: Jurnal Arsitektur Vol 3 No 02 (2019): Pengilon : Jurnal Arsitektur
Publisher : Program Studi Arsitektur Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Anak tunarungu adalah anak yang mengalami gangguan pendengaran dan percakapan dengan derajat pendengaran yang berfariasi antara 27dB –40 dB dikatakan sangat ringan 41 dB – 55 dB dikatakan Ringan, 56 dB – 70 dB dikatakan Sedang, 71 dB – 90 dB dikatakan Berat, dan 91 ke atas dikatakan Tuli. Secara fisik, anak tunarungu tidak berbeda dengan anak normal pada umunya yang dapat mendengar, namun anak dengan gangguan tunarungu dapat diketahui saat mereka berbicara karena saat berbicara artikulasi yang dikeluarkan kurang jelas atau bahkan tidak berbicara sama sekali. Pendidikan merupakan kebutuhan setiap manusia. Pendidikan merupakan salah satu faktor yang menunjang pembangunan atau peningkatan sumber daya manusia. Pendidikan merupakan proses perkembangan pribadi bagi anak agar menjadi dewasa yang mampu hidup dengan mandiri dan dapat berinteraksi sosial sebagai masyarakat dalam lingkungan disekitar mereka. Pada anak dengan berkebutuhan khusus seperti tunarungu memerlukan fasilitas yang berbeda dengan sekolah dasar pada umumnya. Ketidak mampuan pada pendengaran dan komunikasi secara verbal membuat mereka memerlukan cara pengajaran yang berbeda serta fasilitas-fasiltas tambahan sebagai media pengajaran.
SEKOLAH TINGGI ARSITEKTUR TEMA: GREEN ARCHITECTURE Ratna Dhani Setyowati; Didiek Suharjanto; Suryo Tri Harjanto
Pengilon: Jurnal Arsitektur Vol 3 No 01 (2019): Pengilon : Jurnal Arsitektur
Publisher : Program Studi Arsitektur Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Malang merupakan kota pendidikan yang sedang berkembang sehingga diperlukan sarana pendukung berupa fasilitas umum yang juga berfungsi sebagai fasilitas pendidikan. Pendidikan arsitektur menjadi salah satu metode untuk mengenalkan masyarakat pada pembangunan yang bertanggung jawab agar generasi mendatang dapat menikmati tanah air Indonesia sebagaimana kita menikmati alam pada saat ini. Dengan pendidikan arsitektur, pembangunan di Indonesia tidak hanya dapat dinikmati oleh generasi saat ini, namun juga dapat dijaga keberlangsungannya hingga generasi mendatang. Arsitektur merupakan kombinasi bangunan dan seni. Le Corbusier mengartikan bahwa arsitektur ialah permainan massa yang benar, mahir dan sangat mencolok. Perkembangan kota yang pesat dan minimnya pembangunan dengan basis green arsitektur menjadi salah satu latar belakang perancangan ini. Sekolah tinggi arsitektur ialah sebuah perguruan tinggi yang menyelenggarakan pendidikan akademik dalam disiplin ilmu. Oleh karena itu, sekolah ini didirikan dengan konsep green yang ramah lingkungan sebagai contoh bangunan ramah lingkungan.
CITY HOTEL BINTANG 4 DI BANYUWANGI DENGAN TEMA ARSITEKTUR NEO-VERNAKULAR Zaky Gianeda Putra Panjalu; Didiek Suharjanto; Gaguk Sukowiyono
Pengilon: Jurnal Arsitektur Vol 3 No 01 (2019): Pengilon : Jurnal Arsitektur
Publisher : Program Studi Arsitektur Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dengan semakin meningkatnya pendatang baik dibidang pariwisata, pendidikan dan ekonomi, perkembangan kabupaten Banyuwangi kian hari kian pesat. Hal ini dapat dibuktikan dengan terus meningkatnya jumlah hotel dan okupansi kamar pada data survey Badan Pusat Statistik Kabupaten Banyuwangi tahun 2007-2015. Penambahan pembangunan hotel merupakan solusi dari terus meningkatnya jumlah hotel dan akupansi kamar tersebut. Sesuai dengan capaian data yang diperoleh, hotel bisnis bintang 4 dengan jumlah kamar 195 buah akan dirancang dengan tema neo vernakular. Tapak bangunan seluas 6500 m² berlokasi di jalan R. A. Kartini yang merupakan jalan arteri sekunder yang menghubungkan kota Banyuwangi dengan sekitarnya. Pemilihan lokasi strategis karena merupakan kawasan perdagangan dan jasa. Tema neo vernakular yang dilakukan disertakan dalam setiap aspek perancangan untuk mengoptimalkan desain sehingga dapat meningkatkan nilai jual dan peluang investasi.
STUDI REVITALISASI KAWASAN PENGRAJIN KERAMIK YANG BERWAWASAN LINGKUNGAN PERILAKU GUNA MENCARI KONSEP PERANCANGAN ARSITEKTUR DI KELURAHAN DINOYO, KOTA MALANG Adhi Widyarthara; Didiek Suharjanto
Pawon: Jurnal Arsitektur Vol 3 No 01 (2019): PAWON : Jurnal Arsitektur
Publisher : Program Studi Arsitektur Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (180.135 KB) | DOI: 10.36040/pawon.v3i01.106

Abstract

Pada tahun 1958, masyarakat Dinoyo mulai merintis membuat keramik; hal tersebut berlanjut hingga kini dengan berbagai produk keramik seperti vas bunga, souvenir, guci, serta lampu set. Seiring perjalanan waktu, pada tahun 2000-an pasar keramik mencapai titik jenuh dan mengalami penurunan pasar. Diantara penyebab penurunan aktivitas kawasan pengrajin Dinoyo diakibatkan oleh keterbatasan infrastruktur yang ada ditempat produksi maupun pedagang keramik sehingga menjadikan ketidaknyamanan para pengrajin dan pengunjung dalam memenuhi kebutuhannya. Untuk meningkatkan vitalitas kawasan agar terbentuk suasana yang nyaman dalam berinteraksi antara pengrajin maupun pengunjung serta layak untuk dikunjungi sebagai kawasan wisata, maka dibutuhkan suatu proses identifikasi perencanaan dan perancangan lingkungan sesuai perilaku pengrajin maupun masyarakat dalam pengelolaan serta pemanfaatan aset properti pada kawasan keramik guna memperbaiki, mengembangkan atau melestarikan bangunan dan lingkungan yang berwawasan lingkungan perilaku. Peran Pemerintah perlu mengupayakan program-program pembangunan yang menekankan penggunaan bahan lokal yakni bahan yang tidak membahayakan kesehatan dan lingkungan, rancangan yang hemat energi serta penggunaan teknologi padat karya yang mempekerjakan lebih banyak orang