Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

WANITA KARIER PERSPEKTIF ISLAM Nawang Sari, Rahma Pramudya; Anton, Anton
SANGAJI: Jurnal Pemikiran Syariah dan Hukum Vol 4 No 1 (2020)
Publisher : Fakultas Syariah IAI Muhammadiyah Bima

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52266/sangaji.v4i1.446

Abstract

Dewasa ini, hampir di setiap lembaga-lebaga dipenuhi oleh pekerja wanita, dari lembaga negara sampai dunia pendidikan. Di mall-mall dan super market, hampir semua dipenuhi oleh pekerja wanita. Menurut penulis, fenomena ini berawal sekitar awal tahun 90-an yang sebelumnya pekerjaan banyak di pegang oleh kaum pria. Harus diakui bahwa perbandingan jumlah pria dan wanita saat ini di Indonesia memilki jumlah yang hampir sama. Namun disisi lain akibat pekerjaan banyak diambil alih oleh kaum wanita, banyak kaum pria yang pada akhirnya menganggur atau tidak memiliki pekerjaan. Selain itu, oleh semakin berkembangnya keadaan, semakin berkembang pula keinginan wanita untuk terus maju dan mengembangkan kariernya dalam dunia perkerjaan. Wanita-wanita pekerja ini biasa disebut dengan wanita karier yang oleh sebagian ulama berbeda pendapat terkait hal tersebut. Sebagian membolehkan dengan syarat dan sebagian lain melarangnya secara mutlak karena selain menyababkan banyak kaum pria yang menjadi pengangguran akibat hal tersebut dan dampak yang lebih besar lagi adalah, dikhawatirkan lupa akan kewajibannya sebagai seorang istri, yaitu melayani suami atau keluarga di rumah.
PANDANGAN MASYARAKAT TERHADAP PELAKSANAAN PROGRAM KELUARGA BERENCANA (KB) DALAM MEWUJUDKAN KELUARGA SAKINAH DI KECAMATAN LEMBOR SELATAN Nawang Sari, Rahma Pramudya; Rosalina Naitboho, Yanti; Hariyati, Hikmah; M. Sali, Jakaria; Idris. PS, Syarif
Jurnal AL-MAQASID: Jurnal Ilmu Kesyariahan dan Keperdataan Vol 10, No 1 (2024)
Publisher : UIN Syekh Ali Hasan Ahmad Addary Padangsidimpuan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24952/almaqasid.v10i1.10998

Abstract

Awareness of the importance of creating a sakinah family is the ideal that every married couple hopes for. There are a lot of efforts that must be made by all families to make this happen. The Ministry of Religion, through the Advisory Body for the Development and Preservation of Marriage (BP4) tries to provide an idea regarding efforts to form a sakinah family, namely by providing four main efforts that must be made. One of them is the implementation of the family planning (KB) program. The method used is a qualitative descriptive method with interview data collection techniques and documentation. Based on the conclusions in this research, the implementation of family planning in Golojong village, Nangalili Village, South Lembor District, West Manggarai Regency, is largely possible to create a sakinah family. Because they can maintain birth spacing, have an adequate economy, can save money, and married couples understand and love each other and always carry out the obligations commanded by Allah SWT. So that the family is more harmonious, safe, peaceful and peaceful in the family.
NUSYU'Z-MARITAL RAPE (KDRT) PERSPEKTIF HUKUM PERKAWINAN ISLAM Nawang Sari, Rahma Pramudya
Al-Ahwal: Jurnal Hukum Keluarga Islam Vol. 5 No. 2 (2012)
Publisher : Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14421/ahwal.2012.05206

Abstract

Marriage is one of the Allah’s commandments in al-Qur’an and Hadis to those who have been able to do it. In Islam, marriage is not a mere relationship between husband and wife but more than that. According to Islamic law, marriage is an act containing religious values because any action taken by either husband or wife when carrying out their rights and responssibilities in their marriage is a deed with either good or poor values. The concept of nusyu>z found in QS an-Nisa’: 34 and 128 and several hadis known in the Islamic marriage law, basicly nusyu>z is that either the husband or the wife does not do or ignore their rights and responssibilities in their marriage life. The concept of nusyu>z in the perspective of Islamic marriage law is that the husband breaks the sighat or the vow with the aim to protect the right of his wife from the cruel action that he do as the head of family, may do to his wife that can result in a divorce.[Perkawinan merupakan salah satu perintah agama kepada yang mampu untuk segera melaksanakannya sebagaimana perintah Allah dalam al-Qur’an dan Hadis. Perkawinan dalam Islam tidak semata-mata sebagai hubungan antara suami dan istri. Tetapi, lebih dari itu, Islam memandang perkawinan merupakan suatu perbuatan yang bernilai ibadah karena setiap tindakan yang dilakukan masing-masing pasangan ketika menunaikan hak dan kewajibannya dalam perkawinan adalah perbuatan yang bernilai baik dan buruk. Tetapi, hak dan kewajiban itu terkadang tidak dilakukan sebagaimana mestinya yang dalam Islam dikenal dengan istilah nusyu>z. Dalam Q.S. an-Nisa`: 34 dan 128 serta beberapa hadis yang dikenal dalam hukum perkawinan Islam, pada dasarnya nusyu>z adalah tidak melaksanakan atau sikap meninggalkan hak dan kewajiban dalam berumah tangga baik yang dilakukan oleh suami maupun istri. Konsep nusyu>z dalam perspektif hukum perkawinan Islam berimplikasi terhadap pelanggaran sighat taklik talak yang dilakukan oleh suami terhadap istri yang merupakan ikrar suami terhadap istri yang ditujukan guna melindungi hak istri dari tindakan kesewenang-wenangan suami sebagai pemimpin dalam keluarga yang pada saat ini lebih dikenal dengan sebutan kekerasan dalam rumah tangga yang dapat menyebabkan putusnya perkawinan.]
PANDANGAN MASYARAKAT TERHADAP PELAKSANAAN PROGRAM KELUARGA BERENCANA (KB) DALAM MEWUJUDKAN KELUARGA SAKINAH DI KECAMATAN LEMBOR SELATAN Nawang Sari, Rahma Pramudya; Rosalina Naitboho, Yanti; Hariyati, Hikmah; M. Sali, Jakaria; Idris. PS, Syarif
Jurnal AL-MAQASID: Jurnal Ilmu Kesyariahan dan Keperdataan Vol 10, No 1 (2024)
Publisher : UIN Syekh Ali Hasan Ahmad Addary Padangsidimpuan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24952/almaqasid.v10i1.10998

Abstract

Awareness of the importance of creating a sakinah family is the ideal that every married couple hopes for. There are a lot of efforts that must be made by all families to make this happen. The Ministry of Religion, through the Advisory Body for the Development and Preservation of Marriage (BP4) tries to provide an idea regarding efforts to form a sakinah family, namely by providing four main efforts that must be made. One of them is the implementation of the family planning (KB) program. The method used is a qualitative descriptive method with interview data collection techniques and documentation. Based on the conclusions in this research, the implementation of family planning in Golojong village, Nangalili Village, South Lembor District, West Manggarai Regency, is largely possible to create a sakinah family. Because they can maintain birth spacing, have an adequate economy, can save money, and married couples understand and love each other and always carry out the obligations commanded by Allah SWT. So that the family is more harmonious, safe, peaceful and peaceful in the family.